Suku Batak memiliki budaya yaitu jika ada anggota keluarga yang meninggal dunia maka harus dilakukan upacara pemakaman. Upacara pemakaman ini membutuhkan waktu beberapa hari, sehingga menjadi suatu kebutuhan jenazah yang meninggal perlu diawetkan. Tujuannya adalah agar selama upacara berlangsung tidak tetrganggu oleh adanya aroma yang tidak sedap karena proses pembusukan. Proses pengawetan jenazah ini seringkali dilakukan oleh tenaga kesehatan yang dimintakan oleh masyarakat dalam merupakan perawat atau bidan yang ada di desa tersebut. Dalam proses pengawetan jenazah oleh tenaga keperawatan seringkali menimbulkan ketidakpuasan bagi anggota keluarga, namun hingga saat ini masalah tersebut belum dapat diselesaikan. Pengawetan jenazah sebenarnya adalah kompetensi dokter ahli forensik, namun hal tersebut belum terpenuhi dalam 50 tahun kedepan untuk melakukan pengawetan jenazah di tengah masyarakat. Oleh karena itu kami berharap bagaimana supaya tenaga medis dalam hal ini perawat dan bidan mampu melakukan pengawetan jenazah dengan baik sehingga dipandang perlu supaya materi pengawetan jenazah ada dalam kurikulum pendidikan keperawatan dan kebidanan agar permasalahan (ketidakpuasan masyarakat) diatas dapat teratasi dalam waktu 3-4 tahun kedepan. Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini yaitu pemberian pemahaman kepada institusi pendidikan dan dinas terkait tentang kebutuhan masyarakat adanya pelayanan kesehatan terutama pengawetan jenazah. Selanjutnya, pemberian materi (mata kuliah) pengawetan jenazah dalam kurikulum pendidikan keperawatan di Poltekkes Kemenkes sebagai muatan lokal. Metode pelaksanaan kegiatan dengan metode ceramah dan tanya jawab. Kegiatan PKM ini menghasikan berupa meningkatnya pemahaman peserta tentang pengawetan jenazah dan pentingnya pengawetan jenazah dalam kurikulum pendidikan D-III Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kabupaten Dairi
Copyrights © 2023