Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kuliner Tradisional sebagai Daya Tarik Wisata Surabaya Daniel Pandu Mau; Titin Lestaringsih; Yesarela Pandu Mau
The Sages Journal Vol. 1 No. 01 (2022): The Sages Journal: Culinary Science and Business_Agustus
Publisher : LPPM Akademi Sages

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61195/sages.v1i1.5

Abstract

Sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia, Surabaya memiliki kekayaan kuliner tradisional yang khas dibandingkan daerah lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis karakteristik makanan tradisional khas Surabaya yang menjadi daya tarik, khususnya wisata kuliner. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuliner tradisional, khususnya Rujak Cingur dan Rawon memiliki karakteristik unik dan tidak ditemukan di daerah lainnya sehingga mampu menjadi daya tarik. Namun demikian, diperlukan adanya sinergitas antar stakeholder untuk dapat melestarikannya, misalnya membeli produk makanan lokal. Selain melestarikan, wisata kuliner dapat berdampak positif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.
RAGAM KULINER KHAS DAYAK SEBAGAI DAYA TARIK PENDUKUNG PADA DESTINASI PARIWISATA DI KOTA PALANGKA RAYA Daniel Pandu Mau; Yesarela Pandu Mau; Yoseph Agung Priyo Widodo; I Wayan Arta Artana
The Sages Journal Vol. 2 No. 01 (2023): The Sages Journal: Culinary Science and Business_Agustus
Publisher : LPPM Akademi Sages

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61195/sages.v2i01.6

Abstract

Sebagai ibu kota terluas di Indonesia, Palangka Raya menyimpan kekayaan potensi pariwisata, mulai dari alam hingga budayanya, termasuk ragam kuliner yang merupakan warisan budaya lokal. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pariwisata, kuliner mampu menjadi daya tarik pendukung suatu destinasi, apalagi dengan kekhasan yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi kuliner yang ada di Palangka Raya, khususnya kuliner tradisional khas Dayak-Kalimantan Tengah untuk dimanfaatkan sebagai daya tarik pendukung destinasi pariwisatanya. Metode kualitatif melalui pendekatan studi kasus digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Data dikumpulkan melalui observasi langsung di objek penelitian, wawancara dengan para stakeholders dan wisatawan sebagai informan, dan didukung dengan sumber dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik interaktif, yaitu data collection, data condensation, data display, dan conclusion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri kuliner di Palangka Raya mulai berkembang dengan menjamurnya para pelaku usaha kuliner. Namun demikian, hanya sebagian yang memanfaatkan kekayaan kuliner tradisional yang seharusnya mampu menjadi daya tarik pendukung, bahkan utama dalam memotivasi wisatawan untuk berkunjung karena sifatnya yang unik dan khas sehingga cenderung diminati. Pemanfaatan kuliner tradisional menjadi aspek penting dalam meningkatkan kompetitifitas dan membangun destination brand identity Palangka Raya, karena keunikan membuatnya berbeda dengan destinasi lainnya. Namun demikian, pemanfaatan potensi besar tersebut perlu didukung oleh para stakeholders yang saling bersinergi dalam pengembangannya. Bukan tidak mungkin kedepannya, potensi yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan daya tarik wisata kuliner atau gastronomi. Tidak hanya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lokal, tetapi juga sebagai bagian dari pelestarian budaya lokal Dayak-Kalimantan Tengah.
Kuliner Lokal Bali sebagai Daya Tarik Wisata: Pengembangan di Candi Tebing Tegallinggah, Gianyar Bali Maria Lydia Da Silva; Yesarela Pandu Mau; I Wayan Rediyasa
Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal Vol. 6 No. 12 (2024): RESLAJ: Religion Education Social Laa Roiba Journal 
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/reslaj.v6i12.5320

Abstract

This study aims to identify the potential of local Balinese cuisine as a tourist attraction at Tebing Tegallinggah Temple, Gianyar, Bali. This temple is a historical site that has great potential to be developed as a cultural-based tourism destination, but currently the use of local cuisine as a tourism element is still not optimal. The method used in this study is a qualitative approach with a descriptive method, through in-depth interviews, observations, and documentation with various parties, including visitors, local culinary business actors, and tourism stakeholders. The results of the study show that tourists have a high interest in traditional Balinese cuisine, but there are limitations in terms of facilities, promotion, and coordination between related parties. With the right strategy, such as improving infrastructure, training for business actors, and effective promotion, local cuisine can be integrated more deeply into the tourism experience at Tebing Tegallinggah Temple. This study concludes that the development of local cuisine will not only increase tourist attractions, but also support the preservation of culture and the economic welfare of the local community.