Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eksistensi tari Sigeh Penguten dalam dunia pendidikan. Sejak tarian ini dibentuk kemudian muncul di tahun 1989 hingga tahun 2023, tari Sigeh Penguten masih dapat ditemui keberadaannya. Berdasarkan fenomena ini menunjukkan, bahwa proses transmisi budaya melalui tari Sigeh Penguten masih terus dilakukan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi pustaka. Landasan konsep yang digunakan untuk membedah fenomena ini adalah konsep eksistensi. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa tari Sigeh Penguten senantiasa menjadi pilihan untuk dijadikan materi dasar dalam proses pembelajaran tari. Ciri khas yang melekat pada tarian ini senantiasa terjaga tanpa disadari oleh masyarkat. Alasan tarian ini dijadikan materi dasar dalam pembelajaran tari karena keragaman gerak dan elemen-elemen didalamnya. Selain itu, nilai yang dilekatkan pada tari Sigeh Penguten hingga saat ini masih terus dipegang dan diakui oleh masyarakat Lampung, nilai tersebut adalah menghargai tamu yang datang. Nilai lainnya adalah memulai suatu pekerjaan atau kegiatan dengan senantiasa mengingat Sang Pencipta.
Copyrights © 2024