Indonesia kaya akan umbi lokal yang semakin hari semakin dilupakan oleh generasi sekarang sebagai sumber bahan pangan yang sehat. Seiring dengan makin meningkatnya penyakit degeneratif terkait tingginya asupan glukosa, perlu digali kembali kekayaan lokal umbi-umbian dan pembuktian kandungan karbohidrat sehat di dalamnya yang dapat dimanfaatkan sebagai pangan di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indek glikemik (IG)  umbi-umbian yang diberikan secara oral pada tikus. Umbi yang diteliti antara lain, Uwi (Dioscorea alata), Gadung (Dioscorea hispida) dan Talas (Colocasia esculenta). Tikus dikelompokkan menjadi 9 kelompok masing-masing terdiri 4 ekor. Umbi diberikan dalam bentuk serbuk yang disuspensikan ke dalam Na CMC 0,1%  dengan dosis 2,5 g/kg berat badan (BB), kontrol positif berupa glukosa pemberian oral dosis 2,5 g/kg BB. Dilakukan pengambilan sampel darah hewan uji pada jam ke 0 (sebelum pemberian senyawa uji atau kontrol), 0,5; 1 dan jam ke-2 setelah pemberian senyawa uji.  Serum darah selanjutnya ditetapkan kadar glukosanya menggunakan GOD-PAP kit. Data berupa kadar glukosa darah hewan uji versus waktu dianalisis menjadi Area Under Curve (AUC) kadar glukosa versus waktu (0-2 jam). Perhitungan IG dilakukan dengan membandingkan AUC (0-2jam) senyawa uji terhadap AUC (0-2jam) glukosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga umbi yang diteliti memiliki nilai IG rendah (14-22). Umbi lokal dapat dikembangkan sebagai sumber karbohidrat yang sehat.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2013