Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air
Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)

Studi Analisa Keruntuhan Bendungan Wonogiri dengan Program HEC-RAS dan INASAFE

Grisham Haliq Pambudi (Nganjuk)
Suwanto Marsudi (Unknown)
Jadfan Sidqi Fidari (Unknown)



Article Info

Publish Date
23 May 2023

Abstract

Abstrak: Bendungan Wonogiri adalah bendungan serba guna yang dibangun pada tahun 1976 dan selesai pada tahun 1981. Bendungan Wonogiri mulai beroperasi pada tahun 1982 telah beroperasi selama 39 tahun. Oleh karena itu perlunya mengkaji dokumen yang memuat isi konsep keamanan bendungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui debit maksimum desain atau kondisi ekstrim yang masuk ke Bendungan Wonogiri di DAS Bengawan Solo Hulu, karakteristik skenario banjir maksimum, tingkat klasifikasi banjir dan besarnya kerugian akibat keruntuhan Bendungan Wonogiri. Dalam analisis keruntuhan bendungan menggunakan aplikasi program HEC-RAS dan InaSAFE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa debit puncak periode ulang PMF dengan metode HSS Nakayasu yang telah dikalibrasi dengan debit pengamatan adalah 11.729,93 m3/detik. Hasil analisis menggunakan aplikasi HEC-RAS diperoleh luas genangan banjir maksimum yaitu pada kondisi lower piping dengan kedalaman banjir 26,58 m dan luas genangan 6,481 km2. Berdasarkan simulasi InaSAFE, sebagian besar wilayah terdampak banjir dengan kedalaman lebih dari 3 m dan dilambangkan dengan layer berwarna merah. Kerugian dalam faktor ekonomi yang disebabkan oleh sebaran banjir akibat keruntuhan Bendungan Wonogiri sebesar Rp 56.297.932.372. Abstract: Wonogiri Dam is a multi-purpose dam that was built in 1976 and completed in 1981. Wonogiri Dam began operating in 1982 it has been operating for 39 years. Hence the necessity to review documents that contain the content of the dam safety concept. This study aims to determine the maximum discharge design or extreme conditions that enter the Wonogiri Dam in the Upper Bengawan Solo River Watershed, the characteristics of the maximum flood scenario, the level of flood classification and the amount of loss due to the Wonogiri Dam collapse. In the analysis of dam collapse using the HEC-RAS and InaSAFE program applications. The results show that the peak discharge of the PMF return period with the Nakayasu HSS method which has been calibrated with the observation discharge is 11,729.93 m3/ second. The analysis results using the HEC-RAS application obtained the maximum flood inundation area in the lower piping condition with a flood depth of 26.58 m and an inundation area of 6.481 km2. Based on the InaSAFE simulation, most area are affected by floods with a depth of more than 3 m and are denoted by a red layer. Losses in economic factors caused by the distribution of floods due to the Wonogiri Dam collapse amounted to Rp 56.297.932.372.

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

jtresda

Publisher

Subject

Earth & Planetary Sciences Engineering

Description

Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air is a scientific journal published regularly twice per year by Water Resources Engineering Department, Universitas Brawijaya. The paper submitted in this journal covers the fields of Water Resources Information System, Water Resources Conservation, Water ...