Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan penilaian kebutuhan pelatihan terkait dengan pengelolaan uang keluarga berpenghasilan rendah di Bandung, Indonesia. Mengadopsi pendekatan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan tujuh informan, menawarkan wawasan yang kaya tentang perilaku dan tantangan keuangan mereka. Analisis data, yang dilakukan dengan menggunakan analisis tematik, menyoroti beberapa pola dan temuan utama. Ketidakpuasan yang nyata dengan praktik keuangan saat ini muncul, semakin diperkuat oleh sumber daya yang terbatas dan meningkatnya biaya hidup. Temuan penelitian mencakup bahwa mayoritas responden tidak memiliki perencanaan keuangan terstruktur, sering gagal dalam pengambilan keputusan spontan dan jangka pendek. Meskipun strategi ini mungkin menawarkan solusi segera, strategi ini menimbulkan potensi risiko keuangan jangka panjang. Pengakuan bulat tentang kesenjangan dalam literasi keuangan juga terbukti, menunjukkan kekosongan pendidikan yang lebih luas dalam segmen ini. Kesulitan keuangan reguler, terutama menjelang akhir bulan, dan kecenderungan pinjaman keluarga adalah tema yang berulang. Kecenderungan kuat terhadap program pelatihan literasi keuangan muncul, menekankan kesadaran akut akan kekurangan pengetahuan mereka. Faktor budaya, terutama reservasi sosial tentang utang, juga disorot, menunjukkan pengaruh yang lebih dalam pada perilaku keuangan. Singkatnya, wawasan ini menggarisbawahi kebutuhan kritis akan program pendidikan keuangan yang disesuaikan dan peka budaya, menangani kebutuhan pelatihan khusus keluarga berpenghasilan rendah Bandung, untuk mendorong kesejahteraan finansial berkelanjutan mereka.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023