Kirab pengantin merupakan salah satu momen yang sangat sentimental dalam pernikahan dimana pengantin dan keluarga merasakan kegembiraan dan keindahan tradisi mereka. Dalam tradisi masyarakat Jawa, prosesi kirab pengantin dilangsungkan dengan diiringi oleh gending-gending yang telah ditentukan. Penelitian ini di latarbelakangi oleh observasi yang menujukkan adanya perubahan musik pengiring yang digunakan dalam kirab pengantin. Kirab pengantin yang dulunya diirngi oleh gending, kini digantikan oleh pemakaian grup band dan bahkan pengantin meminta penambahan alat musik melodis seperti saxophone dan biola. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya perkembangan musik dan perkembangan fungsi musik dalam prosesi kirab pengantin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan sample menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data didapat melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang kemudian di analisis untuk menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan. Observasi dilakukan dari beberapa pernikahan yang dilangsungkan di Yogyakarta dibantu informan yang terdiri dari 3 pengantin, 2 grup musik, dan 1 wedding organizer. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perkembangan musik dalam prosesi kirab pengantin, yaitu adanya keinginan pengantin dalam mengonsep pernikahannya, faktor perbandingan biaya, faktor teknologi dan lingkungan, hingga faktor partisipatif. Dalam prosesi kirab pengantin, musik juga mengalami perkembangan dalam fungsinya dimana yang sebelumnya memakai gending memiliki fungsi yang berkaitan dengan norma sosial, fungsi kesinambungan budaya, dan fungsi komunikasi, kini berkembang dengan menambah fungsi pengungkapan emosional, fungsi penghayatan estetik, dan fungsi pembentukan nuansa.
Copyrights © 2023