Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pembelajaran Gerak Tari Muli Siger Menggunakan Strategi Practice Rehearsal Pairs pada Pembelajaran Seni Budaya di SMP Negeri 1 Ambarawa Dian Okta; I Wayan Mustika; Nabilla Kurnia Adzan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 8, No 4 (2020): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.451 KB)

Abstract

This study discusses the process of learning the Muli Siger Dance motion using the PRP strategy in the subjects of arts and culture at SMP Negeri 1 Ambarawa. This research was conducted to describe the process of learning the motion of the Muli Siger Dance movement by referring to behavioristic theories and using descriptive qualitative research. Data obtained from the learning process of the student can be seen from the observations of students activities and observations of teacher activities. The data obtained was done by observation, documentation, and interviews. The results of this study are the process of learning the Muli Siger Dance movement using the PRP strategy, which in general the learning process is going well. The teacher is able to apply the learning process using the PRP strategy although there are several obstacles of which the students are not practicing a variety of movements due to limited space optimally. Penelitian ini membahas tentang proses pembelajaran gerak tari muli siger menggunakan strategi PRP pada mata pelajaran seni budaya di SMP Negeri 1 Ambarawa. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran gerak tari muli siger dengan mengacu pada teori behavioristik dan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari proses belajar siswa yang dilihat dari hasil pengamatan aktivitas siswa dan pengamatan aktivitas guru. Data yang diperoleh dilakukan dengan observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini merupakan proses pembelajaran gerak tari muli siger menggunakan strategi PRP, yang mana secara garis besar proses pembelajaran tersebut berjalan dengan baik. Guru sudah mampu menerapkan proses pembelajaran menggunakan strategi PRP walaupun terdapat beberapa kendala, yaitu siswa tidak maksimal dalam mempraktikan ragam gerak dikarenakan terbatasnya ruangan.  Kata kunci: Pembelajaran, Strategi Practice Rehearsal Pairs, Tari Muli Siger.
Penggunaan Model Pembelajaran Flipped Classroom pada Pembelajaran Seni Tari di SMA N 3 Bandar Lampung Nadya Yunara; Dwiyana Habsary; Nabilla Kurnia Adzan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.93 KB)

Abstract

The use of a flipped classroom model is conducted to see the process and results of Nusantara Dance learning by considering the constructivist theory and using a type of qualitative descriptive research. The data were obtained by observation, interviews, and documentation, both through primary and secondary data sources. The learning process using the flipped classroom model is carried out in 7 stages of implementation which generally students receive and implement instructions from the teacher to find learning material at the next meeting. The results of this study indicate that the process of using the flipped classroom model has been going well it can be seen from 7 aspects that have been carried out by the teacher in each learning meeting, and the results of the implementation of the flipped classroom model by the teacher get quite good results; it can be seen from 32 students who attended the study well, there were only 6 students who have not received maximum results. Penggunaan model flipped classroom dilakukan untuk melihat proses dan hasil belajar tari Nusantara dengan mengacu pada teori konstrustivistik dan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta melalui sumber data primer dan sekunder. Proses pembelajaran menggunakan model flipped classroom dilakukan 7 tahap pelaksanaan yang secara umum siswa menerima dan melaksanakan instruksi dari guru untuk mencari materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Hasil penelitian ini menunjukkan proses penggunaan model flipped classroom sudah berjalan dengan baik, dilihat dari 7 aspek yang sudah dilaksanakan guru tiap pertemuan pembelajaran, dan hasil pelaksanaan model flipped classroom oleh guru mendapatkan hasil yang cukup baik dilihat dari 32 siswa yang mengikuti pembelajaran dengan baik, dan hanya 6 siswa yang belum mendapat hasil yang maksimal. Kata kunci: Active Learning, Flipped Classroom, Tari Nusantara.
PEMBELAJARAN TARI KREASI LAMPUNG MELALUI KOREOGRAFI DI SMAN 5 BANDAR LAMPUNG Nabilla Kurnia Adzan; Wini Tarmini; Fitri Daryanti
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 2, No 1 (2014): jurnal seni dan pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.323 KB)

Abstract

This research aims to describe the process to learning results of Lampung creation dance using a choreography approach. This research uses descriptive qualitative approach. This research instrument uses student and teacher activities sheets, and practice tests. Research result shows that in the learning process all of students has understand the concept of dance creation learning using choreography approach through the audio visual phase, exploration, and improvisation, this also can be seen in the process of choreography approaches that include some aspects, that is exploration phase has an average value of 75 with a good criteria and improvisation phase has an average value of 85 with an excellent criteria. Students learning result show a good creativity because with choreography, students looks easier to create a new creation dance. It can be seen by students practice test, has anaverage value 67,83 with a good criteria.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses hingga hasil pembelajaran tari kreasi Lampung melalui koreografi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Instrument penelitian menggunakan panduan aktivitas siswa, aktivitas guru dan tes praktik. Hasil penelitian menunjukan pada proses pembelajaran siswa telah memahami konsep pembelajaran tari kreasi melalui koreografi berdasarkan tahapan audio visual, eksplorasiasi dan improvisasi hal ini dapat dilihat juga dengan penilaian aktivitas siswa pada proses pembelajarandengan rata-rata nilai siswa 80 mendapatkan kriteria baik sekali. Hasil belajar siswa menunjukan tingkat kreativitas yang baik dikarenakan dengan koreografi siswa lebih mudah menciptakan gerak tari kreasi hal ini dibuktikan dengan nilai tes praktik siswa mendapatkan rata-rata nilai 67,83 dengan kriteria baik.Kata kunci  : koreografi, pembelajaran, tari kreasi.
Penggunaan Media E-Learning dalam Pembelajaran Tari Sigeh Penguten pada Kegiatan Ekstrakurikuler Tari SMA Yadika Bandar Lampung Putri Mariani; Dwiyana Habsary; Nabilla Kurnia Adzan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 8, No 2 (2020): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.813 KB)

Abstract

This study aims to describe the use of e-learning media and the results of Sigeh Penguten Dance learning at SMA Yadika Bandar Lampung. This research uses a type of qualitative research with descriptive approach of direct research methods. The data in this research are dance teachers it, and students who studied extracurricular. Data collection techniques in this research are observation, interview and documentation. Data analyses in this research are data reduction, data display and verification. The use of e-learning media and the results of Sigeh Penguten Dance learning is the teacher showed a dance video and  musical accompaniment from Sigeh Penguten Dance. The teacher gives a stimulus affective, cognitive and psychomotor. It shows that the learning outcomes of the students are in the  good criteria with the average value of 85.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan media e-learning dan hasil pembelajaran tari Sigeh Penguten di SMA Yadika Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, pendekatan deskriptif dengan metode secara langsung. Data dalam penelitian ini adalah guru seni tari dan 5 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Penggunaan media e-learning dalam pembelajaran tari Sigeh Penguten yaitu guru menayangkan video tari beserta iringan musik tari Sigeh Penguten. Guru memberikan stimulus afektif, kognitif dan psikomotor. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran tari Sigeh Penguten mendapatkan kriteria baik sekali dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa yaitu 85.  Kata kunci: Media e-learning, Pembelajaran seni tari, Tari Sigeh Penguten
Media E-Learning Berbasis Web Enhanced Course dalam Pembelajaran Tari di SMK Ma'arif 5 Kotagajah Alan Nugroho Pratama; Dwiyana Habsary; Nabilla Kurnia Adzan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 8, No 3 (2020): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.923 KB)

Abstract

This research discusses about the teacher’s preparations in selecting, planning, and making web enhanced course-based of e-learning media are and the result of the media. This research aims to describe how the teacher’s preparations in selecting, planning, and making web enhanced course-based of e-learning media are and how the result of the media is. This qualitative research used descriptive approach. Whereas the data analysis technique was concerned with data reduction stage, data presentation stage, and versification stage (drawing a conclusion). The teacher’s steps in selecting, planning, and making the media are divided into four stages. First, determining the kind of media. Second, observing the subject. Third, making the media. Fourth, implementing the media. The result of web enhanced course based of e-learning media is video.Penelitian ini membahas tentang persiapan guru dalam memilih, merancang dan membuat media e-learning berbasis web enhanced course dan hasil dari media tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persiapan guru dalam memilih, merancang dan membuat media e-learning berbasis web enhanced course dan mendeskripsikan hasil dari media tersebut. Pendekatan dalam penelitian ini yaitu deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam memilih, merancang dan membuat media e-learning berbasis web enhanced course meliputi empat proses. Proses pertama yaitu menentukan jenis media. Proses kedua yaitu mempertimbangkan subjek. Proses ketiga yaitu menyajikan media. Proses keempat yaitu memperlihatkan media. Hasil dari media e-learning berbasis web enhanced course adalah berbentuk video. Kata Kunci: Media E-learning, Pembelajaran, Tari Bedana, Web Enhanced Cource.
PEMBELAJARAN TARI KREASI MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SMAN 1 PRINGSEWU Firmansyah, Aldi; Setiawan, Afrizal Yudha; Adzan, Nabilla Kurnia
TACET Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol 2, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tacet.v2i2.69689

Abstract

Abstrak  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru seni budaya dan siswa kelas XI yang berjumlah 36 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis melalui tiga tahapan yaitu, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan pada proses pembelajaran tari menggunakan model Group Investigation di SMAN 1 Pringsewu sudah terlaksana sesuai dengan prosedur. Terdapat indikator yang dilakukan dalam pembelajaran tari menggunakan model Group Investigation yaitu (1) pendahuluan (apresepsi); (2) penjelaskan materi pelajaran; (3) pembagian tim dan penjelasan tugas tim; (4) pelaksanaan tugas kelompok; (5) pengawasan oleh guru; (6) presentasi hasil diskusi; (7) pemberian tanggapan terhadap kelompok; (8) membuat kesimpulan; (9) pemberian kuis/tugas individu; (10) evaluasi hasil kerja; (11) pemberian penghargaan dan penutup. Model pembelajaran group investigation di SMA Negeri 1 Pringsewu sebagai hasil belajar individu dalam kelompok dengan krtiteria penilaian siswa mampu melakukan pembelajaran tari dengan adanya peningkatan rasa percaya diri dalam mengemukakan ide, menyusun gerak tari serta berhasil memecahkan suatu permasalahan pembelajaran dengan adanya kerja sama yang dilakukan secara berkelompok.  Kata Kunci: Pembelajaran tari, Model pembelajaran kooperatif, Group Investigation    Abstract  This study used qualitative descriptive method. The source of data in this study was cultural arts teachers and class XI students totaling 36 people. Data collection techniques are carried out through observation, interviews, and documentation. Data is analyzed through three stages, namely, data reduction, data presentation, and conclusions. The results showed that the dance learning process using the Group Investigation model at SMAN 1 Pringsewu had been carried out in accordance with the indicators. There are indicators carried out in dance learning using the Group Investigation model , namely (1) introduction (reception); (2) explanation of the subject matter; (3) team division and explanation of team tasks; (4) implementation of group tasks; (5) supervision by teachers; (6) presentation of discussion results; (7) responding to the group; (8) make conclusions; (9) the provision of individual quizzes/assignments; (10) evaluation of work results; (11) Awarding and Concluding. Group investigation learning at SMA Negeri 1 Pringsewu as a result of individual learning in groups with assessment criteria students are able to do dance learning with an increase in confidence in expressing ideas, composing dance movements and successfully solving a learning problem with cooperation carried out in groups.  Keywords: : Dance learning, Cooperative learning model, Group Investigation
Kecerdasan Kinestetik Pada Ragam Gerak Tari Bedana Wahid, Irfan; Kuriawan, Agung; Adzan, Nabilla Kurnia
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 12, No 4 (2024): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kecerdasan kinestetik pada berbagai gerak Tari Bedana. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi, dan uji lapangan. Penelitian ini dilakukan di program studi pendidikan Tari Universitas Lampung dengan partisipan penelitian  terdiri dari mahasiswa yang mempelajari Tari Bedana. Analisis data dilakukan pada tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa mampu menggerakan ragam gerak Tari Bedana dengan sangat baik terutama dalam hal penguasaan empat aspek kecerdasan kinestetik yang diukur. Koordinasi dan keseimbangan mahasiswa terlihat sangat baik, sedangkan kekuatan dan kelenturan siswa juga menunjukkan hasil yang baik. Penelitian ini memberikan kontribusi penting untuk memahami apa peran kecerdasan kinestetik  dalam pembelajaran  Tari, khususnya pada Tari Bedana, dan memberikan wawasan untuk mengembangkan program pelatihan Tari yang lebih efektif.Kata Kunci: Kecerdasan Kinestetik, Tari Bedana
Analisis Faktor Kesulitan Belajar Tari Piring Dua Belas Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Tari Universitas Lampung Angkatan 2021 Putri, Dinasti Kartika; Setiawan, Afrizal Yudha; Adzan, Nabilla Kurnia
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 12, No 4 (2024): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang memengaruhi kesulitan belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Tari Universitas Lampung angkatan tahun 2021 dalam mempelajari tari Piring Dua Belas pada mata kuliah Tari Lampung Saibatin. Objek penelitian ini adalah kesulitan belajar tari Piring Dua Belas, yang dikategorikan menjadi dua kelompok, yaitu kesulitan yang disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Penelitian ini melibatkan mahasiswa Program Studi Pendidikan Tari Universitas Lampung angkatan 2021 sebagai subjek yang berjumlah 44 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner dan wawancara. Kuesioner terdiri dari 50 butir pernyataan yang merujuk pada indikator kesulitan belajar. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik statistik deskriptif dengan melakukan perhitungan rerata (Mean) dan persentase (%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan belajar tari Piring Dua Belas pada mahasiswa Prodi Pendidikan Tari Universitas Lampung angkatan 2021, memperoleh nilai rata-rata sebesar 2,5 dan persentase sebesar 63%. Aspek kesulitan belajar paling signifikan berasal dari faktor latar belakang kebudayaan dengan persentase sebesar 82%, dan faktor alat pelajaran dengan persentase sebesar 81% yang dikategorikan sangat tinggi.Kata Kunci: Faktor Kesulitan Belajar, Mahasiswa, Tari Piring Dua Belas
Implementasi Creative Dance pada Pembelajaran Tari di Smp Se- Kota Bandar Lampung Adzan, Nabilla Kurnia; Setiawan, Afrizal Yudha; Lestari, Goesthy Ayu Mariana Devi; Caroline, Secilia
Arus Jurnal Psikologi dan Pendidikan Vol 4 No 3: Oktober (2025)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajpp.v4i3.1737

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman dan implementasi creative dance dalam pembelajaran tari di SMP se-Kota Bandar Lampung. Penelitian dilakukan kepada guru seni budaya Tingkat SMP se Kota Bandar Lampung melalui MGMP dengan penyebaran kuesioner kepada 100% guru seni budaya yang memiliki latar belakang pendidikan seni (92.3% di antaranya berlatar belakang tari). Data dari kuesioner menunjukkan bahwa meskipun mayoritas guru (70.6%) pernah mendengar istilah creative dance, pemahaman mereka cenderung menekankan aspek kebebasan berekspresi tanpa terikat aturan, namun belum sepenuhnya mencakup struktur sistematis dari tokoh creative dance seperti Laban dan Gilbert. Selanjutnya dilakukan observasi implementasi creative dance di SMP Pelita Bangsa menggunakan materi tari Bedana melalui tahapan warming up, exploring the concept, developing skills, creating dan cooling down (Gilbert, 1992). Lebih lanjut, penelitian ini mengidentifikasi hubungan erat antara creative dance dan HOTS. Proses pembelajaran mendorong siswa untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah pada tahap eksplorasi, serta menciptakan dan menganalisis karya pada tahap konstruksi. Pembelajaran tari di sini tidak hanya melatih kemampuan motorik, tetapi juga kemampuan analisis, evaluatif, dan sintesis, menjadikan seni tari sebagai media efektif untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Dengan demikian, creative dance tidak hanya berfungsi sebagai metode pembelajaran tari, tetapi juga sebagai alat evaluasi holistik dan media untuk melatih kompetensi kognitif yang lebih kompleks.
Tradisi Nanjar sebagai Media Pendidikan Karakter dan Penguatan Identitas Budaya Lampung di Kabupaten Lampung Utara Habsary, Dwiyana; Adzan, Nabilla Kurnia; Setiawan, Afrizal Yudha
Arus Jurnal Psikologi dan Pendidikan Vol 4 No 3: Oktober (2025)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajpp.v4i3.1755

Abstract

Tradisi Nanjar dalam budaya Lampung merupakan bentuk kearifan lokal yang tidak hanya berfungsi sebagai kegiatan sosial dalam penyajian makanan, tetapi juga mengandung nilai-nilai pendidikan dan psikologis yang mendalam. Penelitian konseptual ini bertujuan untuk menganalisis Nanjar sebagai sarana pendidikan informal serta sebagai media pembentukan dan penguatan identitas dan kesejahteraan psikologis masyarakat. Kajian dilakukan melalui pendekatan teoritis dengan mengaitkan praktik budaya Nanjar terhadap teori-teori pendidikan dan psikologi, seperti Social Cognitive Theory (Albert Bandura), Sociocultural Theory (Lev Vygotsky), Psychosocial Development (Erik Erikson), Hierarchy of Needs (Abraham Maslow), dan pendidikan karakter (Thomas Lickona). Hasil kajian menunjukkan, bahwa Nanjar berfungsi sebagai media pembelajaran sosial yang menanamkan nilai-nilai gotong royong, rasa hormat, tanggung jawab, dan kebersamaan melalui proses observasi dan interaksi antar generasi. Berdasarkan perspektif psikologis, tradisi ini memperkuat identitas diri, rasa memiliki, dan kesejahteraan emosional individu dalam komunitas. Oleh sebab itu, Nanjar memiliki potensi besar untuk dijadikan model pendidikan karakter berbasis budaya lokal yang mendukung pembentukan kepribadian dan identitas budaya peserta didik.