Industri makanan memiliki peran penting dalam meningkatkan nilai tambah hasil pertanian sehingga memilikipengaruh yang signifikan terhadap PDB, penyerapan tenaga kerja, mendukung ketahanan pangan nasional, danpemerataan pembangunan industri di Indonesia. Peluang pemasaran di ritel modern sangat besar dengan adanyaPermendag 70/2013 yang mewajibkan toko ritel modern menjual 80% produk dalam negeri. Salah satu masalahyang dihadapi industri makanan berskala kecil, mikro, menengah untuk masuk ke ritel modern adalah daya saingproduk rendah karena kemasan yang kurang menarik, padahal kemasan berfungsi sebagai alat pemasaran sehinggasering disebut âsilent salesman.â Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atribut visual, atribut verbal,dan fitur kemasan terhadap proses pengambilan keputusan pembelian konsumen, yakni persepsi konsumen,pencarian informasi, evaluasi pemilihan alternatif dan perilaku setelah pembelian. Penelitian dilakukan denganmetode survey menggunakan teknik convenience sampling terhadap 400 responden. Hasil penelitian menunjukkanbahwa atribut visual seperti warna dan ukuran; atribut verbal seperti nama produk, informasi tanggal kedaluarsa,klaim halal, klaim nutrisi, dan klaim BPOM; dan komponen fitur kemasan yang ergonomis dan simpel berpengaruhbesar terhadap semua tahapan proses pengambilan keputusan pembelian.Kata Kunci: atribut kemasan, alat pemasaran, perilaku konsumen, keputusan pembelian, ritel
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2015