Kehadiran pabrik di Jepara memberikan dampak positif bagi perempuan karena mereka mensyaratkan penerimaan 90% karyawan adalah perempuan. Dengan jumlah penghasilan yang tinggi menjadikan banyak perempuan yang bekerja disana. Namun, hal itu tidak serta merta memberikan dampak kesejahteraan secara lahir dan batin. Hasilnya dari data Pengadilan Agama menunjukkan tingkat perceraian di Jepara semakin tinggi. Sampai september tahun 2021 ini, ada 2.097 perkara yang sebagian besar adalah cerai gugat oleh istri.  Hal itu diduga karena adanya ketimpangan penghasilan antara suami dan istri, perselisihan, masalah ekonomi dan adanya orang ketiga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kehadiran Pabrik di Jepara dari sisi Positif dan Negatif. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan paradigma feminisme. Data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan dipilih berdasarkan metode purposive sampling yaitu dari para pekerja Pabrik Perempuan di Jepara. Peneliti menganalisis data melalui reduksi dan display data menggunakan QDA Miner 4 lite. Hasilnya kehadiran pabrik pada 10 tahun ini memberikan dampak positif dalam peningkatan ekonomi keluarga. Namun memiliki dampak yang negatif dalam hal ketimpangan penghasilan antara suami istri dan waktu luang yang menimbulkan ketidakharmonisan keluarga. Rekomendasi penelitian ini, perlu adanya edukasi perkawinan yang diprogram oleh pabrik untuk menjaga keharmonisan keluarga.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023