Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

An Analysis of The Apartment's Tamansari Skylounge Halfslab Connection as a Diaphragm (Case Study : Padang Seismic Load) Ulfa, Anis Aulia; Jamal, Mardewi
Nusantara Civil Engineering Journal Vol 2 No 1 (2023): Nusantara Civil Engineering Journal
Publisher : Civil Engineering Dept, Balikpapan State Polytechnics

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/nuce.v2i1.418

Abstract

Precast concrete is used in the Tamansari Skylounge Balikpapan Apartment's construction. The diaphragm is a slab that transmits lateral forces to the vertical element. This structure has a topped diaphragm as its diaphragm type. The goal of this analysis is to determine how seismic forces are distributed throughout a building using the seismic zone of Padang, to test the half-strength slab's during lifting, before and after a composite, to determine how deformation differs when a diaphragm is constrained, and to conduct research to strengthen the connection of the diaphragm's critical area to the building. The steps in data processing include analyzing the structure using SAP 2000, gravity load analysis based on PPIUG 1987, seismic load analysis based on SNI 1726:2012, connection diaphragm analysis based on NEHRP Seismic Design Technical Brief No. 3, normalizes and shear stress analysis on half slabs meeting between half slabs with topping based on Tension Material Analysis, and analysis of reinforced concrete structures based on SNI 2847: 2013. According to the analysis's findings, the 1B floor has the maximum seismic force at 19205269,17 N. The Half Slab reinforcement becomes ϕ10-150 with the added seismic load, and deformation with a diaphragm constraint is considerably less than without one. One piece of 12 mm diameter reinforcement with a shear connector is used for each square meter of the important diaphragm region.
ANALISIS PENGGUNAAN MATERIAL TANAH DAN MATERIAL PASIR LAUT PADA BEBAN PRELOADING TERHADAP WAKTU PELAKSANAAN DAN BIAYA Alfhat, Muhmmad; Widiastuti, Masayu; Jamal, Mardewi
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 7, No 2 (2023): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v7i2.13185

Abstract

Dalam dunia proyek, waktu dan biaya merupakan tolak ukur keberhasilan suatu proyek. Semakin singkatpenyelesaian suatu proyek dan semakin murah biaya yang dikeluarkan, tanpa memperburuk mutu dankualitas hasil dari pekerjaan proyek, maka semakin berhasil proyek tersebut terjalankan. Namun padakenyataan di lapangan saat ini, banyak proyek – proyek konstruksi yang menjadi tidak menguntungkankarena berbagai macam faktor. Pada studi kasus pekerjaan proyek yang diambil kali ini terdapat beberapahal yang dirasa menarik mulai dari Manajemen Proyek hingga penggunakan material pada prosespreloading itu sendiri yang pada perencanaannya menggunakan material dari laut (pasir laut). Penelitianini bertujuaan untuk mengetahui perbedaan waktu dan biaya pada penggunaan material tanah dan pasir laut.Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang telah dilakukan terhadap material tanah dan pasir laut padapelaksanaan proyek. Durasi waktu pelaksanaan timbunan material tanah dengan volume pekerjaan76.432,72 m3 adalah 100 hari sedangkan durasi waktu pelaksanaan timbunan material pasir laut denganvolume pekerjaan 69.229,64 m3 adalah 91 hari. Sehingga perbedaan selisih waktu pada material tanah danpasir laut adalah selama 9 hari atau 9,00%. Biaya pelaksanaan timbunan dengan material tanah adalahRp.11.413.706.749,00 sedangkan biaya pelaksanaan timbunan dengan material pasir laut adalahRp.11.391.072.018,00. Sehingga perbedaan selisih biaya pada material tanah dan pasir laut adalahRp.22.634.731. atau 0,19%.
PERBANDINGAN PENGARUH PENAMBAHAN COCA-COLA DAN GULA PASIR TERHADAP SETTING TIME DAN KUAT TEKAN BETON Miranda, Annisa; Rahman, Tamrin; Jamal, Mardewi; Ariani, Indra
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 7, No 2 (2023): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v7i2.13191

Abstract

Pembangunan infrastruktur di Kalimantan Timur terus mengalami peningkatan. Hal ini tidak lepas darikebutuhan masyarakat terhadap fasilitas infrastruktur yang semakin maju, seperti pembangunan gedungbertingkat, bendungan dan fasilitas lainnya. Namun, karena Kalimantan cenderung mengalami iklim tropisyang dikenal dengan cuaca yang hangat dan lembab, terlebih di Kota Samarinda yang rawan mengalaibanjir, maka hal ini dapat berpengaruh pada pendsitribusian material bahan bangunan antar daerah. Salahsatu material paling dibuthkan dalam pembangunan infrastruktur adalah beton. Hampir semua elemenkonstruksi dari berbagai struktur dapat dibuat menggunakan beton. Beton memiliki kuat tekan yang tinggisehingga itu menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki beton.Penelitian ini menggunakan Coca-Cola sebagai substitusi sebagian air dengan variasi 2.5%, 5%, 10% dan15% dari berat semen, serta gula pasir sebagai bahan tambah dengan variasi 0.27%, 0.54%, 1.08%, dan1.62% dari berat semen. Benda uji terdiri dari 54 silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.Pengujian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan kuat tekan pada umur beton 28 dan60 hari. Perencanaan adukan beton menggunakan metode SK SNI 2834-2000 dan mutu beton yangdirencanakan sebesar 20 Mpa.Hasil penelitian menunjukkan waktu pengikatan terlama diperoleh campuran dengan persentase Coca-Colasebanyak 15% dengan waktu ikat awal 1662 menit dan waktu ikat akhir 2511 menit. Kuat tekan betonnormal yang didapat sebesar 21,17 MPa, sedangkan hasil pengujian kuat tekan maksimum diperolehcampuran Coca-Cola 2.5% sebesar 22,56 MPa pada 28 hari dan 34,95 Mpa pada 60 hari. Berdasarkan hasilpengujian, penambahan Coca-Cola dan gula pasir terbukti dapat menunda waktu pengerasan beton dandapat meningkatkan kuat tekan beton sampai variasi tertentu (dalam penelitian ini Coca-Cola maksimal 5%dan gula pasir maksimal 0.54% dari berat semen), apabila melebihi variasi tersebut maka beton justrumenjadi rapuh dan tidak dapat digunakan.
Kinerja Ruas Jalan Perkotaan di Jalan Ir. H. Juanda di Kota Samarinda Kalimantan Timur P. Arifin, Triana Sharly; Jamal, Mardewi; Fajar, Muhammad Sulthan
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 7, No 2 (2023): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v7i2.13187

Abstract

Ruas Jalan Ir.H Juanda , Kota Samarinda sering terjadi kepadatan lalu lintas pada jam-jamsibuk, khususnya di sekitar Ir.H Juanda arah simpang empat menuju Jalan Suryanata , JalanPangeran Antasari dan Jalan MT.Haryono yaitu kendaraan dari Jalan Ir.H Juanda menujusimpang 4 mengalami kemacetan, selain itu cukup banyak kendaraan yang melambat akibataktifitas sekolah sehingga menambah titik konflik yang mengakibatkan kinerja ruas Jalan Ir.HJuanda tergangguHasil analisis kinerja ruas Jalan Ir.H Juanda menggunakan MKJI 1997 diperoleh nilai derajatkejenuhan pada ruas jalan pada segmen jalan yang ditentukan tinggi yaitu 0,75, nilai derajatkejenuhan tersebut telah mencapai titik D dengan parameter 0,75- 0.84. maka tingkatpelayanan jalan pada jalan Ir.H Juanda adalah D dengan Arus mendekati tidak Stabil, Kecepatanmasih dikendalikan arus lalu lintas , kecepatan kadang terhentiAlternatif perbaikan yang direkomendasikan yaitu pelebaran Jalan dan pelebaran kereb padajalan Ir.H Juanda. perubahan membuat tingkat pelayanan ruas jalan pada segmen jalan menjadiC dengan DS 0,66 dan karakteristik arus stabil tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dibatasioleh keadaan lalu lintas, pengmudi dibatasi dalam memilih kecepatan. Nilai derajat kejenuhanturun dari keadaan eksisting sebelumnya yaitu 0,75
ANALISIS STRUKTUR PENULANGAN BALOK PADA PROYEK REHABILITASI GEDUNG KANTOR DINAS SOSIAL KOTA SAMARINDA Sabila, Azka; Jamal, Mardewi
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 8, No 1 (2024): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v8i1.16020

Abstract

Struktur bangunan adalah suatu bagian dari bangunan yang berfungsi untuk menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan di atas tanah. Struktur bangunan gedung terdiri dari struktur atas dan struktur bawah. Pada perencanaan suatu konstruksi bangunan gedung, harus dipenuhi kriteria struktur bangunan gedung yang telah ditentukan, yakni kuat, kaku dan stabil sehingga dapat digunakan sesuai fungsinya. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan elemen struktur sesuai dengan persyaratan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perhitungan dimensi dan tulangan balok induk pada Proyek Rehabilitasi Gedung Kantor Dinas Sosial Kota Samarinda. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui perbandingan dimensi dan tulangan balok induk antara hasil perhitungan yang dilakukan penulis dengan hasil perhitungan berdasarkan DED Project pada Proyek Rehabilitasi Gedung Kantor Dinas Sosial Kota Samarinda. Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada SNI 2847:2019 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung. Pada penelitian ini, dilakukan perhitungan dimensi dan tulangan balok induk yang meliputi tulangan longitudinal, tulangan geser dan tulangan torsi. Berdasarkan perhitungan dan analisis yang telah dilakukan, didapatkan dimensi dan tulangan balok induk adalah BI1 dengan dimensi 350 x 650 mm dengan tulangan tumpuan yang meliputi atas, tengah, bawah dan sengkang secara berturut-turut adalah 5D19 mm, 2D16 mm, 6D19 mm, 3Ø10-50 mm dan tulangan lapangan adalah 6D19 mm, 2D16 mm, 5D19 mm, 3Ø10-100 mm; BI2 dengan dimensi 300 x 550 mm dengan tulangan tumpuan yang meliputi atas, tengah, bawah dan sengkang secara berturut-turut adalah 4D16 mm, 2D13 mm, 4D16 mm, 3Ø10-50 mm dan tulangan lapangan adalah 4D16 mm, 2D13 mm, 4D16 mm, 3Ø10-100 mm; dan BI3 dengan dimensi 300 x 550 mm dengan tulangan tumpuan yang meliputi atas, bawah dan sengkang secara berturut-turut adalah 4D16 mm, 4D16 mm, 2Ø10-150 mm dan tulangan lapangan adalah 4D16 mm, 4D16 mm, 2Ø10-200 mm. Perbandingan dimensi dan tulangan balok induk antara hasil perhitungan yang dilakukan penulis dengan hasil perhitungan berdasarkan DED Project pada Proyek Rehabilitasi Gedung Kantor Dinas Sosial Kota Samarinda adalah terdapat perbedaan antara dimensi (lebar dan tinggi) dan tulangan (jumlah tulangan, jumlah kaki dan jarak sengkang) balok. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya perbedaan metode yang digunakan dalam perhitungan penulis (menggunakan acuan SNI 2847:2019 Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung) dan DED Project (menggunakan acuan SK-SNI-T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Bangunan Gedung dan SNI 2847:2019 Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung).
ANALISIS KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL JL. K. H. WAHID HASYIM II – JL. PADAT KARYA, SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR Setyaningrum, Alviasa Ade; P. Arifin, Triana Sharly; Jamal, Mardewi
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 7, No 2 (2023): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v7i2.13183

Abstract

Simpang merupakan daerah terjadinya konflik yang dapat menimbulkan kemacetan. Salah satu simpangdi Kota Samarinda yang sering mengalami kemacetan adalah simpang tiga Jl. K. H. Wahid Hasyim II – Jl. PadatKarya. Simpang ini merupakan simpang tiga tak bersinyal yang cukup padat karena berada dekat dengan kawasanpemukiman, pertokoan, dan sekolah. Selain itu, pada bahu jalan sepanjang lengan digunakan sebagai lahan parkir.Analisis kinerja simpang dilakukan menggunakan MKJI 1997 dan program PTV Vissim. Hasil analisiskondisi eksisiting simpang menggunakan MKJI 1997 diperoleh nilai derajat kejenuhan sebesar 1,44, dan tundaansimpang sebesar 71,38 detik/smp dengan tingkat pelayanan F. Selanjutnya dilakukan simulasi dengan PTVVissim. Penyesuaian terhadap model simulasi dengan kondisi lapangan dengan cara kalibrasi, validasi modelsimpang secara trial dan error, mempertimbangkan perilaku pengemudi, serta melakukan uji GEH dan uji MAPEterhadap volume kendaraan. Hasil analisis menggunakan PTV Vissim diperoleh nilai tundaan simpang sebesar44,4167 detik/kendaraan dengan tingkat pelayanan simpang E.Berdasarkan analisis tersebut, untuk mengatasi permasalahan pada simpang tersebut diambil solusipenanganan dengan merencanakan simpang bersinyal. Perencanaan simpang bersinyal diberikan denganpengaturan 2 fase dan 3 fase dengan menggunakan MKJI 1997 dan dilakukan simulasi dengan program PTVVissim. Hasil analisis alternatif simpang yang paling baik yaitu simpang dengan 3 fase karena menghasilkan DSrata-rata simpang sebesar 0,785, tundaan simpang sebesar 32,81 detik/smp dan tingkat pelayanan D, D, dan Dpada masing-masing pendekat. Hasil analisis menggunakan PTV Vissim diperoleh nilai tundaan simpang sebesar36,89 detik/kendaraan dengan tingkat pelayanan simpang D.
BACKUP VOLUME PEKERJAAN STRUKTUR PEMBANGUNAN GEDUNG PERAWATAN PANDURATA RSUD ABDUL WAHAB SYAHRANIE Fadillah, Muhammad Rafli; Zega, Berkat Cipta; Jamal, Mardewi
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 8, No 1 (2024): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v8i1.16026

Abstract

Backup volume merupakan rincian perhitungan volume dari semua item pekerjaan. Data backup volume merupakan suatu hal yang sangat penting dan biasanya digunakan untuk mengetahui volume semua item pekerjaan, sebagai acuan untuk menghitung anggaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji backup volume pekerjaan struktur pada pembangunan gedung perawatan pandurata di RSUD Abdul Wahab Syahranie. Backup volume pekerjaan struktur merujuk pada perhitungan dan perencanaan cadangan material konstruksi yang diperlukan untuk mengantisipasi risiko dan memastikan kelancaran proyek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi survei lapangan, analisis dokumentasi, dan wawancara dengan pihak terkait proyek konstruksi. Perhitungan backup volume dilakukan menggunakan aplikasi microsoft excel dan dibantu dengan DED (Detail Engineering Design) sebagai acuan dalam menghitung volume item pekerjaan. Volume yang dihitung adalah volume balok, volume kolom, dan volume pelat lantai yang masing - masing item pekerjaan tersebut dibagi menjadi perhitungan volume beton, perhitungan volume pembesian, dan perhitungan volume bekisting dari pekerjaan struktur pembangunan gedung perawatan Pandurata RSUD Abdul Wahab Syahranie di zona A, yang dimana gedung tersebut memiliki 8 lantai dan terbagi dalam 3 zona. Berdasarkan perhitungan tersebut, didapatkan hasil total keselurahan masing - masing volume yaitu, volume beton balok 1153,89 m3, volume pembesian balok 59044,85 kg, dan volume bekisting balok 5984,37 m2. Volume beton kolom 522,02 m3, volume pembesian kolom 46167,83 kg, dan volume bekisting kolom 458,93 m2. Volume beton pelat lantai 30,34 m3, volume pembesian pelat lantai 75,23 kg, dan volume bekisting pelat lantai 241,31 m2
ANALISIS KUAT TEKAN BETON DENGAN MENGGUNAKAN LIMBAH KULIT KERANG SEBAGAI SUBTITUSI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER Jamal, Mardewi; Sari, Anita Purnama; Haryanto, Budi
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 12, No 2 (2024): JTT (Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v12i2.2128

Abstract

Di bidang beton berbagai penelitian dan pengujian sedang dilakukan untuk meningkatkan kualitas beton dan bahan alternatif. Alternatif yang tersedia berupa daur ulang limbah lingkungan yang memerlukan inovasi dalam pencampuran beton dengan material lain. Pada penelitian ini kulit kerang digunakan sebagai pengganti agregat kasar pada campuran beton dengan variasi 0%, 3%, 6%, 9%, 12%, 15%, dan 18% dengan bahan tambah superplasticizer sebesar 0,5% dari berat semen. Persiapan benda uji berbentuk silinder yang berukuran 15 x 30 cm yang diuji tekan pada umur 28 hari. Pada penelitian ini mutu beton normal yang direncanakan fc’ = 25 Mpa digunakan sebagai kontrol pembanding. Berdasarkan hasil pemeriksaan kuat tekan beton normal adalah 37,24 Mpa. Untuk benda uji yang menggunakan limbah kulit kerang didapatkan hasil berturut-turut sebesar 38,38 Mpa; 36,79 Mpa; 38,36 Mpa; 35,11 Mpa; 32,26 Mpa; 32,24 Mpa; dan 30,49 Mpa. Kuat tekannya menurun seiring dengan meningkatnya persentase penambahan kulit kerang, namun tetap konsisten dengan mutu desain beton meskipun jumlah penambahan kulit kerang sebesar 18%.
KOMPARASI PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA TIPE WARREN DENGAN STANDAR JEMBATAN RANGKA NO. 07/BM/2005 (STUDI KASUS : PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN PENJALIN TABANG) Fadillah, Faris; Budiman, Ery; Jamal, Mardewi
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 8, No 2 (2024): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v8i2.17931

Abstract

Sarana transportasi yang baik akan membuat kelancaran suatu daerah yang ada untuk lebih berkembang. Agar kelancaran lalu lintas dapat terjadi dan tidak terhambat maka, kondisi prasarana tersebut harus selalu dijaga dan dirawat. Sampai dengan saat ini pedoman yang digunakan untuk jembatan rangka baja adalah Pedoman No: 07/BM/2005 yang diterbitkan oleh Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang ulang struktur bangunan atas pada jembatan rangka baja dengan tipe warren dan membandingkan hasil perencanaan jembatan dengan standar jembatan rangka No. 07/BM/2005. Jembatan ini merupakan alternatif baru yang akan berfungsi sebagai sarana penghubung antar Kecamatan Tabang – Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara. Jembatan rangka baja yang direncanakan memiliki panjang 60 meter dan lebar 9 meter. Metode yang digunakan dalam perencanaan jembatan adalah metode LRFD ( Load and Resistance Factor Design ) dengan berdasarkan konsep probabilitas yang menggunakan karakteristik statistik dari tahanan dan beban. Peraturan yang digunakan untuk merancang jembatan rangka baja tipe warren ini yaitu, peraturan Standar Nasional Indonesia (SNI) 1725:2016 dan RSNI T-03-2005. Tahapan dalam merencanakan jembatan rangka adalah analisis analisis gelagar memanjang jembatan, analisis gelagar melintang jembatan, dan analisis struktur rangka utama. Dari hasil analisis perancangan struktur atas jembatan, profil baja yang digunakan pada gelagar memanjang HB 400.400.20.35, profil gelagar melintang IWF 900.300.18.34, profil rangka baja utama HB 400.400.45.70, dan profil ikatan angin HB 250.250.14.14.
PENGARUH PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK KAYU SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI AGREGAT HALUS DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER PADA BETON Mayanti, Trie; Jamal, Mardewi; Alkas, Muhammad Jazir
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 8, No 2 (2024): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v8i2.16129

Abstract

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak penelitian yang telah dilakukan untuk memperbaiki sifat-sifat beton terutama dari segi kekuatannya menahan beban dan kemudahan pengerjaannya. Beton umumnya tersusun dari empat bahan penyusun utama yaitu semen, pasir, agregat, dan air. Usaha untuk mengefisienkan biaya tanpa mengurangi mutu dan kuat tekan diantaranya dengan menggunakan serbuk kayu dan bahan tambah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi serbuk kayu terhadap volume agregat halus dengan bahan tambah superplasticizer dan menentukan  kuat tekan maksimumnya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan perlakuan berupa serbuk kayu 1,5 %, 3 %, 6 %, 9 %, 12 % dan 15 % dengan umur perawatan 28 hari. Benda uji terdiri dari 24 silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Perencanaan adukan beton menggunakan metode SNI 7656-2012 dengan mutu beton yang direncanakan sebesar 20 MPa. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kuat tekan beton normal sebesar 18,26 MPa. Kuat tekan maksimum terjadi pada variasi beton normal yang ditambahkan superplasticizer 1% yang mengalami kenaikan sebesar 24,48 % terhadap nilai kuat tekan beton normal dengan nilai kuat tekan sebesar 22,73 MPa. Kemudian beton dengan variasi serbuk kayu 1,5 %, 3 %, 6 %, dan 9 % berturut-turut meningkatkan nilai kuat tekan yaitu 21,05 MPa, 19,39 MPa, 18,79 MPa, dan 18,67 MPa. Sedangkan pada beton dengan variasi serbuk kayu 12 % dan 15 % mengalami penurunan nilai kuat tekan yaitu 16,35 MPa dan 15,35 MPa.