Prevalensi jerawat dalam masa remaja dan resistensi antibiotik yang tinggi mendorong eksplorasi alternatif antibiotik berbasis herbal. Daun kelor (Moringa oleifera Lam.) merupakan tanaman yang memiliki aktivitas antibakteri karena mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, dan saponin yang dapat dijadikan sebagai antibiotik berbasis herbal. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri dari ekstrak daun kelor (5, 10, dan 15%) terhadap Staphylococcus epidermidis penyebab jerawat. Pengujian ini menggunakan metode difusi sumuran untuk melihat aktivitas antibakteri (zona hambat) dari ekstrak daun kelor berbagai konsentrasi terhadap Staphylococcus epidermidis. Data dianalisis menggunakan One Way ANOVA dengan program SPSS. Hasil yang diperoleh berupa diameter zona hambat ekstrak etanol daun kelor konsentrasi 5, 10, 15% yaitu: 23,01 mm, 23,34 mm dan 23,68 mm. Pengujian ini mempunyai nilai Sig = 0,000 yang berarti rata rata antar kelompok terdapat perbedaan yang signifikan. Dapat disimpulkan bahwa zona hambat ekstrak daun kelor tergolong mempunyai daya hambat kuat terhadap Staphylococcus epidermidis.
Copyrights © 2024