Motivasi belajar sangat penting untuk dimiliki siswa agar mendapatkan hasil belajar yang baik, terutama bagi anak broken home. Perilaku membolos, menganggu teman, malas mengerjakan tugas serta tidak memperhatikan pembelajaran merupakan ciri-ciri perilaku anak dengan motivasi belajar yang rendah, karena salah satunya disebabkan oleh kurangnya perhatian oleh orang tua akibat peristiwa perceraian. Penelitian ini menggambarkan hasil akhir dari pelayanan konseling individu dengan teknik reinforcement positif untuk mendorong motivasi belajar anak dari keluarga broken home. Penggunaan metode pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan studi kasus. Lokasi penelitian terletak di dusun Manggungan, desa Karangbayat, kecamatan Sumberbaru, kabupaten Jember. Adapun subjek penelitian, diambil melalui teknik purporsive sampling, sehingga terdapat dua subjek penelitian yang merupakan siswa kelas III di SDN Karangbayat 04, serta terdapat narasumber untuk melengkapi data penelitian yang meliputi guru kelas III dan wali dari subjek. Mengenai strategi pengumpulan data berupa, pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Kemudian data dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, tampilan data, dan kesimpulan. Triangulasi sumber oleh H.B Sutopo digunakan untuk memenuhi keakuratan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa layanan konseling individu dengan metode reinforcement positif dapat meningkatkan motivasi belajar pada anak broken home.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023