Artikel ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang relevansi antara teori konstruktivistik Vygotsky dan implementasi Kurikulum Merdeka di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan untuk menggambarkan hubungan antara teori Vygotsky dan Kurikulum Merdeka. Hasil analisis menunjukkan adanya tiga hal yang secara umum mencerminkan relevansi antara keduanya. Pertama, implementasi Kurikulum Merdeka dapat meningkatkan interaksi sosial dalam pembelajaran, sejalan dengan penekanan Vygotsky terhadap peran interaksi sosial dalam proses konstruksi pengetahuan. Kedua, peran guru dalam Kurikulum Merdeka sebagai fasilitator dan pendamping (scaffolding) mendukung konsep Vygotsky tentang zona perkembangan aktual dan potensial siswa. Ketiga, Kurikulum Merdeka memberikan peluang pengembangan keterampilan sosial siswa melalui penguatan Proful Pelajar Pancasila, sesuai dengan pandangan Vygotsky mengenai pentingnya lingkungan sosial dalam membentuk kemampuan sosial dan kognitif anak. Penelitian selanjutnya direkomendasikan untuk menginvestigasi bukti empiris mengenai efek pembelajaran berbasis proyek pada implementasi Kurikulum Merdeka, serta kesiapan guru dalam berperan sebagai fasilitator (scaffolder) dalam konteks kurikulum tersebut.
Copyrights © 2023