Seperti terjadi di banyak negara, program vaksin COVID-19 di Indonesia mengalami tantangan akibat beragam hoax yang menyertainya. Salah satu kontroversi di masyarakat yaitu adanya hoax kandungan vaksin yang diragukan ke-halalannya. Menghadapi situasi ini, Pemerintah mengajak Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat Islam terbesar ikut mensosialisasikan penggunaan vaksin guna menekan kasus Pandemi COVID-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui media berita online yang melakukan pembingkaian berita Persyarikatan Muhamadiyah menghadapi kontroversi vaksin COVID-19 dan menganalisis pembingkaian berita tersebut menggunakan teori Robert Entman. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif konten analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat beberapa perbedaan dan persamanan media berita online (non-Muhammadiyah dan afiliasi Muhammadiyah) dalam membingkai sikap Muhammadiyah pada aspek definisi masalah, diagnosa masalah, penilaian moral dan penyelesaian masalah terkait kontroversi vaksin COVID-19. Perbedaan yang ditemui yaitu jumlah artikel dan isi pesan yang diangkat antara media non-afiliasi Muhammadiyah dengan media afiliasi Muhammadiyah. Persamaannya terletak pada isi pembingkaian dimana menampilkan dukungan Muhammadiyah atas ajakan Presiden Joko Widodo dalam melawan hoax vaksin COVID-19. Sehingga hasil penelitian ini penting dalam menjawab posisi Muhammadiyah dalam menghadapi situasi penolakan program vaksin yang dijalankan pemerintah.
Copyrights © 2023