Penelitian ini dilatar belakangi adalah remaja masih sulit untuk mengendalikan kesulitan yang sedang dia hadapi dan bagaimana cara merespon kesulitan dengan hal-hal yang positif. Kemudian remaja memandang dirinya penyebab dari sebuah masalah Seperti cenderung menunjukkan perasaan bersalah yang tidak seharusnya atas kejadian-kejadian buruk yang terjadi. Malahan mereka memandang diri mereka sendiri sebagai penyebab tunggal masalah dan sebagian besar remaja sering mengeluh dan menyerah. Daya tahan remaja rendah karena remaja sering men cap dirinya tidak mampu dalam berbagai hal tanpa melakukan sebuah usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan seberapa besar tingkat adversity quotient dengan sikap menghadapi masa depan remaja di Jorong Kubang Duo Koto Panjang Kecamatan Canduang, Tipe studi ini menggunakan penelitian jumlah dengan metode korelasional. Penelitian ini dilakukan dengan uji hipotesis diantaranya uji korelasi parametrik pearson product momen (mencari arah dan kekuatan hubungan), melakukan pengujian koefisien determinasi (R2) untuk mengukur sejauh mana variabel independen berkontribusi terhadap variabel dependen. Hasil penelitian dari uji korelasi Pearson Product Moment diperoleh rhitung (0,306) > rtabel (0,2542) serta nilai signifikansi 0,046 ? dari 0,05(signifikan), adapun nilai pearson correlationnya adalah 0,306 berada pada rentang interval koefisien korelasi (r) (0,20 - 0,399) yaitu lemah, artinya Ho ditolah Ha diterima. Untuk persentase Pengaruh faktor independen (X) pada faktor terikat (Y) sekitar 9%, sementara 91% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Peneliti berharap kepada remaja agar dapat bersikap cerdas dalam memutuskan masa depan yang lebih baik dengan cara dengan mengembangkan adversity. Semakin tinggi adversity quotient maka kita mampu mengarahkan masa depan menjadi lebih baik.
Copyrights © 2023