Tor-tor merupakan salah satu tarian yang berasal dari suku Batak. Penggunaan Tor-tor sering dijumpai pada acara pernikahan, kematian, dan pesta Batak. Selain itu tari Tor-tor menjadi sebuah ekspresi gerakan estetis serta artistik di mana setiap tarian yang ditampilkan memiliki makna dari setiap gerakannya. Dalam Gereja Katolik penggunaan tari Tor-tor digunakan pada saat perarakan dan persembahan misa Inkulturasi. Yang menjadi permasalahan umat kurang memahami makna penggunaan tari Tor-tor dalam perayaan Ekaristi dan sebagian umat menyampaikan bahwa penggunaan tari Tor-tor dalam perayaan Ekaristi justru mengurangi kesakralan Misa Ekaristi itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman umat mengenai makna serta tujuan tari Tor-tor dalam perayaan Ekaristi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah teknik observasi dan wawancara. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif. Adapun hasilnya bahwa tari Tor-tor tidak memiliki makna khusus dalam perayaan Ekaristi, penggunaannya hanya sebagai hiburan misa inkulturasi.
Copyrights © 2022