Sebagai ibu kota terluas di Indonesia, Palangka Raya menyimpan kekayaan potensi pariwisata, mulai dari alam hingga budayanya, termasuk ragam kuliner yang merupakan warisan budaya lokal. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pariwisata, kuliner mampu menjadi daya tarik pendukung suatu destinasi, apalagi dengan kekhasan yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi kuliner yang ada di Palangka Raya, khususnya kuliner tradisional khas Dayak-Kalimantan Tengah untuk dimanfaatkan sebagai daya tarik pendukung destinasi pariwisatanya. Metode kualitatif melalui pendekatan studi kasus digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Data dikumpulkan melalui observasi langsung di objek penelitian, wawancara dengan para stakeholders dan wisatawan sebagai informan, dan didukung dengan sumber dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik interaktif, yaitu data collection, data condensation, data display, dan conclusion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri kuliner di Palangka Raya mulai berkembang dengan menjamurnya para pelaku usaha kuliner. Namun demikian, hanya sebagian yang memanfaatkan kekayaan kuliner tradisional yang seharusnya mampu menjadi daya tarik pendukung, bahkan utama dalam memotivasi wisatawan untuk berkunjung karena sifatnya yang unik dan khas sehingga cenderung diminati. Pemanfaatan kuliner tradisional menjadi aspek penting dalam meningkatkan kompetitifitas dan membangun destination brand identity Palangka Raya, karena keunikan membuatnya berbeda dengan destinasi lainnya. Namun demikian, pemanfaatan potensi besar tersebut perlu didukung oleh para stakeholders yang saling bersinergi dalam pengembangannya. Bukan tidak mungkin kedepannya, potensi yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan daya tarik wisata kuliner atau gastronomi. Tidak hanya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lokal, tetapi juga sebagai bagian dari pelestarian budaya lokal Dayak-Kalimantan Tengah.
Copyrights © 2023