Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Menimbang Peluang Pendapatan Daerah (PAD) Kota Bandar Lampung dari Industri Seni Pertunjukan Bulan, Indra; Habsary, Dwiyana; Juantara, Bendi
Jurnal Seni Tari Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jst.v9i2.42453

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan peluang meningkatnya pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bandar Lampung dari sektor industri seni pertunjukan. Berdasarkan komposisi pendapatan pemerintah Kota Bandar Lampung Tahun Anggaran 2019 menunjukkan target pendapatan asli daerah Kota Bandar Lampung masih jauh dari realisasi pendapatan. Sejauh ini pemerintah kota Bandar Lampung masih mengandalkan pajak daerah (74,04%) selebihnya mengandalkan pendapatan dari pemerintah pusat dan lain-lain yang sah. Disisi lain industri seni pertunjukan belum dilirik oleh pemerintah sebagai saluran baru peningkatan pendapatan asli daerah, padahal industri seni pertunjukan berpotensi menjadi sumber alternative baru perekonomiam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Adapun responden dalam penelitian ini menggunakan 5 orang mahasiswa yang juga merupakan pekerja seni. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Aktualisasi diri pekerja seni di Kota Bandar Lampung sangat tinggi seiring masifnya aneka produksi pertunjukan, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik tradisional, musik teater, musik, desain dan pembuatan busana pertunjukan, tata panggung, hingga tata pencahayaan. Sayangnya kegiatan pekerja seni tersebut sifatnya berserak dan tak berhimbun dalam sebuah objek pertunjukan besar.Inventarisasi, Inovasi dan kolaborasi antara pemerintah dan pekerja seni dalam Pengembangan industri kreatifmenjadi penting untuk dilakukan agar berpeluang meningkatnya pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor seni pertunjukan dapat terwujud.
The Impact of Social Media in Piano Practice Online Learning in the Covid-19 Pandemic Period Setiawan, Afrizal Yudha; Habsary, Dwiyana; Bulan, Indra
Jurnal Seni Musik Vol 10 No 2 (2021): December, 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsm.v10i2.47465

Abstract

This research aims to examine and describe the design of practical online learning in the arts by utilizing social media as a platform to enforce lecturing activities during the Covid-19 pandemic, as well as the impact of the use of social media. The data was collected through focus group discussion, observations, interviews and documentation. The subjects involved in this research were 10 students who took major piano instruments in the Music Education Study Program at Lampung University. This research used qualitative methods, by analyzing interactive data. The results of the data analysis showed that the use of social media in piano online learning was able to increase student motivation through competitive strategies. The learning design by utilizing social media can be used as one of the strategies to overcome the lack of student learning motivation in practical learning in the arts during the Covid-19 pandemic.
Tradisi Nanjar sebagai Media Pendidikan Karakter dan Penguatan Identitas Budaya Lampung di Kabupaten Lampung Utara Habsary, Dwiyana; Adzan, Nabilla Kurnia; Setiawan, Afrizal Yudha
Arus Jurnal Psikologi dan Pendidikan Vol 4 No 3: Oktober (2025)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajpp.v4i3.1755

Abstract

Tradisi Nanjar dalam budaya Lampung merupakan bentuk kearifan lokal yang tidak hanya berfungsi sebagai kegiatan sosial dalam penyajian makanan, tetapi juga mengandung nilai-nilai pendidikan dan psikologis yang mendalam. Penelitian konseptual ini bertujuan untuk menganalisis Nanjar sebagai sarana pendidikan informal serta sebagai media pembentukan dan penguatan identitas dan kesejahteraan psikologis masyarakat. Kajian dilakukan melalui pendekatan teoritis dengan mengaitkan praktik budaya Nanjar terhadap teori-teori pendidikan dan psikologi, seperti Social Cognitive Theory (Albert Bandura), Sociocultural Theory (Lev Vygotsky), Psychosocial Development (Erik Erikson), Hierarchy of Needs (Abraham Maslow), dan pendidikan karakter (Thomas Lickona). Hasil kajian menunjukkan, bahwa Nanjar berfungsi sebagai media pembelajaran sosial yang menanamkan nilai-nilai gotong royong, rasa hormat, tanggung jawab, dan kebersamaan melalui proses observasi dan interaksi antar generasi. Berdasarkan perspektif psikologis, tradisi ini memperkuat identitas diri, rasa memiliki, dan kesejahteraan emosional individu dalam komunitas. Oleh sebab itu, Nanjar memiliki potensi besar untuk dijadikan model pendidikan karakter berbasis budaya lokal yang mendukung pembentukan kepribadian dan identitas budaya peserta didik.
Menelaah Maskulinitas dalam Kajian Bentuk dan Fungsi Tari Igel di Kabupaten Lampung Utara Adzan, Nabilla Kurnia; Habsary, Dwiyana; Setiawan, Afrizal Yudha
Arus Jurnal Psikologi dan Pendidikan Vol 4 No 3: Oktober (2025)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajpp.v4i3.1764

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah secara mendalam manifestasi maskulinitas yang terdapat dalam Tari Igel di Kabupaten Lampung Utara, khususnya dalam konteks upacara adat Begawi Cakak Pepadun. Fokus kajian diarahkan pada analisis bentuk gerak dan fungsi tarian sebagai representasi nilai-nilai ideal pria Lampung Pepadun. Hasil kajian menunjukkan bahwa maskulinitas dalam Tari Igel terwujud secara deskriptif melalui bentuk gerak yang ekspresif dan bertenaga. Gerakan didominasi oleh gerakan tangan, putaran, dan sikap tangan yang diangkat tinggi, menyimbolkan keperkasaan, keberanian, dan kesiagaan seorang pemimpin. Secara fungsional, Igel memainkan peran krusial sebagai sarana ritual pengesahan status sosial Suttan atau Penyimbang, sekaligus media edukasi non-verbal yang mewariskan nilai-nilai kepemimpinan, wibawa, dan tanggung jawab adat kepada generasi penerus. Meskipun kini Igel juga berfungsi sebagai hiburan, esensi maskulinitas yang tertanam kuat dalam gerak dan konteks ritualnya tetap menjadikannya simbol utama identitas laki-laki dalam adat Pepadun khususnya di Lampung Utara.
BENTUK PERTUNJUKAN SILEK LAMPUNG DI LAMBAN BALAK WAY NAPAL KABUPATEN PESISIR BARAT Oktapia, Selvi; Habsary, Dwiyana; Bulan, Indra
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 13, No 3 (2025): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk pertunjukan Silek Lampung yang dilaksanakan di Lamban Balak Way Napal, Kabupaten Pesisir Barat, serta mengidentifikasi berbagai unsur yang membentuk pertunjukan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori bentuk yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah teori yang dikemukakan oleh Bastomi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertunjukan Silek Lampung adalah sebuah bentuk yang disajikan dalam wujud nyata dapat dilihat dan dapat didengar. Bentuk pertunjukan adalah sesuatu yang berlaku dalam waktu, tempat pertunjukan dan interaksi penonton. Wujud yang dapat dilihat adalah Gerak, Pola Lantai, Properti, Tata Rias dan Busana. Wujud yang dapat didengar adalah Musik Iringan. Silek Lampung merupakan bagian integral dari budaya masyarakat Lampung yang masih dilestarikan hingga saat ini. Dengan demikian, Silek Lampung di Lamban Balak Way Napal bukan sekadar pertunjukan seni, melainkan juga merupakan cerminan dari identitas, nilai-nilai, dan tradisi masyarakat Lampung. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih dalam mengenai pentingnya pelestarian seni dan budaya lokal, serta mendorong generasi muda untuk terus melestarikan warisan budaya yang ada. Kata kunci: Bentuk, Silek Lampung, Way Napal
Eksistensi Tari Sigeh Penguten dalam Dunia Pendidikan di Bandar Lampung Habsary, Dwiyana; Adzan, Nabilla Kurnia; Bulan, Indra
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 4 No 1: April (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v4i1.314

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eksistensi tari Sigeh Penguten dalam dunia pendidikan. Sejak tarian ini dibentuk kemudian muncul di tahun 1989 hingga tahun 2023, tari Sigeh Penguten masih dapat ditemui keberadaannya. Berdasarkan fenomena ini menunjukkan, bahwa proses transmisi budaya melalui tari Sigeh Penguten masih terus dilakukan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi pustaka. Landasan konsep yang digunakan untuk membedah fenomena ini adalah konsep eksistensi. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa tari Sigeh Penguten senantiasa menjadi pilihan untuk dijadikan materi dasar dalam proses pembelajaran tari. Ciri khas yang melekat pada tarian ini senantiasa terjaga tanpa disadari oleh masyarkat. Alasan tarian ini dijadikan materi dasar dalam pembelajaran tari karena keragaman gerak dan elemen-elemen didalamnya. Selain itu, nilai yang dilekatkan pada tari Sigeh Penguten hingga saat ini masih terus dipegang dan diakui oleh masyarakat Lampung, nilai tersebut adalah menghargai tamu yang datang. Nilai lainnya adalah memulai suatu pekerjaan atau kegiatan dengan senantiasa mengingat Sang Pencipta.
Analisis Gerak Tari menggunakan Notasi Laban: Metode Pendokumentasian Tari Habsary, Dwiyana; Adzan, Nabilla Kurnia; Bulan, Indra
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 4 No 2: Agustus (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v4i2.541

Abstract

Notasi Laban merupakan salah satu notasi tari yang mampu menggambarkan gerak secara proses dalam bentuk simbol-simbol. Simbol-simbol yang terdapat pada notasi laban terbagi menjadi simbol arah dan level. Simbol lainnya adalah merupakan penjelasan detail untuk menunjukkan bagian-bagian tubuh lainnya yang bergerak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala dalam mempelajari notasi Laban. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang dibutuhkan dalam mempelajari notasi Laban. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa sebagian besar mahasiswa mengalami kesulitan dalam menuliskan gerak tari dalam bentuk notasi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, pertama adalah tidak tersedianya buku teks dalam bahasa Indonesia. Faktor kedua adalah sulitnya menghafalkan simbol-simbol yang terdapat dalam notasi Laban. Faktor ketiga yaitu kurangnya kemampuan analisis siswa dalam menggunakan perspektif Laban.