Abstract Adolescence is a transitional period between childhood and adulthood. This is the time when adolescents seek their own identity. They also have to face conflicting emotional and social pressures that tend to lead to more free sexual relations. Adolescents will experience rapid physical changes when they enter puberty, one of these physical changes is the ability to carry out the reproductive process. In addition, the level of reproductive health knowledge is one of the factors that can influence premarital adolescent sexual behavior. Incorrect information can result in a person's knowledge and perception being wrong. This can lead adolescents to go the wrong way and commit deviant acts, one of which is premarital sexual intercourse. Adolescent sexual behavior in various provinces is increasing due to a lack of adolescent knowledge about reproductive health. These adolescent problems have impacts such as pregnancy, young marriage, and high abortion rates so that they have a negative impact on adolescent reproductive health Abstrak Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Ini adalah masa dimana remaja mencari jati dirinya. Mereka juga harus menghadapi tekanan emosional dan sosial yang saling bertentangan yang cenderung mengarah pada hubungan seksual yang lebih bebas. Remaja akan mengalami perubahan fisik yang cepat ketika memasuki masa pubertas, salah satu perubahan fisik tersebut adalah kemampuan untuk melakukan proses reproduksi. Selain itu, tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seksual remaja pranikah. Informasi yang salah dapat mengakibatkan pengetahuan dan persepsi seseorang menjadi salah. Hal ini dapat mengakibatkan remaja salah jalan dan melakukan perbuatan yang menyimpang, salah satunya adalah hubungan seksual pranikah. Perilaku seksual remaja di berbagai provinsi semakin meningkat karena kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Permasalahan remaja tersebut memberikan dampak seperti kehamilan, pernikahan usia muda, dan tingginya angka aborsi sehingga berdampak negatif terhadap kesehatan reproduksi remaja.
Copyrights © 2022