<![CDATA[Proses interaksi yang dilakukan oleh setiap manusia, seiring bertambahnya usia dan pengalaman hidup, umumnya terjadi proses relationship yang di dalamnya terdapat komitmen sehingga mampu dibuktikan dalam hubungan pernikahan baik sah berdasarkan agama dan hukum yang berlaku di negara Indonesia. Hidup bersama dengan orang yang dicintai dan mendapatkan keturunan adalah impian dari setiap orang. Terbentuknya keluarga kecil yang bahagia menandakan bahwa antar suami dan istri mampu menjalankan pernikahan dengan proses manajamen yang baik. Menurut Brehm (1992) mengatakan bahwa pernikahan merupakan ekspresi puncak dari sebuah hubungan intim dan janji untuk bersama seumur hidup (dalam Wisnuwardhani & Mashoedi, 2012: 90). Pada dasarnya,bagian terpenting dalam sebuah pernikahan yaitu membentuk sebuah keluarga bahagia yang di dalamnya terdapat suami, istri dan anak baik berdasarkan pada ikatan darah atau melalui proses adopsi. Berdasarkan realita yang terjadi saat ini, meskipun telah melalui tahap pranata sosial untuk mencapai level pernikahan, namun banyak ditemukan pasangan suami istri yang mengalami konflik rumah tangga disebabkan adanya tindakan perselingkuhan. Artinya bahwa komitmen yang sudah disepakati secara bersama-sama dan aturan yang berasal dari agama dilanggar dengan penuh kesadaran meskipun telah dipahami bahwa tindakan yang dilakukan adalah sebuah kesalahan. Pengabdian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memberikan gambaran terkait dengan strategi komunikasi antarpribadi dalam mencegah terjadinya tindakan perselingkuhan pada hubungan rumah tangga suami dan istri di Kabupaten Donggala. Adapun sasaran pada pengabdian yakni ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) desa Nupabomba Kecamatan Tanantovea.]]>
Copyrights © 2023
