Kekuatan beton dipengaruhi oleh bebrapa factor dan salah satunya adalah properti mutu agregat diantaranya gradasi, berat jenis, kandungan lumpur, dan keausan. Parameter tersebut akan mempengaruhi banyaknya proporsi material dalam target mutu beton. Dalam SNI 7656:2012 untuk campuran beton normal dipengaruhi butiran maksimum split, berat jenis, dan gradasi yang pada akhirnya akan memberikan porsi volume agregat dalam 1 m3. Tujuan penelitian mengetahui dan menganalisis properti agregat halus dan agregat kasar sumber Kali Progo dan sumber Merapi, dan pengaruhnya pada campuran beton FS 45. Hasil pemeriksaan agregat Kali Progo berat jenis (Bulk) agregat halus 2,64, berat jenis kering permukaan 2,69, berat jenis semu (apparent) 2,77, dan penyerapan (absorption) 1,77%. Sedangkan agregat Merapi Sleman berat jenis (Bulk) agregat halus 2,505, berat jenis kering permukaan 2,586, berat jenis semu (apparent) 2,726, dan penyerapan (absorption) 3,244%. Untuk menghasilkan kuat lentur beton FS 45 kuat lentur rencana 45 kg/cm2 dan slump 3-6 cm dengan agregat Progo diperlukan fas 0,3 dengan perbandingan 1 PC : 0,9 AH : 1,88 AK sedangkan beton agregat Merapi 1 PC : 0,9 AH : 2,25 AK yang berarti diperlukan berat agrgat kasar yang lebih banyak. Hasil pengujian kuat lentur FS 45 balok campuran beton dengan agregat Merapi telah memiliki kuat lentur relatif lebih tinggi 102% dimana kuat lentur dengan agregat Progo 52,792 kg/cm2 dan kuat lentur agregat Merapi 53,569 kg/cm2.
Copyrights © 2023