Jadfan Sidqi Fidari
Unknown Affiliation

Published : 36 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Analisa Indeks Kinerja Daerah Irigasi Kedungputri, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi dengan Menggunakan Software PDSDA-PAI versi 2.0 Nisrina Amelia Prijanto; Donny Harisuseno; Jadfan Sidqi Fidari
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2021.001.01.26

Abstract

For determining irrigation system performance index we need calculation and some complex considerations, therefore to make determining irrigation system performance index easier we need helping tool which is PDSDA-PAI (Water Resources Data Processor – Irrigation Asset Management) version 2.0 software.  According to Ministerial of Public Works Regulation Number:12/PRT/M/2015 explained that to know performance condition of irrigation system we need 6 (six) aspects for evaluation, which is: physical infrastructure condition, farm productivity, supporting infrastructure, personnel organization, documentation and P3A institutional condition. According to research result of Kedungputri Irrigation Area performance index, Ngawi Regency with blank form we got index value 81.87%, meanwhile research result with PDSDA-PAI version 2.0 software 90.68%. According to irrigation performance index value with blank form as well as PDSDA-PAI version 2.0 software we obtain Kedungputri Irrigation Area condition is very good and only need some maintenance activities.Di dalam menentukan indeks kinerja sistem irigasi diperlukan perhitungan dan beberapa pertimbangan yang cukup kompleks, maka dari itu untuk mempermudah penentuan indeks kinerja sistem tersebut dibutuhkan alat bantu berupa program komputer yaitu PDSDA-PAI versi 2.0 (Pengolah Data Sumber Daya Air – Pengelolaan Aset Irigasi). Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :12/PRT/M/2015 dijelaskan bahwa untuk mengetahui kondisi kinerja sistem irigasi terdapat 6 (enam) aspek yang perlu dievaluasi, meliputi: kondisi prasarana fisik, produktifitas tanam, sarana penunjang, organisasi personalia, dokumentasi dan kondisi kelembagaan P3A.Berdasarkan hasil dari penelitian indeks kinerja Daerah Irigasi Kedungputri, Kabupaten Ngawi dengan menggunakan blangko diperoleh besaran nilai indeks sebesar 81,87%,  sedangkan hasil penilaian indeks kinerja irigasi dengan menggunakan software PDSDA-PAI versi 2.0 sebesar 90,68%. Berdasarkan hasil indeks kinerja jaringan irigasi baik menggunakan blangko maupun menggunakan software PDSDA-PAI versi 2.0 didapatkan kondisi Daerah Irigasi Kedungputri dalam keadaan sangat baik dan hanya memerlukan kegiatan pemeliharaan saja 
Studi Perbandingan Model Horton dan Model Kostiakov Terhadap Laju Infiltrasi Nisrina Amelia Prijanto; Donny Harisuseno; Jadfan Sidqi Fidari
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.05

Abstract

Abstract: Lesti watershed, which is located in Malang Regency, is part of the Brantas sub-watershed. Lesti watershed has several problems such as land damage, and erosion that has an impact on infiltration rate. This studi aims to determine the infiltration rate using Horton Model and Kostiakov Model, so that the best model is obtained that approximates the measurement in the field by comparing it with empirical calculations as evidenced by using a model calibration test using the Nash-Sutcliffe Efficiency Test, Root Mean Square Error, Mean Absolute Error, and Relative Error. Infiltration rate data in the field was measured using a Double Ring Infiltrometer, then the data was analyzed using Horton and Kostiakov model empirical formulas. The results of the measurement of the highest initial infiltration rate(fo) at point 4 with a value of 15 mm/minute and the lowest fo value at point 12 with 4 mm/minute value. The results of empirical calculation of the highest value fo Horton model is 12.857 mm/minute at point 4, and Kostiakov is 9.215 at point 4. A calibration test is carried out between the infiltration rate of empirical formula with field calculations at 12 study points. Horton Model is shown to be close to infiltration rate measurement results are indicated by 4 calibration tests. Abstrak: DAS Lesti yang terletak pada Kabupaten Malang adalah bagian dari Sub-DAS Brantas. DAS Lesti memiliki beberapa permasalahan seperti kerusakan lahan, serta erosi yang berdampak terhadap laju infiltrasi. Studi ini bertujuan untuk mengetahui laju infiltrasi dengan Model Horton dan Model Kostiakov lalu diperoleh model terbaik yang mendekati pengukuran di lapangan dengan cara membandingkan dengan perhitungan empirisnya dibuktikan dengan menggunakan uji kalibrasi model menggunakan Uji Efisiensi Nash-Sutcliffe, Root Mean Square Error, Mean Absolute Error, dan Kesalahan Relatif. Data laju infiltrasi di lapangan diukur menggunakan alat Double Ring Infiltrometer, kemudian dari data tersebut dilakukan analisis menggunakan rumus empiris Model Horton dan Model Kostiakov. Hasil pengukuran laju infiltrasi awal (fo) tertinggi pada titik 4 dengan nilai sebesar 15 mm/menit dan nilai fo terendah pada titik 12 dengan nilai sebesar 4 mm/menit. Hasil perhitungan empiris nilai fo model Horton tertinggi sebesar 12,857 mm/menit pada titik 4, dan Kostiakov sebesar 9,215 pada titik 4. Setelah itu dilakukan uji kalibrasi antara laju infiltrasi rumus empiris dengan perhitungan di lapangan pada 12 titik studi, kemudian didapatkan Model Horton terbukti mendekati laju infiltrasi hasil pengukuran ditunjukkan oleh 4 uji kalibrasi.
Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Evaluasi Sistem Jaringan Drainase Di Sub DAS Kota Malang Hafid Nuri Rochman; Ussy Andawayanti; Jadfan Sidqi FIdari
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.10

Abstract

Malang city is an area that has a fairly development. The condition of the city has undergone many changes. Changes in land use Environmental and land use conditions switch functions into enclosed areas and reduce green area. This condition exacerbates drainage problems in the area as a result of inundation and flooding problems that can harm humans. Drainage is an important part of planning an area, especially urban areas. Urban drianage network systems can take advantage of emerging technologies such as Geographic Information Systems (GIS) in the form of spatial and geographic data in terms of evaluation of existing drainage channels and drainage channel planning.In this study, an evaluation of drainage channels using several data including rain data, dimensions of existing drainage channels, topographic and land use data at the study site. Calculation of the design flood discharge using Q10 with rational methods. The determination of Q10 used based on historical innundation. The results of the flood calculation are used to evaluate the condition of the drainage channel.The results of this study were obtained from 43 channels at the study site obtained 8 channels that were unable to accommodate the amount of design discharge so that alternative handling was needed. Alternative handling used is changes in the dimensions of channels, detention ponds, and rainwater harvester.Kota Malang merupakan daerah yang memiliki perkembangan yang cukup tinggi. Keadaan Kota Malang sudah banyak mengalami perubahan. Perubahan penggunaan lahan Keadaan lingkungan dan tata guna lahan mengalami peralihan fungsinya sebagai area tertutup dan meminimalisir lahan terbuka hijau. Kondisi inilah yeng memperburuk persoalan drainase di daerah tersebut akibatnya timbul masalah genangan dan banjir yang dapat merugikan manusia. Drainase merupakan bagian penting dalam perencanaan suatu kawasan khususnya daerah perkotaan. Sistem jaringan drianase pada perkotaan bisa menggunakan pemanfaatan teknologi yang saat ini mengalami perkembangan yaitu Sistem Informasi Geografis (SIG) berupa data spasial dan geografi dalam hal evaluasi saluran drainase yang ada dan perencanaan saluran drainase.Pada penelitian ini, dilakukan evaluasi saluran drainase yang menggunakan beberapa data diantaranya data hujan, dimensi saluran drainase eksisting, data topografi dan tata guna lahan di lokasi studi. Perhitungan debit banjir rancangan menggunakan kala ulang 10 tahun dengan metode rasional. Penentuan kala ulang yang digunakan berdasarkan genangan historis yang pernah terjadi. Hasil perhitungan debit digunakan untuk mengevaluasi kondisi saluran drainase.Hasil dari studi ini didapatkan dari 43 saluran yang ada pada lokasi studi dengan proyeksi debit air kotor selama 10 tahun ke depan didapatkan 8 saluran yang tidak mampu menampung besarnya debit rancangan sehingga diperlukan alternatif penanganan. Alternatif penanganan yang digunakan adalah perubahan dimensi saluran, kolam detensi, dan alat pemanen air hujan pada pemukiman.
Rationalization Study of Rainfall Network Density Using The Kagan-Rodda Method in Sub Watershed of Bango Zeinnia Alya Azhari; Lily Montarcih Limantara; Jadfan Sidqi Fidari
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.20

Abstract

Management of water resources in watershed determined by avaibility of accurate rainfall data. The study of rationalization rainfall recorded density result the suggestion of amount and placement of rainfall recorded in watershed. The study was manage in Watershed of Bango with total area 246,4 km2 using Kagan-Rodda method and WMO Standard. The analysis of rainfall recorded using WMO Standard, 100-250 km2/rainfall recorded shown that none of the existing rainfall recorded in Bango Sub-Watershed are qualified. The result of Kagan-Rodda analysis giving recommendation the precise amount of rainfall recorded in Bango Sub-Watershed is Blimbing as point of reference station and form another rainfall recorded, C station. The coverage area of Blimbing is 133,74  km2 and C Station is 112,61 km2.
Estimasi Laju Infiltrasi Berdasarkan Kadar Air, Porositas, Dan Komposisi Tanah di Sub DAS Lesti Dhany Amar Dermawan; Donny Harisuseno; Jadfan Sidqi Fidari
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.28

Abstract

Infiltrasi yang terganggu akibat berubahnya tata guna lahan yang sebelumnya merupakan daerah resapan air hujan akibat konversi lahan guna menunjang kehidupan manusia akan mengakibatkan terganggunya siklus hidrologi yang dapat membawa bencana alam. Strategi perencanaan konversi lahan, tata guna lahan, manajemen air, dan pengembangan daerah sangat erat kaitannya dengan infiltrasi. oleh karena itu dibutuhkan lebih banyak studi mengenai infiltrasi sebagai tambahan referensi bagi peneliti lain khususnya dalam bidang infiltrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengukuran laju infiltrasi di lokasi penelitian. Mengetahui pengaruh parameter tanah yang berupa porositas, kandungan air, dan komposisi butir Tanah dalam tanah terhadap laju infiltrasi. Studi dilaksanakan pada 12 titik lokasi di Sub DAS Lesti. Data-data merupakan pengamatan langsung dari lapangan. Nilai laju infiltrasi yang didapatkan menggunakan alat Double ring infiltrometer di lokasi studi berkisar antara 0,33 mm/menit hingga 14 mm/menit dengan rerata sebesar 5,528 mm/menit. Dilakukan pengujian pada sampel tanah dari lokasi penelitian di laboratorium untuk mengetahui nilai kadar air, porositas dan komposisi butir tanah. Hasil analisa hubungan kadar air, komposisi butir pasir, lanau, dan lempung memiliki hubungan signifikan terhadap laju infiltrasi. persamaan regresi linear berganda terbaik yang dapat dibangun dalam penelitian ini adalah Ypred = 13,717 – 0,131(%Kadar Air) -0,551-(%Lempung) yang secara simultan mampu menjelaskan 79,1% kejadian dari laju infiltrasi dengan kategori model memuaskan.Disturbed infiltration due to the changing of land use that was previously rain catchment area as a result of land conversion to support human life will result to the disturbance of hydrology cycle that can bring natural disaster. Land conversion planning, land usage, water management, and area development strategies are very closely related with infiltration. Therefore, more studies regarding infiltration as more reference for other researcher especially in infiltration field is needed. This research is intended to know the result of infiltration rate in the research location. Knowing the effect of land parameter which are porosity, water content, and soil grain composition in the land to infiltration rate. The study was conducted on 12 location points in Sub DAS Lesti. The data are direct observation on site. Infiltration rate value obtained using Double Ring Infiltrimeter tool on site ranged around 0.33 mm/min to 14 mm/min with an average of 5.528 mm/min. Testing was done on soil sample from research site in the laboratory to see water content value, porosity, and soil grain composition. Analysis result of the relation between water content, sand grain, silk, and clay composition shows significant correlation towards infiltration rate. The best multiple linear regression equation that can be built in this research is Ypred = 13.717 - 0.131 (Water content %) -0.551-(Clay%) that can simultaneously explain 79.1% occurrences from infiltration rate with satisfying model category.
Analisa Indeks Kinerja Sistem Irigasi D.I Mojowarno Kabupaten Jombang Dengan Menggunakan Aplikasi E-PAKSI Adit Bintang Pratama; Sri Wahyuni; Jadfan Sidqi Fidari
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.31

Abstract

One of the main rice-growing regions in Jombang Regency is Mojowarno Subdistrict. The Mojowarno Irrigation Area, which is in Mojowarno Village, Mojowarno District, and Jombang Regency, is one of the Mojowarno District sections that contributes to this. An evaluation of the system performance index is required to sustain and boost the current production since the Mojowarno Irrigation Area's maintenance and restoration efforts aim to maintain the level of rice productivity. Additionally, E-PAKSI software is used in this study's determination of the system performance index value to aid with irrigation. The Mojowarno Irrigation Area, Mojowarno District, and Jombang Regency evaluation findings showed that the irrigation performance index value was 71.68 percent (moderate condition). A small value indicates that irrigation network assets are included in the category of being handled immediately, while a large value indicates that irrigation network assets are included in the category of not being handled immediately, according to the explanation obtained from the calculation of handling priorities. does not require quick attention. A number of structures and irrigation canals need to be restored right away due to their damaged state, according to the findings of establishing the priority of management.Salah satu daerah penghasil padi utama di Kabupaten Jombang adalah Kecamatan Mojowarno. Daerah Irigasi Mojowarno yang berada di Desa Mojowarno, Kecamatan Mojowarno, dan Kabupaten Jombang merupakan salah satu ruas Kecamatan Mojowarno yang berkontribusi terhadap hal tersebut. Evaluasi indeks kinerja sistem diperlukan untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi saat ini karena upaya pemeliharaan dan restorasi Kawasan Irigasi Mojowarno bertujuan untuk mempertahankan tingkat produktivitas padi. Selain itu, perangkat lunak E-PAKSI digunakan dalam penelitian ini penentuan nilai indeks kinerja sistem untuk membantu irigasi. Temuan evaluasi Wilayah Irigasi Mojowarno, Kecamatan Mojowarno, dan Kabupaten Jombang menunjukkan bahwa nilai indeks kinerja irigasi sebesar 71,68 persen (kondisi sedang). Nilai yang kecil menunjukkan bahwa aset jaringan irigasi termasuk dalam kategori ditangani segera, sedangkan nilai yang besar menunjukkan bahwa aset jaringan irigasi termasuk dalam kategori tidak segera ditangani, sesuai dengan penjelasan yang diperoleh dari perhitungan prioritas penanganan. tidak membutuhkan perhatian cepat. Sejumlah struktur dan saluran irigasi perlu segera dipulihkan karena keadaannya yang rusak, menurut temuan untuk menetapkan prioritas manajemen.  
Validasi Data Curah Hujan Satelit dengan Data Stasiun Hujan di DAS Sadar, Kabupaten Mojokerto Dhany Amar Dermawan; Donny Harisuseno; Jadfan Sidqi Fidari
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.30

Abstract

Hydrological analysis is a basis for water building planning. However, the problem in hydrological analysis usually in the availability of data, such as empty/incomplete rain data, inadequate rain stations, rain recording which is still done manually so that it can increase the risk errors. To overcome the problem of the lack of availability of rain data, the alternative that can be used is using satellite rainfall. Satellite rainfall is using remote sensing technology, so it is possible to get wider area coverage, near real time data, fast and free access and economical. This study was include for calibration and validation of uncorrected satellite rainfall data in the Sadar watershed area, Mojokerto Regency and using two types of satellites, TRMM and CHIRPS. The data validation analysis methods used are Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE), Correlation Coefficient (R), and Root Mean Squared Error-observations standard deviation ratio (RSR). The results of the validation of the TRMM and CHIRPS satellite rainfall data show that the TRMM satellite has the suitability of the field data by 70,3% while the CHIRPS satellite has the suitability of the field data by 20,7%. So, from the overall analysis can be concluded that TRMM data can be recommended as an alternative hydrology data in the Sadar watershed.Analisis hidrologi adalah suatu dasar perencanaan bangunan air. Namun, permasalahan dalam analisis hidrologi biasanya terletak pada ketersediaan data yang kurang memadai, contoh seperti data hujan yang kosong/tidak lengkap, stasiun hujan yang tidak memadai, pencatatan hujan yang masih dilakukan secara manual sehingga dapat meningkatkan risiko kesalahan pencatatan. Untuk mengatasi permasalahan tentang minimnya ketersediaan data hujan, maka alternatif yang dapat digunakan adalah menggunakan curah hujan satelit. Curah hujan satelit yang menggunakan teknologi penginderaan jauh, sehingga cakupan wilayah luas, data near real time, akses cepat dan gratis serta ekonomis. Studi ini dilakukan untuk kalibrasi dan validasi terhadap curah hujan satelit belum terkoreksi pada wilayah DAS Sadar, Kabupaten Mojokerto dan menggunakan dua jenis satelit yaitu TRMM dan CHIRPS. Metode analisis validasi data yang digunakan berupa Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE), Koefisien Korelasi (R), dan Root Mean Squared Error- observations standard deviation ratio (RSR). Berdasarkan hasil perhitungan satelit TRMM menunjukan kesesuaian data dengan data lapangan sebesar 70,3%, sedangkan untuk satelit CHIRPS menunjukan kesesuaian data dengan data lapangan sebesar 20,7%, sehingga dapat disimpulkan TRMM dapat direkomendasikan menjadi data alternatif hidrologi 
Analisis Potensi Kerugian Genangan Menggunakan SWMM 5.2 di Kelurahan Purwantoro, Kota Malang Kinanthi, Sekar; Mohammad Bisri; Jadfan Sidqi Fidari
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.039

Abstract

Genangan merupakan salah satu masalah utama yang terjadi setiap tahun di Kelurahan Purwantoro. Hal ini diakibatkan oleh perubahan tata guna lahan dan diperparah dengan kurang optimalnya fungsi saluran drainase sehingga terus mengakibatkan kerugian, khususnya kerugian secara fisik. Oleh karena itu, diperlukan analisis pemodelan saluran drainase menggunakan SWMM 5.2 serta analisis resiko kerugian dari adanya genangan sehingga apabila terjadi lagi diharapkan tidak menjadi permasalahan di wilayah tersebut. Hasil dari simulasi SWMM 5.2 mendapatkan bahwa saluran drainase di Kelurahan Purwantoro masih belum mampu menampung debit dengan kala ulang 5 tahun dengan tinggi genangan maksimum yaitu 0.7 meter. Sedangkan untuk limpasan lahan berkisari antara 0.00185 – 0.07414 meter. Dari ketinggian limpasan lahan, maka didapatkan kerugian secara fisik dengan total kerugian mencapai Rp 663,582,849 dengan rincian kerugian unit rumah sebesar Rp 634,912,149; kerugian fasilitas Pendidikan sebesar Rp 3,689,550; kerugian fasilitas peribadatan sebesar Rp 14,044,450; kerugian fasilitas perkantoran pemerintahan sebesar Rp 4,986,400; kerugian rumah sakit sebesar Rp 5,643,900; dan kerugian puskesmas sebesar Rp 306,400.
Perencanaan Pengembangan Tata Air Daerah Irigasi Rawa (Non-Pasang Surut) Binawara, Kabupaten Tanah Bumbu Aditya Ramadhan; Tri Budi Prayogo; Jadfan Sidqi Fidari
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.040

Abstract

Daerah Irigasi Rawa Binawara yang terletak di Kabupaten Tanah Bumbu tiap tahunnya mengalami kelebihan air serta terdapat lahan potensial yang belum digunakan sebagai lahan pertanian. Diharapkan dengan pengembangan ini mampu mereduksi banjir yang terjadi serta meningkatkan luas lahan fungsional yang semula 775,03 Ha menjadi 1322,76 Ha. Analisis pola tanam dan modulus drainase dilakukan guna mengetahui apakah saluran eksisting dapat menampung debit rencana atau diharuskan merencanakan dimensi saluran baru. Analisis pola tata tanam beserta kebutuhan air irigasi menggunakan curah hujan rancangan satu harian maksimum tahunan, sedangkan analisis debit drainase menggunakan curah hujan rancangan tiga harian maksimum tahunan. Kedua analisis tersebut menggunakan kala ulang 5 tahun. Simulasi HEC-RAS menunjukkan saluran eksisting mengalami luapan sehingga membanjiri area samping saluran ketika dialiri debit rencana. Saluran baru serta pintu air direncanakan guna mengatasi masalah yang terjadi pada saluran eksisting dan untuk meningkatkan luas lahan fungsional. Tiap saluran baru dan pintu air memiliki dimensi yang berbeda berdasarkan debit rencana yang mengalir. Simulasi HEC-RAS menunjukkan saluran baru dapat menampung debit rencana. Sementar itu, simulasi pintu air menghasilkan tiap pintu air memiliki tinggi minimal bukaan yang berbeda berdasarkan kebutuhan air di tiap saluran, dengan interval tinggi bukaan 0,1m – 1,0m. The Binawara Swamp Irrigation Area in Tanah Bumbu Regency has more standing water than it can handle annually, and there is potential land that has not been farmed. This development is expected to reduce flooding and increase the functional land area from 775.03 hectares to 1322.76 hectares. An analysis of the cropping pattern and drain module was carried out to determine whether the existing canal can accommodate the planned discharge or if it is necessary to plan new channel dimensions. Cropping patterns and irrigation water requirements were analyzed using a one-day rainfall design, whereas drainage discharge was analyzed using a three-day rainfall design. Both analyses used a five-year return period. The HEC-RAS simulation revealed that when the planned discharge flows, the current channel overflows and drowns on the neighboring land. New canals and irrigation gates are planned to overcome existing canal problems and increase the functional area of land. Each new canal and gate had different dimensions based on the discharge flow design. The sluice gate simulation revealed that, depending on the water demand in each canal, each sluice gate had a distinct minimum opening height, with opening height intervals ranging from 0.1m to 1.0m.
Studi Pemanfaatan Data Satelit CHIRPS Untuk Estimasi Curah Hujan Di Sub DAS Abab Cipto, Hastina; Donny Harisuseso; Jadfan Sidqi Fidari
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.046

Abstract

Sub DAS Abab merupakan salah satu daerah di Indonesia yang sering mengalami banjir dan juga beresiko terjadi kekeringan. Maka dari itu, ketersediaan data curah hujan dibutuhkan untuk perencanaan dan pengelolaan sumber daya air. Teknologi penginderaan jauh seperti satelit CHIRPS dapat menjadi salah satu solusi untuk mengestimasi curah hujan di permukaan. Namun, pemanfaatan data curah hujan satelit harus memiliki hubungan yang erat dengan data pengamatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja data curah hujan satelit CHIRPS terhadap data pengamatan dalam mengestimasi curah hujan di Sub DAS Abab berbasis wilayah. Evaluasi yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan analisis statistika yaitu kalibrasi dan validasi. Hasil kalibrasi data satelit CHIRPS menghasilkan faktor koreksi dengan bentuk persamaan regresi polinomial. Pada tahap validasi terkoreksi nilai NSE, RSR dan KR pada periode bulanan basis wilayah yaitu NSE : 0,771 ; RSR : 0,480 ; KR : 1,268%. Sehingga satelit CHIRPS dapat dimanfaatkan untuk mengestimasi curah hujan di Sub DAS Abab.