Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH DIABETES MELITUS TIPE II TERHADAP GAGAL GINJAL KRONIS DI RSUD MEURAXA KOTA BANDA ACEH Rahayu, Intan; Saida, Said Aandy; Mardalena, Eva
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 11 (2023): Volume 10 Nomor 11
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i11.10876

Abstract

Abstrak : Pengaruh Diabetes Melitus Tipe II Terhadap Gagal Ginjal Kronis Di RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh. Diabetes melitus tipe II adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh kenaikan glukosa dalam darah. diabetes melitus tipe II terjadi akibat resistensi insulin menganalisa pengaruh dari diabetes melitus tipe II terhadap gagal ginjal kronis. Selain itu, diabetes melitus tipe II dikenal dengan komplikasinya terhadap gagal ginjal kronis. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 75 sampel. Metode yang digunakan adalah metode analitik observasional dengan pendekatan retrospektif. Pendekatan retrospektif menggunakan instrumen rekam medis sebagai pedoman penelitian. Selain itu, metode penelitian ini menggunakan pendekatan Crosscheck dengan teknik wawancara bersama pasien hemodialisis. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah pasien hemodialisis RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh. Analisa pada penelitian ini menggunakan uji analisa Chi square. Hasil dari penelitian ini adalah tidak terdapatnya pengaruh diabetes melitus tipe II terhadap gagal ginjal kronis. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara diabetes melitus tipe II terhadap gagal ginjal kronis. Usia lansia akhir lebih beresiko besar terhadap kejadian gagal ginjal. Jenis kelamin pria lebih dominan mengalami gagal ginjal dibandingkan jenis kelamin wanita. Untuk riwayat penyakit, jumlah penderita hipertensi jauh lebih besar dibanding riwayat penyakit lainnya.
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN AIR MATA BUATAN DENGAN BAHAN PENGAWET DAN TANPA BAHAN PENGAWET PADA PASIEN MATA KERING Sulfianda, Adelma; Mardalena, Eva; Hayati, Fauziah
Jurnal Sains Riset Vol 13, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jsr.v13i2.1783

Abstract

Sindroma mata kering atau dikenal dengan Dry eye syndrome (DED) merupakan penyakit multi faktorial kronis pada permukaan mata, akibat perubahan epitel kornea, yang ditandai dengan berkurangnya produksi air mata dan gangguan sensitivitas kornea. Prevalensi mata kering diperkirakan sekitar 5% sampai 35% di berbagai kelompok usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas pemberian antara air mata buatan dengan bahan pengawet dan tanpa bahan pengawet. Penelitian ini dilakukan dengan observasional, pengambilan sampel secara non probability sampling dengan metode total sampling dan didapatkan 30 pasien. Data yang digunakan berupa data primer yang diperoleh dari wawancara yang dilakukan pada pasien rawat jalan di poli mata Rumah Sakit Pertamedika Kota Banda Aceh. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Mann Whitney. Hasil penelitian didapatkan total 30 pasien namun yang memenuhi kriteria inklusi hanya 28 pasien yang mengikuti penelitian dari awal sampai akhir. Karakteristik jenis kelamin mayoritas responden didapatkan perempuan yaitu sebanyak 25 orang (89,3%) Usia responden paling banyak didapatkan berusia 56 tahun sebanyak 11 orang (39,3%) Hasil uji statistik menggunakan mann withney menunjukkan tingkat signifikan p = 0,01 (α 0,05) yang menyatakan terdapat perbandingan efektivitas pemberian air mata buatan dengan bahan pengawet dan tanpa bahan pengawet pada pasien mata kering. Kata kunci: Efektivitas, Air Mata Buatan, Mata Kering
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN GLAUKOMA TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT DI RS PERTAMEDIKA Muna, Raissa; Hayati, Fauziah; Mardalena, Eva
Jurnal Sains Riset Vol 13, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jsr.v13i2.1797

Abstract

Glaukoma merupakan penyebab utama kebutaan irrversibel yang saat ini diderita oleh 80 juta orang di seluruh dunia. .Di Indonesia, glaukoma masih menjadi penyebab kasus kebutaan kedua setelah penyakit katarak. tatalaksana awal yang dapat di berikan pada pasien glaukoma ialah terapi medikamentosa dan pembedahan. Dari kedua jenis terapi tersebut, beberapa klinisi di bagian mata lebih sering memulai terapi awal secara medikamentosa, atau menggunakan obat obatan. Oleh karena itu, menilai tingkat kepatuhan tentang pemakaian obat topikal sangat penting untuk memastikan bahwa pasien secara efektif mengontrol tekanan intraokular mereka Meningkatnya kejadian glaukoma saat ini masih berbanding lurus dengan minimnya tingkat pengetahuan serta ketidakpatuhan masyarakat mengenai glaukoma dimana masih Banyak pasien glaukoma yang tidak mengetahui penyakitnya sehingga menyebabkan keterlambatan pengobatan yang berujung pada kebutaan permanen.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan pasien glaukoma dengan tingkat kepatuhan penggunaan obat glaukoma.Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan secara cross sectional. analisis univariat karakteristik responden menunjukkan berdasarkan pengetahuan, mayoritas responden yang memiliki pengetahuan glaukoma yang baik sebanyak 15 responden (50%) sedangkan responden paling sedikit memiliki pengetahuan glaukoma yang cukup sebanyak 3 responden (10%). Berdasarkan kepatuhan, mayoritas responden memiliki kepatuhan penggunaan obat yang tinggi sebanyak 15 responden (50%) sedangkan responden paling sedikit memiliki kepatuhan penggunaan obat yang rendah sebanyak 5 responden (16,7%). Sebagian besar pasien glaukoma di RS Pertamedika kota Banda Aceh memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi. terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan pasien glaukoma terhadap tingkat kepatuhan penggunaan obat di RS Pertamedika kota Banda Aceh dengan ditemukannya Nilai koefisien kolerasi sebesar 0,594 yang menandakan bahwa pengetahuan dan kepatuhan memiliki hubungan yang positif.Kata kunci: mata, itraokular, topikal
Karakteristik Penderita Retinopati Diabetik Di Poli Mata RSUD dr. Zainoel Abidin Provinsi Aceh Siregar, Muhammad Rival Ardana; Mardalena, Eva; Feriyani, Feriyani
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 2 (2025): Volume 12 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i2.17467

Abstract

Retinopati diabetik ialah komplikasi mikrovaskular pada mata yang terjadi pada penderita diabetes melitus. Penyakit ini mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah retina yang dapat mengakibatkan kebutaan. Prevalensi retinopati diabetik di dunia mencapai 34,6%. Di Indonesia prevalensinya cukup tinggi, mencapai 43,1%. RSUD dr. Zainoel Abidin adalah rumah sakit rujukan utama di Aceh dengan fasilitas lengkap untuk diagnosis dan penanganan retinopati diabetik. Studi ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita pada retinopati diabetik berdasarkan umur, gender, dan angka kebutaan di poli mata RSUD dr. Zainoel Abidin Provinsi Aceh pada periode 2019-2023. Studi ini menggunakan studi deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional mennggunakan data sekunder dari rekam medis pasien yang didiagnosis dengan retinopati diabetik di poli mata RSUD dr. Zainoel Abidin selama periode 2019-2023. Pengambilan sampel menggunakan Total sampling. Didapatkan 88 pasien yang sesuai kriteria inklusi. Penelitian ini dilakukan pada sampel sebanyak 88 kasus. Berdasarkan usia data tertinggi pada usia 56-65 tahun sebanyak 31 responden (35,2%). Berdasarkan gender data tertinggi pada laki-laki sebanyak 49 kasus (55,7%). Berdasarkan kemampuan penglihatan atau visus data paling banyak pada pasien yang tidak buta sebanyak 50 pasien (56,8%). Retinopati diabetik terbanyak ditemukan pada umur 56 hingga 65 tahun, data terbanyak terdapat pada responden laki-laki. Berdasarkan gangguan penglihatan, kebanyakan pasien tidak mengalami kebutaan.
Perbandingan Media Leaflet Dengan Media Flashcard Terhadap Pengetahuan dan Sikap Anak Usia Sekolah Tentang Pemilihan Jajanan Sehat di SD Negeri Bueng Cala Aceh Besar Ifdar, Raihan Aziza; Desreza, Nanda; Mardalena, Eva
Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and Advanced Vol. 3 No. 2 (2025): Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and A
Publisher : Yayasan Sagita Akademia Maju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61579/future.v3i2.469

Abstract

Anak usia sekolah merupakan kelompok yang rentan terhadap masalah kesehatan, terutama kelompok usia 6-12 tahun sehingga perlu dilakukan berbagai kegiatan yang dapat menciptakan pola hidup sehat, dan harus terus dipantau khususnya untuk menghindari terjadinya pemasalahan gizi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas media leaflet dan media flashcard dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa terhadap pemilihan jajanan sehat di SD Negeri Bueng Cala, Kabupaten Aceh Besar. Metode yang digunakan adalah quasi experiment dengan pre-test dan post-test pada kelompok siswa kelas 6A terdiri dari 37 siswa (menggunakan media leaflet) dan kelas 6B terdiri dari 35 siswa (menggunakan media flashcard). Setelah diberikan materi pada kelompok media leaflet tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pre-test dan post-test pengetahuan anak dengan nilai p = (0,104) dan sikap anak dengan nilai p =(0,086) dan pada media flashcard terdapat hubungan yang signifikan antara pre-test dan post-test pengetahuan anak dengan nilai p = (0,000) dan sikap anak dengan nilai p = (0,000). Hasil uji statistik Wilcoxson Signed Ranks Test pada pengetahuan dan sikap dengan menggunakan media flashcard diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media flashcard lebih efektif dibandingkan media leaflet. Mayoritas siswa yang menggunakan media leaflet tidak menunjukkan perubahan signifikan dalam pengetahuan dan sikap mereka terhadap jajanan sehat. Sebaliknya, siswa yang menggunakan media flashcard menunjukkan peningkatan signifikan baik dalam pengetahuan maupun sikap terhadap jajanan sehat. Dengan demikian, media flashcard direkomendasikan sebagai alat yang lebih efektif dalam pendidikan kesehatan di sekolah dasar.
KARAKTERISTIK PENDERITA GLAUKOMA DI RUMAH SAKIT PERTAMEDIKA UMMI ROSNATI Rovita, Ayyu; Mardalena, Eva; Saida, Said Aandy
Jurnal Sains Riset Vol 14, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jsr.v14i1.2155

Abstract

Glaukoma merupakan penyebab kebutaan nomor dua di negara berkembang setelah katarak. Kebutaan akibat glaukoma bersifat ireversibel, akibat terjadinya kerusakan papil nervus optikus dan sel ganglion retina yang menyebabkan penyempitan lapang pandang sampai hilangnya penglihatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana karakteristik penderita glaukoma di Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati. Jenis penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif kuantitatif. Sempel dari penelitian ini 38 orang yang diambil dengan metode total sampling dari tahun 2019-2020. Hasil penelitian menunjukan bahwa 38 orang sebagian besar berusia 46-65 tahun yaitu sebanyak 18 orang (47,4%), jenis kelamin yang paling banyak terjadi pada perempuan sebanyak 26 orang (68,4%), ras paling banyak melayu sebanyak 23 orang (60,5%), dan jenis glaukoma paling banyak PACG sebanyak 15 orang (39,5%). Kata kunci: Glaukoma, PACG, POAG, Ras