Sindroma mata kering atau dikenal dengan Dry eye syndrome (DED) merupakan penyakit multi faktorial kronis pada permukaan mata, akibat perubahan epitel kornea, yang ditandai dengan berkurangnya produksi air mata dan gangguan sensitivitas kornea. Prevalensi mata kering diperkirakan sekitar 5% sampai 35% di berbagai kelompok usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas pemberian antara air mata buatan dengan bahan pengawet dan tanpa bahan pengawet. Penelitian ini dilakukan dengan observasional, pengambilan sampel secara non probability sampling dengan metode total sampling dan didapatkan 30 pasien. Data yang digunakan berupa data primer yang diperoleh dari wawancara yang dilakukan pada pasien rawat jalan di poli mata Rumah Sakit Pertamedika Kota Banda Aceh. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Mann Whitney. Hasil penelitian didapatkan total 30 pasien namun yang memenuhi kriteria inklusi hanya 28 pasien yang mengikuti penelitian dari awal sampai akhir. Karakteristik jenis kelamin mayoritas responden didapatkan perempuan yaitu sebanyak 25 orang (89,3%) Usia responden paling banyak didapatkan berusia 56 tahun sebanyak 11 orang (39,3%) Hasil uji statistik menggunakan mann withney menunjukkan tingkat signifikan p = 0,01 (α 0,05) yang menyatakan terdapat perbandingan efektivitas pemberian air mata buatan dengan bahan pengawet dan tanpa bahan pengawet pada pasien mata kering. Kata kunci: Efektivitas, Air Mata Buatan, Mata Kering
Copyrights © 2023