Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kelimpahan Mikroplastik di Sedimen Perairan Sungailiat Kabupaten Bangka fajar, muhammad; Umroh; Hudatwi, Mu'alimah
Environmental Pollution Journal Vol. 3 No. 2: Juli 2023
Publisher : ECOTON: Ecological Observation and Wetlands Conservation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58954/epj.v3i2.140

Abstract

Mikroplastik merupakan bahan pencemar yang berasal dari plastik dengan berbagai macam bentuk serta memiliki ukuran kecil dari 5 milimeter. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Jenis, kelimpahan, dan ukuran dari mikroplastik dan jenis polimer dari mikroplastik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2023 di 4 titik stasiun pada Perairan Sungailiat Kabupaten Bangka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan menjelaskan kejadian yang disebabkan limbah sampah plastik. Identifikasi mikroplastik menggunakan mikroskop sedangkan uji polimer menggunakan FTIR. Hasil penelitian yang didapatkan sebanyak 4 jenis mikroplastik dari sedimen yaitu jenis film, fragmen, fiber dan foam. Kelimpahan mikroplastik tertinggi terdapat pada jenis foam dengan kelimpahan rata-rata 127,5 partikel/kg, fiber 125 partikel, fragmen 80 partkel dan film 22,5 partkel. Ukuran mikroplastik yang di temukan memiliki ukuran rata-rata 25 μm - 83,7 μm. Jenis polimer yang terdapat pada mikroplastik sedimen yaitu jenis Polystyrene (PS), Polyethylene (PE), polypropylene (PP), PVC, Low-dencity polyethylene dan Nylon.
Struktur Komunitas Makrozoobentos di Perairan Pantai Peltim Kabupaten Bangka Barat Saputra, Yori Obie; Hudatwi, Mu'alimah; Utami, Eva
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 7, No 2 (2024): July
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v7i2.72500

Abstract

Perairan Pantai Peltim terletak pada Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat merupakan salah satu wilayah intertidal yang memiliki potensi dalam meningkatkan sektor perekonomian bagi masyarakat sekitar. Konversi lahan di wilayah perairan Pantai Peltim menjadi kawasan industri serta pertambangan akan sangat mempengaruhi keanekaragaman makrozoobentos pada wilayah tersebut. Spesies yang ditemukan di Perairan Pantai Peltim terdapat 7 spesies yakni Tellina spengleri, Donax faba, Tellina timorensis, Hemifusus ternatarus, Meretrix meretrix, Gari elongata, dan Pugilina cochlidium. Indeks keanekaragaman di Perairan Pantai Peltim berkisar 0,69-1,01. Nilai ini menunjukkan bahwa perairan tersebut memiliki keanekaragaman makrozoobentos yang rendah. Indeks keseragaman memiliki nilai 0,67-1,00 menandakan perairan tersebut stabil. Serta indeks dominansi berkisar 0,39-0,59 yang menunjukkan tidak adanya dominansi jenis makroozoobentos di Perairan Pantai Peltim. Hasil analisis regresi linier komponen utama menunjukkan bahwa nilai hubungan antara parameter lingkungan terhadap indeks keanekaragaman makrozoobentos menunjukkan korelasi positif antara salinitas, liat dan Berat Organik Total   (BOT).
Perbandingan Densitas Zooxanthellae Pada Karang Keras di Perairan Rebo Kabupaten Bangka Narfa, Narfa; Hudatwi, Mu'alimah; Utami, Eva
Jurnal Kelautan Vol 17, No 2: Agustus (2024)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v17i2.21733

Abstract

ABSTRAKPerairan Rebo yang berada di Desa Rebo Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki populasi terumbu karang di daerah Karang Melantut, namun daerah ini mengalami kerusakan dari kegiatan penambangan timah lepas pantai dan TI apung yang menghasilkan limbah berupa tailing (lumpur). Akibat dari pengendapan lumpur berdampak buruk terhadap ekosistem terumbu karang salah satunya pertumbuhan alga yang bersimbiosis dengan karang yaitu zooxanthellae. Tujuan penelitian yaitu mengetahui perbedaan densitas zooxanthellae pada karang keras dengan jenis yang berbeda. Penelitian dilakukan pada Bulan Agustus tahun 2022, dengan mengambil tiga jenis karang yaitu Lobophyllia corimbosa, Acropora kimbeensis, dan Acropora nobilis. Metode penelitian yaitu melakukan isolasi sel zooxanthellae dengan menyemprotkan air laut tersaring pada fragmen karang menggunakan water flosser hingga sel terlepas dari jaringan karang. Larutan sel zooxanthellae diawetkan dalam botol sampel yang diteteskan formalin 4% sebayak lima tetes dan diamati di bawah mikroskop. Rata-rata densitas zooxanthellae dihitung menggunakan  Microsoft exel yaitu Lobophyllia corimbose 1507 sel/cm², Acropora kimbeensis 4134 sel/cm², dan Acropora nobilis rata-rata 2294 sel/cm². Hasil pengolahan data menggunakan statistik  analisis  varian (ANOVA) menunjukkan adanya perbedaan nyata densitas zooxanthellae pada ketiga jenis karang dengan nilai signifikan 0,05. Hasil dari uji ANOVA dan tukey test, mendapatkan nilai F hitung 67.413 dan memperoler F tabel sebesar 3,13 sehingga keputusan yang diterima adalah H1, yaitu adanya perbedaan densitas zooxanthellae pada tiga jenis karang. Adanya perbedaaan densitas zooxanthellae pada ketiga jenis karang disebabkan oleh perbedaan lifeform karang.  Perbedaan lifeform karang dipengaruhi oleh suhu, kedalaman dan tingkat ekstrim suatu perairan. Kata Kunci: zooxanthellae; densitas; kabupaten bangka.ABSTRACTRebo Villagein Bangka Regency, Bangka Belitung Islands Province has high population of coral reefs in Karang Melantut area, but has suffered damage from offshore tand anshore in mining activities which produce waste in the from of sludge. The consequences of sludge deposition can have a negative impact on coral reef ecosystems, especially the relationship of corals with the symbiotic algae (zooxanthellae). The aim of this research is to analysis of differences in density, size and mitotic index of zooxanthellae. The research was conducted in August 2022, by taking three types of coral, Lobophyllia corimbosa, Acropora kimbeensis, and Acropora nobilis. The research method is to isolate zooxanthellae cells by spraying  filtered seawater on coralfragments using a water flosser until the cels are seperatedfrom the coral. The zooxanthellae cell solution was placed in a sample bottle in which five drops of 4% formalin were added and observed under the microscope. The average density of zooxanthellae was calculated using Microsoft exel, from Lobophyllia corimbosa is 1507 cells/cm², Acropora kimbeensis 4134 cells/cm², and Acropora nobilis an average of 2294 cells/cm². The results of the statistic analisis of variance (ANOVA) showed that there were significant differences zooxanthellae in the three types of coral with a significant value of 0.05. The results of the ANOVA test and Tukey test obtained a calculated F value of 67.413 and obtained an F table of 3.13 so that the decision received was H1, namely that there were  differences in  zooxanthellae density in  the three  types of coral. The difference in zooxanthellae density in the three types of coral is caused by differences in coral lifeforms.  Differences in coral life forms are influenced by temperature, depth and extreme levels of water.Keywords: Zooxanthellae; Density; regency bangka. 
INTRODUKSI OLAHAN TERITIP DI WILAYAH PERMIS, KABUPATEN BANGKA SELATAN Hudatwi, Mu'alimah; Akhrianti, Irma; Priyambada, Agug; Umroh, Umroh
Bina Bahari Vol 2, No 3 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan, FMIPA Universitas Tanjungp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/binabahari.v2i3.44

Abstract

Teritip yang mempunyai nama ilmiah Balanus sp. merupakan hewan penempel yang banyak ditemukan menempel di bebatuan, kayu, tiang dermaga, badna kapal, maupun benda keras lainnya dan dianggap sebagai hama. Teritip mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi dan bisa digunakan sebagai sumber pangan manusia. Beberapa pantai di Kepulauan Bangka Belitung dengan karakteristik pantai berbatu dapat ditemukan teritip yang menempel. Beberapa wilayah di Bangka Belitung telah mengkonsumsi teritip sebagai lauk maupun sambal dengan olahan yang berbeda. Masyarakat di Desa Permis, Bangka Selatan mengolah teritip menjadi pekasem yang merupakan sambal sebagai lauk. Pekasem merupakan hasil fermentasi teritip dengan campuran garam, gula, dan daun salam selama 2-4 hari. Namun karena pengolahan teritip ini masih berskala kecil, dibutuhkan pendampingan berbagai olahan teritip dan desain pengemasan pekasem. Karena proses penyimpanan olahan teritip yang tidak dapat bertahan dalam waktu yang lama, maka diperlukan inovasi dari olahan berbahan dasar teritip untuk memunculkan produk olahan baru, selain itu agar olahan teritip dapat diterima dengan mudah oleh banyak kalangan. Penyuluhan, pelatihan dan pengenalan proses pengolahan teritip menjadi produk olahan yang bervariasi diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis teritip dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat
Perbedaan Jumlah Sel Pada Awal Tebar Terhadap Laju Pertumbuhan Spirulina sp. Skala Laboratorium Candra, Adi; Hudatwi, Mu'alimah; Utami, Eva
Jurnal Ilmu Kelautan Lesser Sunda Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Ilmu Kelautan - Lesser Sunda
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jikls.v3i2.103

Abstract

Spirulina sp. is a typel of filamelntous bluel-greleln algael that has thel potelntial to bel delvellopeld widelly in Indonelsia. Spirulina sp. is also known as a natural feleld for hatchelry larvael of shrimp, fish, and livelstock belcausel it has a high nutrielnts. This relselarch aims to deltelrminel thel elffelcts of providing diffelrelnt numbelrs of algael on thel growth ratel of Spirulina sp. on a laboratory scalel and find out thel belst numbelr of algael for thel growth ratel of Spirulina sp. Thel melthod of this study is an elxpelrimelntal melthod. In addition, this study is divideld into 3 trelatmelnts, namelly trelatmelnt A using 40 cellls/10µl Spirulina sp., trelatmelnt B using 80 cellls/10µl, and trelatmelnt C using 120 cellls/10µl with threlel relpeltitions. Thel relsults of thel ANOVA statistical analysis showeld that diffelrelnt numbelrs of algael at thel belginning of thel stock did not show a significant diffelrelncel beltweleln thel trelatmelnts. Obselrvation of thel daily growth ratel of Spirulina sp. in elach trelatmelnt has diffelrelnt relsult. Thel high growth ratel was in trelatmelnt C with 102,5 cellls/10µl/day, whilel thel lowelst growth ratel was in trelatmelnt A with 48,9 cellls/10µl/day.