Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya perolehan hasil belajar, rendahnya kinerja belajar siswa, dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar IPA. Inovasi model pembelajaran inkuiri terbimbing diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan jenis kualitatif. Adapun subjek pada penelitian ini adalah 20 siswa kelas VII di salah satu sekolah menengah pertama Provinsi Papua Selatan. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri atas 4 tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes berupa evaluasi akhir siklus. Sementara, metode non tes dilakukan dengan observasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskripsi komparatif yaitu membandingkan hasil belajar prasiklus, siklus 1 dan siklus 2. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Pada prasiklus nilai rata-rata kelas 58.5 dengan ketuntasan belajar 40 %, pada siklus 1 meningkat menjadi 72 dan 70 % dan pada siklus 2 menjadi 82 dengan ketuntasan 90%. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA siswa meingkat. Implikasi penelitian ini adalah dapat dijadikan tolak ukur pelaksanaan pembelajaran IPA.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023