Abstrak: Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) banyak yang tutup sementara maupun permanen dampak covid-19. Perlu pemberian perhatian khusus pada sektor ini, mengingat kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional yang cukup besar (Pakpahan, 2020). Bakmi +62 salah satu UMKM yang perlu diselamatkan. Usaha kuliner ini milik Ibu Sri Wahyuningsih, lokasinya di Bedahan, Sawangan, Depok. Ibu Sri berjualan bakmi karena terkena pemutusan hubungan kerja oleh perusahan tempatnya bekerja sebagai dampak covid-19. Berdasarkan hasil survei tim abdimas, terdapat permasalahan yang dihadapi Bakmi +62. Bakmi +62 belum memiliki branding yang kuat, belum adanya kemasan produk yang menarik, hanya menggunakan kantung plastik tanpa nama/merek. Bakmi +62 belum memiliki plang nama di warung makannya, daftar menu kurang menarik. Bakmi +62 juga mengalami kendala terkait promosi digital, disebabkan keterbatasan penguasaan dan pemahaman Ibu Sri dalam menggunakan aplikasi jasa antar makanan. Hal ini menyebabkan food photography pada aplikasi jasa antar makanan yang digunakan Bakmi +62 kurang menarik. Berdasarkan permasalahan yang ada, tim Pengabdian Kepada Masyarakat memberikan solusi berupa pengembangan Bakmi +62 secara digital, dalam bidang pengemasan (packaging), branding, media promosi. Tim mendesain logo untuk branding produk, memperbaiki kemasan, daftar menu dan foto produk menjadi lebih menarik, serta melatih penggunaan aplikasi jasa antar makanan sebagai media promosi produk. Kata Kunci: UMKM; Merek; Promosi Digital Abstrak: Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah tutup sementara atau permanen karena covid-19. Perhatian khusus perlu diberikan pada sektor ini, mengingat kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional cukup besar (Pakpahan, 2020). Bakmi +62 merupakan salah satu UMKM yang perlu diselamatkan. Usaha kuliner ini dimiliki oleh Ibu Sri Wahyuningsih yang berlokasi di Sawangan, Depok. Ibu Sri berjualan mie karena dirumahkan oleh perusahaan tempatnya bekerja akibat Covid-19. Berdasarkan hasil survei tim pengabdian masyarakat, terdapat permasalahan yang dihadapi Bakmi +62. Bakmi +62 tidak memiliki branding yang kuat, tidak ada kemasan produk yang menarik, hanya menggunakan kantong plastik tanpa nama/merek. Bakmi +62 tidak memiliki tanda di warung makannya, daftar menunya kurang menarik. Bakmi +62 juga mengalami kendala terkait promosi digital, karena keterbatasan penguasaan dan pemahaman Ibu Sri dalam menggunakan aplikasi layanan pesan-antar makanan. Hal ini membuat fotografi makanan pada aplikasi layanan pesan-antar makanan yang digunakan Bakmi +62 menjadi kurang menarik. Berdasarkan permasalahan yang ada, tim Pengabdian Masyarakat memberikan solusi berupa pengembangan Bakmi +62 secara digital, di bidang pengemasan, branding dan media promosi. Tim merancang logo branding produk, perbaikan kemasan, daftar menu dan foto produk agar lebih menarik, serta terlatih dalam penggunaan aplikasi layanan pesan-antar makanan sebagai media promosi produk. Kata kunci: UMKM; Merek; Promosi Digital
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023