Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

KOMUNIKASI EKSPRESIF DENGAN METODE PECS BAGI ANAK DENGAN AUTIS Goa, Lorentius; Derung, Teresia Noiman
Jurnal Nomosleca Vol 3, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/nomosleca.v3i2.2037

Abstract

Abstract Children with autism are children who have a nervous system disorder, caused by heredity factor. Autism is not a symptom of disease but it is a syndrome (a collection of symptoms) in which social deviations, language abilities and concerns are concerned. With regard to language skills, parents of children with autism often seek ways to allow children to speak fluently as a child in general, regardless of the child's abilities. This is the obstacle in interacting. The purpose of this study was to determine the expressive communication ability of children with autism using PECS (Picture Exchanges Communication System) method. This research uses Pre-Experimental Design method in the form of one-group pretest-posttest design. This form is used because researchers want to know the value generated by each subject after treatment is done. Method of data collection using observation method. The results showed an increase in expressive communication of children with autism after using the PECS method. The highest score was obtained by MM and LV subjects, with an increase of expressive communication value of 12 each. While KF subjects obtained an increase in value of 10 and the subject of VR 8. Thus, PECS Method could be one of the reference to improve expressive communication of children with autism. Keywords: Expressive Communication, Autism, PECS (Picture Exchanges Communication System) DOI : https://doi.org/10.26905/nomosleca.v3i2.2037
Family Visit Implementation Maintains Human Dignity in Public Life Resi, Hironimus; Derung, Teresia Noiman
Humaniora Vol. 14 No. 3 (2023): Humaniora
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/humaniora.v14i3.10978

Abstract

The research aimed to describe the urgency of family visits as an implementation of maintaining human dignity in social life. Currently, violence in the family has become widespread and even increased over time, and the victims of violence are generally women and children who are completely helpless. The method applied was a literature review from various sources, namely indexed journals and books with a good impact factor. Literature reviews were collected, selected, and analyzed by identifying relevant topics, recording and reviewing concepts found from various sources, and systematically compiling the results of literature reviews. The results found are that family visits have three values that can be applied to maintain human dignity: building brotherhood as social creatures in society, listening to each other, and applying security principles to maintain collective integrity and security within the family. In conclusion, family visits are very important and needed by today's society because families need to greet each other, listen, and protect each other from crime. This effort is made so that human dignity in the image of God is maintained. Advice for Christian families is that carrying out family visits at this time is very important as a form of implementation of maintaining human dignity, which is starting to be shifted due to developments in science and technology in society. 
Upaya Pengampunan Keluarga Kristiani Menurut Injil Matius Derung, Teresia Noiman
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 1 No. 3 (2021): Maret
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.728 KB) | DOI: 10.56393/intheos.v1i3.530

Abstract

Peristiwa memprihatinkan selalu terjadi dalam hidup bermasyarakat, seperti pertengkaran, memukul, saling mendiamkan, bahkan membunuh sesama diakibatkan karena sakit hati dan dendam yang berkepanjangan. Hal ini terjadi karena tidak ada pengampunan. Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan dan mendeskripsikan konsep pengampunan yang ada di dalam Injil Matius dan upaya umat Kristiani agar mendorong para pelaku penyimpangan pengampunan untuk kembali ke jalan Tuhan sehingga memperoleh ampunan dari Tuhan dan sesama. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif tentang pengampunan menurut Injil Matius serta upaya umat Kristiani memperoleh pengampunan dari Tuhan dan sesama. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam kepada sejumlah informan yang terlibat di dalam proses pengampunan umat Kristiani dan penelusuran dokumen terkait pengampunan di media massa daring. Hasil penelitian disimpulkan bahwa umat Kristiani tidak terlepas dari salah dan dosa sepanjang hidup. Ada upaya untuk kembali ke jalan Tuhan, yaitu mengaku dosa, sharing, memaafkan, diskusi, dan saling mendoakan demi memperoleh kedamaian dalam hidup.
Peran Pembina Dalam Pelaksanaan Bina Iman Anak Usia Dini di Paroki Santo Andreas Tidar Derung, Teresia Noiman; Mandonza, Maria
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 1 No. 6 (2021): Juni
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.469 KB) | DOI: 10.56393/intheos.v1i6.547

Abstract

Pembina iman anak yang ada di Paroki Santo Andreas Tidar berasal dari lima lingkungan dan OMK. Dalam penelitian ini penulis mengemukakan pokok permasalahan yaitu: Sejauh mana peran pembina dalam pelaksanaan bina iman anak usia dini dan apakah ada perbedaan peran antar pembina yang satu dengan pembina yang lain dalam pelaksanaan bina iman anak usia dini di Paroki Santo Andreas Tidar. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan angket tertutup kepada 30 orang dan teknik analisa data menggunakan rumus Skoring dan Uji Binomial. Hasil pengolahan data dengan rumus skoring diperoleh skor rata-rata 2,51 artinya pembina menjalankan perannya dengan baik. Pengolahan data menggunakan uji binomial diperoleh nilai z= 1,3401 nilai tersebut lebih tinggi dari taraf signifikan 0,05 artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara peran pembina yang satu dengan pembina yang lain. Dari hasil pengolahan data menggunakan rumus binomial tersebut maka H(0) diterima dan H(a) ditolak. Oleh karena itu, para pembina diharapkan agar tetap semangat dalam menjalankan perannya dalam dalam pelaksanaan bina iman anak usia dini serta dala menerapkan hal-hal baru yang relevan di kalangan anak usia dini.
Katekese Tentang Kesetiaan Perkawinan Dalam Keluarga Menurut Hosea 1:2-9; 3:1-5 Bagi Suami Isteri Derung, Teresia Noiman; Marsela, Santa Hani; Keling, Kristina Natalia
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 1 No. 6 (2021): Juni
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.316 KB) | DOI: 10.56393/intheos.v1i6.549

Abstract

Gereja memandang perkawinan sebagai panggilan hidup yang tertinggi dan suci karena Allah sendiri yang memimpin dan memberkati melalui sakramen perkawinan sebagai hidup berkeluarga. Sakramen perkawinan sendiri memiliki perjanjian yaitu sekali seumur hidup atau tidak terceraikan. Meski dikatakan tidak terceraikan tidak sedikit juga pasangan Katolik yang tidak bisa mempertahankan kesetiaannya dalam berumah tangga. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka. Studi pustaka merupakan suatu kajian yang berdasarkan khazanah ilmu yang bersumber pada buku-buku kepustakaan yang sesuai dengan pokok permasalahan. Melihat situasi sekarang ini yang maraknya Perceraian dikarenakan kurangnya kesetiaan satu pasangan dengan contoh perselingkuhan, hal ini menunjukkan bahwa kesetiaan adalah problem bagi pasangan suami istri yang menyepelekan keskralan janji perkawinan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis melakukan studi lapangan terhadap pasangan katolik yang aktif dalam kegiatan gereja dan memberikan komitmen yang baik terhadap pernikahannya juga memotivasi bagi pasangan Katolik yang tidak aktif dalam kegiatan menggereja maupun kerohanian dan mendorong pasangan Katolik agar hidup sesuai Ajaran Gereja.
Nilai-Nilai Kristiani yang Terkandung dalam Upacara Temu Manten Pada Perkawinan Adat Jawa Lusiana, Lusiana; Marsela, Santa Hani; Derung, Teresia Noiman
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 1 No. 10 (2021): Oktober
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.351 KB) | DOI: 10.56393/intheos.v1i10.1198

Abstract

Tradisi temu manten ialah tradisi yang dilakukan masyarakat jawa. Tradisi tersebut biasa digelar ketika seseorang memiliki hajat untuk menikahkan putra-putrinya. Temu manten juga disebut dengan upacara Panggih, artinya upacara pertemuan kedua belah pihak pengantin laki-laki dan pengantin perempuan di kediaman mempelai perempuan. Adapun nilai-nilai Kristiani yang terkandung adalah : kesabaran, kesetiaan, kelemahlembutan, cinta kasih, pelayanan, kesetaraan, dan tidak mencari keuntungan. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai Kristiani yang terkandung dalam prosesi Temu Manten dalam pernikahan adat jawa khususnya di Paroki Maria Annunciata Lohdalem Keuskupan Malang yang pada dasarnya masyarakat atau umat kurang memahami arti dan makna nilai-nilai Kristiani yang terkandung didalam prosesi Temu manten dalam pernikahan adat jawa. Penelitian ini menggunakan Studi Pustaka dengan cara mempelajari atau menganalisa tentang upacara Temu Manten pada perkawinan adat Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pelaksanaan tradisi Temu Manten atau panggih tidak terlepas juga dari nilai-nilai Kristiani yang ada khususnya pada Agama Katolik.
Pengaruh Kegiatan Rohani terhadap Perilaku Sosial OMK di Stasi Santa Theresa Nusa Jaya Noveyra, Bernadetha Devia Tindy; Zefanya, Maria Frameliza; Derung, Teresia Noiman
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 1 No. 12 (2021): Desember
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.877 KB) | DOI: 10.56393/intheos.v1i12.1210

Abstract

Perkembangan dunia dewasa ini sangat maju ditandai kehadiran ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih. Perkembangan dunia yang sangat maju ini menuntut manusia untuk discerment diri secara baik terhadap perkembangan yang terjadi, terlebih kaum muda. Kaum muda perlu membagi waktu dan discernment dengan baik antara kehidupan sosialnya dan kehidupan rohaninya. Menurut pengalaman penulis, di Stasi Santa Theresia Nusa Jaya, kegiatan Orang Muda Katolik (OMK) masih berjalan dengan baik dan lancar namun itu tidak menjamin perilaku sosial mereka di masyarakat. Maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kegiatan rohani dilaksanakan oleh Kaum Muda Katolik di Stasi Santa Maria Nusa Jaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yang merupakan subjek penelitiannya adalah Kaum Muda yang berusia 13-35 tahun, yang berjumlah 32 orang. Pengumpulan data menggunakan angket tertutup, sedangkan teknis analisa data menggunakan rumus F porsen dan table scoring. Berdasarkan data diperoleh hasil yaitu, ada pengaruh antara kegiatan rohani dan perilaku sosial.
Keterlibatan Orang Muda Katolik dalam Kegiatan Menggereja di Wilayah Gempol Malang Wati, Maria Puspa Asmoro; Halawa, Caroline Resthy Wardhani; Derung, Teresia Noiman
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 1 No. 12 (2021): Desember
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.14 KB) | DOI: 10.56393/intheos.v1i12.1213

Abstract

Orang Muda Katolik merupakan agen perubahan dalam Gereja yang diharapkan dapat memberi kesaksian hidup ditengah dunia modern saat ini yang didasarkan pada sabda Yesus kepada para Rasul. Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari, orang muda katolik memiliki kebiasaan suka mabuk-mabukan, bermain judi dan jarang terlibat dalam kegiatan menggereja. Maka pembinaan dalam kegiatan Gereja diharapkan dapat mendorong semangat Orang Muda Katolik untuk hadir dan terlibat aktif dalam kegiatan Gereja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana Keterlibatan Orang Muda Katolik Dalam Kegiatan Menggereja. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Populasi data sebanyak 40 orang, dengan sampel data sebanyak 40 orang responden yang merupakan anggota dari Orang Muda Katolik. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menyebarkan angket. Teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan rumus Skoring. Hasil dari penelitian ini diketahui dari pengolahan data yaitu teknik skoring. Berdasarkan hasil pengolahan data secara keseluruhan menggunakan teknik skoring diperoleh skor 1.71 artinya Orang Muda Katolik terlibat aktif Dalam Kegiatan Menggereja.
Makna Upacara Kematian dalam Keagamaan Marapu Derung, Teresia Noiman; Meja, Marlin Bitu; Purwanto, Martinus Hary; Ose, Teresia
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 2 No. 4 (2022): April
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.55 KB) | DOI: 10.56393/intheos.v2i4.1268

Abstract

Upacara kematian menurut adat Sumba berkaitan erat dengan adat kebiasaan menurut aliran kepercayaan Marapu. Sebagai masyarakat yang menganut keagamaan Marapu di sumba, percaya bahwa upacara-upacara dalam keagamaan Marapu dianggap keramat. Baik dari segi tempat, waktu, benda, alat, ataupun orang-orang yang menjalankan upacara tersebut. Adapun makna dari upacara kematian dan hewan kurban ini ialah bahwa upacara kematian merupakan penghormatan terakhir bagi yang meninggal, sedangkan hewan kurban dimaknai sebagai penjalin hubungan yang harmonis dengan arwah leluhur, dan untuk memperbaiki hubungan yang telah rusak akibat adanya anggota kabihu (marga/klan) yang melanggar adat istiadat. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui makna dari upacara kematian dalam keagamaan Marapu. Jenis Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif tentang makna upacara kematian dan hewan kurban dalam keagamaan Marapu. Teknik pengumpulan data yaitu melalui pengumpulan data dengan studi pustaka. Adapun upaya yang dilakukan ialah menggali makna upacara kematian dan hewan kurban dalam keagamaan Marapu dari berbagai sumber.
Makna Upacara Reba dalam Kehidupan Beragama Masyarakat Langa Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada Derung, Teresia Noiman; Moi, Aurelia Yosefa; Rida, Fransisca; Rikky
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 2 No. 7 (2022): Juli
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.84 KB) | DOI: 10.56393/intheos.v2i7.1274

Abstract

Agama adalah salah satu institusi sosial yang merupakan bagian dari fakta sosial. Selain itu agama juga sering kali didefinisikan sebagai kepercayaan Tuhan yang maha kuasa. Jika budaya itu di langgar, maka akan mendapatkan musiba yang setimpal. Tujuan dari penelitian ini supaya manusia lebih memahami nilai agama dan budaya, sehingga bisa diterapkan dengan baik di lingkungan masyarakat. Dalam Penelitian ini peneliti meneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan kajian pustaka yang diperoleh dari dokumen- dokumen seperti artikel, buku dan juga dari internet. Hasil penelitian menemukan bahwa upacara reba sebagai bentuk rasa syukur masyarakat atas hasil panen yang didapatkan selama setahun. Dalam menjalankan upacara reba ada tiga tahap atau rangkaian penting didalamnya yaitu; kobe dheke, kobe dhoi, dan kobe su’i. Kobe dheke menjadi kegiatan inti yang harus dilakukan karena semua anggota keluarga berkumpul di rumah adat atau Sa’o. Perbuatan masyarakat yang berada di Desa Langa harus seimbang, baik agama mapupun budaya yang dipercayainya.