Latar belakang : Fenomena perundungan telah lama menjadi bagian dari dinamika sekolah Perilaku bullying adalah perilaku yang bersifat negatif karena menyebabkan eseorang merasa tidak nyaman, tertekan atau bakan terancam akibat seseorang yang melakukan intimidasi. Kota Banjarmasin sebagai salah satu ibu kota propinsi di Indonesia tidak terlepas dari dari fenomena bulliyng dan kekerasan pada anak-anak. Perilaku bullying masih banyak terjadi di kalangan pelajar terutama di Sekolah Menengah Pertama. Pencegahan di lingkungan sekolah bisa berupa tindakan memperbaiki hubungan interpersonal individu dalam sekolah dengan melibatkan partisipasi guru, orang tua, pelajar, serta orang dewasa lain yang ada dalam sekolah.Tujuan : Mengidentifikasi perilaku bullying pada remajaMetode : Jenis penelitian yang dilakukan adalah dengan pendekatan kuantitatif menggunakan desain deskriptif dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII yang berjumlah 70 orang.Hasil : Pengetahuan responden dengan kategori Baik sebanyak 63 orang (90%), ada 25 orang (35,71 %) pernah menjadi pelaku bullying, dan 56 orang (80%) menjadi korban bullying. Jenis perilaku bullying yang paling banyak adalah bullying fisik 42 orang (60%), Verbal 13 orang (19%), bullying relasional/sosial, cyber, seksual masing-masing5 orang (7%).Simpulan : Pengetahuan siswa tergolong dalam kategori baik tentang perilaku bullying. Jenis perilaku bulliyng yang paling banyak dilakukan adalah bullying fisik dan bullying verbal. Diharapkan bagi pihak sekolah lebih memberikan perhatian ekstra bagi siswa terkait perilaku bullying dengan memberikan pemahaman melalui penyuluhan perilaku bullying untuk mengurangi kejadian dan dampak dari perilaku bullying. Identification Of Bullying Behavior In Adolescents At SMP Negeri 10 Banjarbaru Background : The phenomenon of bullying has long been part of school dynamics. Bullying behavior is negative behavior because it causes someone to feel uncomfortable, pressured or even threatened by someone who is bullying. Banjarmasin City as one of the provincial capitals in Indonesia is inseparable from the phenomenon of bullying and violence against children. Bullying behavior still occurs a lot among students, especially in junior high schools. Prevention in the school environment can be in the form of actions to improve individual interpersonal relationships in schools by involving the participation of teachers, parents, students, and other adults in the school.Objective : Identify bullying behavior in adolescentsMethod : This type of research is a quantitative approach using a descriptive design with a cross sectional design. The sample in this study were students of class VII, totaling 70 peopleResult : Knowledge of respondents in the Good category was 63 people (90%), there were 25 people (35.71%) who had been bullies, and 56 people (80%) had been victims of bullying. The most common type of bullying behavior was physical bullying 42 people (60%), verbal 13 people (19%), relational/social bullying, cyber, sexual bullying each 5 people (7%).Conclusion : Student knowledge belongs to the good category about bullying behavior. The most common types of bullying behavior are physical bullying and verbal bullying. It is hoped that the school will pay more attention to students regarding bullying behavior by providing understanding through counseling on bullying behavior to reduce the incidence and impact of bullying behavior. Keyword : Bullying, Behavior, Teenagers, Students
Copyrights © 2023