Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Vol. 3 No. 1 (2018): Jurnal Sains Terapan Pariwisata

Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat (Community Based Ecotourism) Dalam Rangka Mengentaskan Kemiskinan Di Desa Karangsong Kabupaten Indramayu

Lia Afriza (STIEPAR YAPARI Bandung)
Titing Kartika (STIEPAR YAPARI Bandung)
Anti Riyanti (STIEPAR YAPARI Bandung)



Article Info

Publish Date
24 Apr 2018

Abstract

Mengacu pada RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013-2018, kebijakan pembangunan wilayah pengembangan dimaksudkan untuk peningkatan ekonomi yang diharapkan dapat memberikan peningkatan kesejahteraan rakyat, salah satunya adalah wilayah pengembangan Ciayumajakuning (Kabupaten dan Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Majalengka dan Kuningan). Pada penelitianini lokus Kabupaten Indramayu khususnya Desa Karangsong dipilih dengan pertimbangan bahwa Indramayu menjadi bagian wilayah pengembangan dengan potensi pesisir dan kelautan khususnya mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model pengentasan kemiskinan yang ada di Desa Karangsong melalui sektor pariwisata khususnya pengembangan potensi mangrove.Berdasarkan data Desa Karangsong (2014) tingkat kemiskinan di Karangsong cukup tinggi yakni sekitar 38.1%. atau sekitar 2.192 orang, padahal jika dilihat dari potensi yang dimiliki Karangsong memiliki potensi alam laut dan pesisir khususnya mangrove yang dapat dijadikan peluang dalam meningkatkan pendapatan masyarakat. Mangrove tidak hanya sebagai pendekatan ekonomi namunjuga potensi alamnya dapat dijadikan sebagai upaya pelestarian alam sehingga kedepannya pola pengembangan ini akan sesuai dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan (tourism sustainable development). Pendekatan lain dari upaya pengentasan kemiskinan ini juga dilakukan melalui empat jalur strategi (four track strategy). Strategi empat jalur pembangunan ekonomi itumeliputi pembangunan ekonomi yang pro pertumbuhan (pro growth), pro penciptaan lapangan pekerjaan (pro job), pro pengurangan kemiskinan (pro poor), dan pro lingkungan (pro environment). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara yang ditindaklanjuti dengan FGD (Focus Group Discussion). Kegiatan penelitian ini akan melibatkan berbagai pihak diantaranya pemerintah, swasta (industri), asosiasi, serta masyarakat, nelayan, kelompok petani sehingga bentuk model yang dihasilkan adalah bentuk integrasi yang dapat memberikan multiflier effect (dampak berganda) di lintas sektor dimana pariwisata berperan sebagai leading sector.Berdasarkan hasil penelitian, permasalahan yang terjadi pada pengelolaan kawasan mngrove adalah pengetahuan masyarakat itu sendiri. Sementara itu potensi yang dimiliki meliputi sumber daya alam kawasan mngrove, sungai dan pesisir pantai.Model yang dapat dikembangkan dalam upaya mengembangkan potensi wisata mngrove di daerah Karangsong dapat berupa model kolaborasi yang melibatkan masyarakat, pemerintah dan industri pariwisata.

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

jstp

Publisher

Subject

Humanities Education Library & Information Science Public Health Social Sciences Veterinary Other

Description

Jurnal Sains Terapan Pariwisata adalah jurnal nasional terlengkap untuk semua yang peduli dengan inovasi dan pengembangan aspek pariwisata serta isu pariwisata terkini, seperti Destinasi Wisata, Perhotelan, Gastronomy dan MICE. Jurnal ini berisi penelitian teoritis dan terapan, mendorong penelitian ...