Artikel ini merupakan kajian dengan pendekatan kualitatif deskriptif berdasarkan observasi, wancara melalui angket pertanyaan yang diberikan kepada 30 orang siswa SMA kelas XI dari 34 siswa yang mengisi 4 orang adalah siswa kelas XII SMA di kabupaten Cianjur. Angket wawancara di sebar berdasarkan jenjang kelas XI yang disebarkan secara acak melalui google formulir pada tahun 2022 kemudian di analisis menggunakan analisis data Bogdan dan Biklen. Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang adanya fenomena siswa Sekolah Menengah Atas yang tidak lagi menyukai sastra seperti puisi dibuat dengan latar belakang pengalaman pribadi saja tanpa memasukan nilai edukasi yang mengandung unsur-unsur kearifan lokal seperti ngaos, mamaos, dan maenpo. Oleh karena itu penelitian ini dibuat untuk memberikan konsep baru dalam menerapkan pembelajaran menulis puisi berbasis kearifan lokal Ngaos, Mamaos, dan Maenpo sebagai bagian Tiga Pilar Budaya Cianjur di Tingkat Sekolah Menengah Atas. Hasilnya diperoleh bahwa pembelajaran menulis puisi menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara memberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai konsep tiga pilar budaya Cianjur kepada para siswa lebih efektif dalam menghasilkan karya sastra puisi yang memiliki nilai edukasi bagi penyitasnya serta mampu mengekpresikan maksud dan tujuan si penulis lebih dalam lagi
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023