Teritip yang mempunyai nama ilmiah Balanus sp. merupakan hewan penempel yang banyak ditemukan menempel di bebatuan, kayu, tiang dermaga, badna kapal, maupun benda keras lainnya dan dianggap sebagai hama. Teritip mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi dan bisa digunakan sebagai sumber pangan manusia. Beberapa pantai di Kepulauan Bangka Belitung dengan karakteristik pantai berbatu dapat ditemukan teritip yang menempel. Beberapa wilayah di Bangka Belitung telah mengkonsumsi teritip sebagai lauk maupun sambal dengan olahan yang berbeda. Masyarakat di Desa Permis, Bangka Selatan mengolah teritip menjadi pekasem yang merupakan sambal sebagai lauk. Pekasem merupakan hasil fermentasi teritip dengan campuran garam, gula, dan daun salam selama 2-4 hari. Namun karena pengolahan teritip ini masih berskala kecil, dibutuhkan pendampingan berbagai olahan teritip dan desain pengemasan pekasem. Karena proses penyimpanan olahan teritip yang tidak dapat bertahan dalam waktu yang lama, maka diperlukan inovasi dari olahan berbahan dasar teritip untuk memunculkan produk olahan baru, selain itu agar olahan teritip dapat diterima dengan mudah oleh banyak kalangan. Penyuluhan, pelatihan dan pengenalan proses pengolahan teritip menjadi produk olahan yang bervariasi diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis teritip dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023