Pondok pesantren lebih sering memasak sendiri untuk para santri atau civitas pondok. Sehingga potensi sampah dapur setiap harinya cukup tinggi. Sampah dapur tersebut rata-rata hanya dibuang begitu saja ditempat sampah di area pekarangan masing-masing secara open dumping. Sampah merupakan problematika setiap rumah tangga. Setiap rumah tangga pasti menghasilkan sampah setiap harinya. Akan tetapi pengelolaan sampah seringkali belum tepat, sehingga justru sering menimbulkan potensi masalah misalnya degradasi kebersihan lingkungan, timbulnya aroma busuk, potensi virus, dan lain sebagainya. Sehingga perlu dilakukan upaya edukasi dengan tujuan meningkatkan pengetahuan santri untuk dapat memanfaatkan sampah dapur dan makanan di lingkungan pondok pesantren. Tujuannya adalah untuk Meningkatkan pemahaman dengan memberikan edukasi dan penyuluhan kepada santri husada agar dapat memanfaatkan sampah dapur dan makanan dalam rangka peningkatan kesehatan lingkungan di PP. Zainul Hasan Genggong Probolinggo. Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah ceramah dan tanya jawab. Sebelum penyuluhan peserta diberi pre-test, kemudian setelah penyuluhan peserta diberi post-test. Hasil pre-test dan post-test dinilai kemudian dilakukan pengolahan data dan evaluasi. Hasil pre-test dan post-test melalui kuesioner secara langsung terjadi peningkatan nilai oleh santri yang mengikuti kegiatan ini. Persentase kenaikan nilai rata-rata adalah sebesar 14,1%. Kenaikan nilai rata-rata yang signifikan ini menunjukkan adanya perubahan tingkat pengetahuan pada peserta setelah mengikuti sesi penyuluhan. Dapat disimpulkan, pegabdian masyarakat ini telah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap pemanfaatan sampah dapur dan makanan.
Copyrights © 2023