DASRejoso sering terjadi bencana banjir setiap tahunnya, hal ini diakibatkanadanya tata guna lahanyang berubah. Perubahan tata guna lahan inilah memicu terjadinya erosi sehingga terjadi penumpukan sedimen di sungai. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu dilakukan pengakajian mengenai tingkat bahaya erosi untuk menentukan usaha konservasi yang tepat berupa arahan penggunaan lahan dan perencanaan Checkdam. Untuk menentukan nilai erosi dan sedimentasi digunakan model ArcSWAT dengan melakukan empattahap yaitu delineasi DAS, pengelolaan HRU, pembuatan database, dansimulasi. Hasil simulasi menunjukkan nilai erosi rerata 10.11 ton/ha per tahun dan sedimentasi rerata 4.96 ton/ha per tahun. Hasil analisiskondisi Indeks Bahaya Erosi(IBE) menunjukkandua kriteria yaitu rendah dengan luas 326.99 km2dan sedang dengan luas 33.31 km2. Sedangkan untuk Hasil analisisTingkat Bahaya Erosi (IBE) didapat 4 kriteria yaitu sangat ringan seluas 92.66 km2, ringan seluas 58.06 km2, Sedang seluas 179.17 km2, Berat seluas 30.41 km2. Hasil dari arahan penggunaan lahan menunjukkan penurunan erosi sebesar 4.44 %, sedangkanperencanaan Checkdam padaDAS Rejoso menunjukkan penurunan volume sedimen sebesar 77.64 %.
Copyrights © 2023