Simpang merupakan daerah terjadinya konflik yang dapat menimbulkan kemacetan. Salah satu simpangdi Kota Samarinda yang sering mengalami kemacetan adalah simpang tiga Jl. K. H. Wahid Hasyim II – Jl. PadatKarya. Simpang ini merupakan simpang tiga tak bersinyal yang cukup padat karena berada dekat dengan kawasanpemukiman, pertokoan, dan sekolah. Selain itu, pada bahu jalan sepanjang lengan digunakan sebagai lahan parkir.Analisis kinerja simpang dilakukan menggunakan MKJI 1997 dan program PTV Vissim. Hasil analisiskondisi eksisiting simpang menggunakan MKJI 1997 diperoleh nilai derajat kejenuhan sebesar 1,44, dan tundaansimpang sebesar 71,38 detik/smp dengan tingkat pelayanan F. Selanjutnya dilakukan simulasi dengan PTVVissim. Penyesuaian terhadap model simulasi dengan kondisi lapangan dengan cara kalibrasi, validasi modelsimpang secara trial dan error, mempertimbangkan perilaku pengemudi, serta melakukan uji GEH dan uji MAPEterhadap volume kendaraan. Hasil analisis menggunakan PTV Vissim diperoleh nilai tundaan simpang sebesar44,4167 detik/kendaraan dengan tingkat pelayanan simpang E.Berdasarkan analisis tersebut, untuk mengatasi permasalahan pada simpang tersebut diambil solusipenanganan dengan merencanakan simpang bersinyal. Perencanaan simpang bersinyal diberikan denganpengaturan 2 fase dan 3 fase dengan menggunakan MKJI 1997 dan dilakukan simulasi dengan program PTVVissim. Hasil analisis alternatif simpang yang paling baik yaitu simpang dengan 3 fase karena menghasilkan DSrata-rata simpang sebesar 0,785, tundaan simpang sebesar 32,81 detik/smp dan tingkat pelayanan D, D, dan Dpada masing-masing pendekat. Hasil analisis menggunakan PTV Vissim diperoleh nilai tundaan simpang sebesar36,89 detik/kendaraan dengan tingkat pelayanan simpang D.
Copyrights © 2023