Penelitian ini untuk menganalisis komunikasi pelayanan publik yang dilakukan oleh kader posyandu Puskesmas PB Selayang II dalam upaya pencegahan stunting. Konsep dasar penelitian ini berkaitan dengan peran posyandu sebagai bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) untuk memberdayakan masyarakat, khususnya dalam mengatasi masalah stunting. Puskesmas PB Selayang II, yang terletak di Kota Medan, berhasil menurunkan angka stunting dengan melibatkan aktifitas posyandu. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan kader posyandu, staff gizi, dan ibu yang membawa balita ke posyandu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi pelayanan publik kader posyandu terlihat efektif melalui penyuluhan interpersonal dan kelompok. Kader berperan sebagai pelayan kesehatan, sosialisator, penggerak masyarakat, dan pemantau kesehatan anak-anak. Komunikasi interpersonal di meja penyuluhan menjadi kunci utama dalam menyampaikan informasi pribadi mengenai perkembangan gizi anak dan pencegahan stunting. Sikap ramah kader menciptakan lingkungan yang nyaman, meningkatkan partisipasi masyarakat, dan berkontribusi pada kualitas pelayanan publik. Selain itu, kader juga menjadi penggerak dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat, seperti kebersihan lingkungan.
Copyrights © 2023