Perubahan tata guna lahan yang terjadi pada DAS Petung menyebabkan kawasan tersebut sering mengalami bencana banjir akibat meningkatnya erosi dan sedimentasi. Untuk menindak lanjuti permasalahan yang ada, maka dibutuhkan usaha konservasi lahan, baik berupa konservasi vegetatif maupun konservasi mekanis. Pada studi ini menggunakan model ArcSWAT untuk menghitung potensi erosi dan sedimentasi yang terjadi sehingga dapat memetakan sebaran Indeks Bahaya Erosi (IBE) pada DAS Petung. Berdasarkan hasil simulasi pada kondisi eksisting didapatkan rata-rata laju erosi eksisting sebesar 34,79 ton/ha/tahun dan sedimentasi 17,34 ton/ha/tahun. Hasil yang didapatkan dari analisis Indeks Bahaya Erosi (IBE) terdapat 3 kriteria yaitu rendah dengan luas 5,739 km2 (4,38% dari luasan lahan), kriteria sedang dengan luas 104,773 km2 (80,06% dari luasan lahan), dan kriteria tinggi dengan luas 20,350 km2 (15,55% dari luasan lahan). Dengan menggunakan konservasi vegetatif dan konservasi mekanis diperoleh hasil pemodelan berupa penurunan laju erosi pada DAS Petung yaitu dengan Indeks Bahaya Erosi (IBE) kriteria rendah seluas 121,123 km2 dan kriteria sedang seluas 5,739 km2. Hasil tersebut menunjukkan pelaksanaan usaha konservasi vegetatif (skenario) dan konservasi mekanis dapat mengurangi erosi maupun sedimen pada DAS Petung.
Copyrights © 2023