Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi ulang kondisi fisik dari 11 daerah aliran sungai yang berada di ibu kota Propinsi Papua Barat Daya dan merumuskan konsep tata kelola yang sesuai dalam mengantisipasi bencana dan krisis air. Metodologi yang digunakan adalah pengumpulan data lapangan, analisa laboratorium, analisa hasil penelitian terdahulu dan fakta lapangan, serta merumuskan konsep tata kelola. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa 4 daerah aliran sungai beririsan dengan wilayah pusat pemerintahan Propinsi Papua Barat Daya yaitu Sungai Remu, Sungai Klagison, Sungai Klawoguk dan Sungai Klasaman adalah masuk dalam kategori rawan bencana banjir serta wilayah hulu sungainya mengelami degradasi lingkungan. Sedangkan konsep tata kelola yang sesuai adalah integrasi pengelolaan daerah aliran sungai dan wilayah pesisir dengan konsep pembangunan kota yang berbasis daerah aliran sungai The aim of this research is to re-identify the physical conditions of 11 watersheds in the capital city of Papua Barat Daya Province and to formulate appropriate management concepts in anticipating disasters and water crises. The methodology used is field data collection, laboratory analysis, analysis of previous research results and field facts, as well as formulating the concept of governance. The results of this study stated that 4 river basins intersect with the central government area of Southwest Papua Province, namely the Remu River, Klagison River, Klawoguk River and Klasaman River, which fall into the flood-prone category and their upstream areas experience environmental degradation. Meanwhile, the appropriate governance concept is the integration of watershed and coastal area management with the concept of watershed-based urban development
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023