‘Abd al-Şamad al-Fālimbānī who was considered a prolific scholar and had made a major contribution to the development of Islamic scholarship, it turns out that his ways of explaining hadith has a unique way that have been overlooked by previous researchers. In fact, he was not only recognized as an expert scholar in Sufism studies, but also had sufficient credibility to be recognized in hadith narrations. Therefore, this article reveals the characteristics of sharah hadith carried out by ‘Abd al-Şamad al-Fālimbānī in terms of his two books, Hidāyah al-Sālikīn and Siyar al-Sālikīn. The method used in this study is a literature research method with a qualitative approach in the form of exposing examples of hadiths and their editorial sharah in the two related books. The analysis used in this research is descriptive analysis by observing the pattern in the syarah hadith model used by ‘Abd al-Şamad al-Fālimbānī and comparing it with related theories so as to produce a new theory of the characteristics of patterns obtained. The results shows that the syarah hadith of ‘Abd al-Şamad al-Fālimbānī has unique characteristics, namely a language approach patterned by exposing hadiths with hadiths and has a tendency to always combine the abstract concept of Sufism with other things which are practical through definitions and divisions with the ijmali method. This can be seen from the hadiths which are interpreted differently from the Sufism approach, both in Hidāyah al-Sālikīn and Siyar al-Sālikīn. As a suggestion, this findings need to be developed in the future and can become one of the models of sharah hadith that practitioners or the general public can use in explaining the meaning of hadith ‘Abd al-Şamad al-Fālimbānī yang dinilai sebagai ulama yang produktif dan memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan keilmuan Islam ternyata caranya dalam menjelaskan hadis yang memiliki ciri khas terlewat dari para peneliti sebelumnya. Padahal, dia tidak hanya diakui sebagai ulama yang ahli dalam bidang tasawuf, namun juga memiliki kredibilitas yang cukup diakui dalam periwayatan hadis. Oleh karena itu, artikel ini mengungkap karakteristik syarah hadis yang dilakukan oleh ‘Abd al-Şamad al-Fālimbānī yang ditinjau dari dua kitabnya, Hidāyah al-Sālikīn dan Siyar al-Sālikīn. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pustaka dengan pendekatan kualitatif yang berupa pemaparan contoh-contoh hadis beserta redaksi syarahnya dalam kedua kitab terkait. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan mengamati pola dalam model syarah hadis yang digunakan oleh ‘Abd al-Şamad al-Fālimbānī serta membandingkannya dengan teori-teori terkait sehingga dapat menghasilkan teori baru dari karakteristik pola yang didapatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa syarah hadis ‘Abd al-Şamad al-Fālimbānī memiliki karakteristik yang unik, yaitu pendekatan bahasa berpola pensyarahan hadis dengan hadis dan cenderung selalu mencoba memadukan konsep tasawuf yang abstrak dengan hal-hal yang bersifat praktis melalui definisi dan pembagian-pembagian dengan penggunaan metode ijmālī. Hal itu dapat dilihat dari hadis-hadis yang dimaknainya secara berbeda dengan pendekatan tasawuf baik itu dalam kitab Hidāyah al-Sālikīn maupun Siyar al-Sālikīn. Sebagai saran, temuan ini perlu dikembangkan di kemudian hari serta dapat menjadi salah satu model syarah hadis yang dapat digunakan oleh para praktisi atau masyarakat luas dalam menjelaskan makna hadis
Copyrights © 2023