Analisis subsidens pada penelitian ini dilakukan di pembangunan terowongan pentstock PLTA Kerinci Merangin sta 10+150. Kedalaman terowongan di lokasi penelitian berkisar ± 35 m sehingga termasuk kategori terowongan dangkal dengan batuan penyusun terowongan yaitu batu sabak (foliated metamorphic rock) dengan kondisi massa batuan tergolong batuan terkekarkan dengan nilai RMR berkisar 23. Memprediksi adanya subsidens pada penelitian ini dilakukan untuk menilai dan mengetahui rekomendasi akibat resiko penurunan muka tanah berdasarkan SNI 8460:2017. Perhitungan nilai subsidens menggunakan metode empirik Peck (Peck, 1969) dengan menggunakan data primer berupa koordinat berdasarkan lokasi sta, identifikasi massa batuan dan geometri terowongan sedangkan data sekunder berupa peta kontur dimaksudkan untuk mengetahui jarak kedalaman terowongan. Perhitungan subsidens menggunakan metode peck memerlukan titik inclination (i) berdasarkan rekomendasi Mair (1993), dan rasio penurunan muka tanah VL didapatkan dari table hasil penelitian Goldsapand (1993). Berdasarkan hasil penelitian diketahui besaran nilai subsidens maksimum adalah 0,97 mm dan tepat berada pada titik pusat terowongan. Selanjutnya nilai i atau titik inflection 17,5 m dari sumbu terowongan dengan nilai subsidens 0,11 mm dan daerah pengaruh maksimum pada jarak 20,6 m dari sumbu terowongan. Berdasarkan table SNI 8460:2017 subsidens di daerah penelitian masuk dalam kategori 1 dengan rekomendasi berdasarkan
Copyrights © 2023