Bahan pencemar yang sering menjadi perhatian adalah ion-ion logam berat, seperti kromium Cr(VI). efek samping kromium terhadap kesehatan jika terjadi kontak langsung dengan kulit (iritasi), jika terhirup akan menyebabkan iritasi pada gastro-intestinal atau saluran pernapasan, ditandai dengan rasa terbakar, bersin, batuk. Kromium ada di perairan alami diubah dalam dua keadaan yaitu, Cr(VI) dan Cr(III). Cr(VI) mudah larut dalam air dan membentuk divalent oxyanion yaitu kromat (CrO42-) dan dikromat (Cr2O72-) yang dapat menyebabkan penyakit ginjal dan kanker paru-paru. Spesies ion Cr(III) merupakan suatu spesies yang ada dalam makanan yang digunakan untuk untuk mengontrol metabolisme glukosa dan lipid dalam membran sel. Dalam penelitian ini dilakukan uji efektivitas katalis Fe(III) dengan penambahan asam oksalat (reduktor) dalam proses fotoreduksi Cr(VI) menjadi Cr(III). Dimana asam oksalat dari ekstrak tongkol jagung dan reaktor dengan tengangan lampu UV 30 Watt dengan variasi waktu 10; 20; 30; 40; 50; 60; 120; 180; 240 menit dan katalis 0; 3,8; 7,4; 10,7; 13,7; 16,8 mg/L diukur menggunakan Uv-Vis pada panjang gelombang 540 nm. Maka penelitian ini menghasilkan, asam oksalat dari tongkol jagung yang diuji dengan FTIR gugus O-H, gugus C=O dan gugus C – O. Uji titik leleh asam oksalat yaitu T= 106 – 107 0C. Kondisi setimbang untuk mereduksi Cr(VI) yaitu pada waktu kontak optimum 120 menit. Penggunaan katalis dapat mereduksi ion logam Cr(VI dengan konsentrasi katalis 13,7 mg/L Cr(VI) yang tereduksi sebanyak 71,94%.
Copyrights © 2024