Respon spektra dipermukaan tanah bisa diperoleh secara langsung dengan mengalikan respon spektra di batuan dasar terhadap faktor amplifikasi tertentu yang direkomendasikan dalam SNI-1726-2019 dan ASCE7-16, berdasarkan situs kelas (site class) tanah 30 meter teratas (Vs30). Hal ini bisa terapkan untuk jenis tanah keras (SC), tanah sedang (SD) dan tanah lunak (SE). Namun, untuk jenis tanah khusus (SF) terdapat ketentuan khusus dalam menentukan respon spektra dipermukaan yaitu dengan merambatkan gelombang gempa dari batuan dasar menggunakan metode site-specific response analysis (SSRA). Salah satu jenis tanah khusus (SF) adalah lapisan pasir yang berpotensi terjadi likuifaksiPenelitian ini dilakukan pada suatu desain Jembatan di Bali dengan mempertimbangkan beban gempa untuk periode ulang 1000 tahun atau 7% probabilitas terlampai dalam 75 tahun. Nilai respon spektra dibatuan dasar diperoleh dengan menggunakan metode probabilistik seismic hazard analysis (PSHA) dengan mempertimbangkan semua sumber gempa (shallow crustal/fault, megathrust, dan benioff) dalam jarak radius 500 km yang dapat berpengaruh site yang ditinjau.Rekomendasi respon spektra dipermukaan untuk kondisi tidak terlikuifaksi telah digenerate menggunakan metode site-specific response analysis (SSRA) dengan software NERA (Non-linear earthquake response analysis) diperoleh nilai PGA=0.356 g dan SMs=0.890 g. Untuk kondisi terlikuifaksi dilakukan reduksi nilai kuatan tanah (shear strength degradation) dan di plotkan ke soil profile kecepatan gelombang geser (Vs). Perbandingan respon spektra kondisi terlikuifaksi dan tidak terlikuifaksi cukup besar yaitu 13 % untuk PGA dan SMs, akan sangat berpengaruh untuk struktur dengan periode lebih besar dari 0.5 detik karena kurva respon spektra akan bergeser kekanan sebesar 0.31 detik untuk Ts dan 0.06 detik untuk T0
Copyrights © 2020