Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Critical Thinking Skills Analysis Students Studying Chemistry Using Problem Based Learning and Guided Inquiry Model Muhammad Eka Putra Ramandha; Nurul Indriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia Vol 10, No 3 (2021): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Critical Thinking Skills Analysis Students Studying Chemistry Using Problem Based Learning and Guided Inquiry Model. The purpose of this study is to analyze the critical thinking skills of students. The independent variable is the guided inquiry learning model and the Problem Based Learning (PBL) model and the variable is critical thinking skills. The type of research used is a quasi-experimental design with a Non-equivalent Posttest Only Control Group design. 146 Students are subject in this study. Data collection was carried out with a description of 14 questions.  The results showed that the Critical Thinking Skills of students who were taught using the Problem Based Learning model was better than the guided inquiry learning model. Keywords: Guided Inquiry, Problem Based Learning (PBL), Higher Other Thinking Skills.  Abstrak: Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik yang Belajar Kimia Menggunakan Model Pembelajaran Inquiry Terbimbing dan Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisis keterampilan berpikir kritis peserta didik. Variabel bebasnya adalah Model Pembelajaran Inquiry terbimbing dan model pembelajaran PBL dan variabel terikatnya adalah keterampilan berpikir kritis. Jenis penelitian yang digunakan yaitu quasi eksperimen dengan desain Non-equivalen Posttest Only Control Group. Sampel dalam penelitian ini yaitu 146 peserta didik yang di tentukan dengan teknik Purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan soal tes uraian yang berjumlah 14 soal. Hasil Penelitian menunjukkan Keterampilan Berpikir Kritis (KtBK) peserta didik yang dibelajarkan dengan model PBL lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran inquiry terbimbing.Kata kunci: Inquiry Terbimbing, PBL, Keterampilan Berpikir KritisDOI: 10.23960/jppk. v10.i3.2021.16 
Inovasi Praktikum Kimia Bahan Alam dengan Memanfaatkan Kearifan Lokal Suku Sasambo Aliefman Hakim; A Wahab Jufri; Muhammad Eka Putra Ramandha
Jurnal Pijar Mipa Vol. 15 No. 4 (2020): September
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.263 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v15i4.1944

Abstract

Praktikum Kimia Bahan Alam (KBA) dengan memanfaatkan kearifan lokal suku SASAMBO berupa berbagai jenis tumbuhan obat. Studi literatur yang terdiri atas tahapan data display, data reduction, dan conclusion telah dilakukan dalam menyusun praktikum bahan alam ini. Data tersebut berupa hasil isolasi senyawa metabolit sekunder dari tanaman obat tradisional SASAMBO dan data efektivitas metode praktikum kimia. Metode isolasi yang digunakan terdiri atas ekstraksi, fraksinasi dan pemurnian. Prosedur isolasi menekankan pada praktikum skala laboratorium dan cocok untuk perkuliahan KBA. Pembelajaran KBA lebih efektif jika menggunakan metode praktikum yang dapat mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan peserta didik melalui berbagai alternatif pilihan dalam proses isolasi metabolit sekunder. Hal ini disebabkan konsep praktikum KBA menuntut mahasiswa dapat menentukan prosedur isolasinya secara mandiri dengan rujukan artikel-artikel penelitian.
The Use of SASAMBO Culture in Learning Natural Product Chemistry to Support Traditional Health Tourism in Lombok and Sumbawa Islands Aliefman Hakim; Jamaluddin Jamaluddin; Syarifa Wahidah Al Idrus; Muhammad Eka Putra Ramandha
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 6 No. 2 (2020): July
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v6i2.435

Abstract

The SASAMBO (Sasak, Samawa, Mbojo) tribe has a variety of medicinal plants. The abundance of SASAMBO tribal medicinal plants can be used in learning the natural product chemistry which are expected to support traditional health tourism on the islands of Lombok and Sumbawa. Natural product chemistry examines the chemical content associated with the efficacy of a medicinal plant. This linkage can provide scientific support for the use of SASAMBO traditional medicinal plants. The method used in this research is the study of literature and questionnaires. Data sources came from public records, the results of questionnaire responses, and scientific articles related to SASAMBO traditional medicine. The results showed that there were various SASAMBO medicinal plants which were potentially used in the study of natural product chemistry with details, Lombok (Sasak) 43 species, Sumbawa (Samawa) 25 species, and Bima (Mbojo) 35 species. Some of these plant species are used for the treatment of diseases caused by viruses, so it has the potential to be used to treat corona outbreaks. Lombok and Sumbawa islands have abundant medicinal plants, this makes the two islands potential as a traditional health tourism destination.
UJI EVALUASI FITOKIMIA TUMBUHAN HERBAL BERDASARKAN INFORMASI EMPIRIS PADA MASYARAKAT LOMBOK Nurul Indriani; MUHAMMAD EKA PUTRA RAMANDHA; I Nyoman Bagus Aji Kresnapati
Jurnal Medical Laboratory Vol. 2 No. 1 (2023): Januari: Jurnal MedLab
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesetiakawanan Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/medlab.v2i1.131

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi tumbuhan khas sasak dapat dijadikan bahan pengobatan atau obat alternatif oleh masyarakat. Uji yang dilakukan yaitu uji kulaitatif yaitu skrining fitokimia. Skrining dilakukan untuk mengetahui kandungan, alkaloid, flavonoid, terpenoid, tanin dan saponin. Penelitian ini merupakan penelitian dasar atau penelitian permulaan untuk menseleksi kandungan-kandungan obat dalam tumbuhan khas sasak. Preparasi sampel dilakukan pengeringan untuk mengurangi kadar air, dan masing-masing tumbuhan obat dilakukan maserasi dengan pelarut metanol 96% selama 2 x 24 jam. Ekstrak kental dilakukan pengujian menggunakan reagen menghasilkan warna tertentu. Hasil penelitian yaitu seluruh tumbuhan obat yang diuji berpotensi dijadikan obat dan dapat digunakan sebagai saran pengobatan oleh masyarakat.
ISOLATION PINOSTROBIN COMPOUND IN TEMU KUNCI (KAEMPFERIA PANDURATA ROXB) RHIZOME Nurul Indriani; Muhammad Eka Putra Ramandha
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jstk.v17i1.14362

Abstract

Isolation and identification of Pinostrobin compounds in Temu Kunci Rhizomes (Kaempferia pandurata Roxb) were conducted in this study. The isolation and identification methods used were extraction, crystallization & recrystallization, Thin Layer Chromatography, and (4) Infrared (IR) Testing. The extraction results were followed by crystallization and recrystallization processes. The recrystallization produced a yellow solid isolate. A Thin Layer Chromatography test was carried out to determine the purity of the isolate using the eluent Chloroform : n-hexane of 6:4, Chloroform : Ethylacetate of 7:3. A comparison of the Retention Factor (Rf), and the Rf value of the phinostrobin standard indicates that the positive test sample contained the Pinostrobin compound. The Infrared spectrum indicates that the sample belongs to the flavonol group. It is confirmed from the functional groups of the isolates that are compatible or identical to the functional groups in the pinostrobin compound.
Familiar Edible Flowers in Indonesia I Nyoman Bagus Aji Kresnapati; Muhammad Eka Putra Ramandha; Nurul Indriani
PCJN: Pharmaceutical and Clinical Journal of Nusantara Vol. 1 No. 01 (2022): PCJN: Pharmaceutical and Clinical Journal of Nusantara
Publisher : Nusantara Scientific Medical

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.802 KB) | DOI: 10.58549/pcjn.v1i01.7

Abstract

Flowers besides being used as ornamental plants, they can also be consumed. Flowers that can be consumed are called Edible Flowers. Edible flowers in general can be consumed directly, usually in tea or can be served in the form of processed food. Edible flowers contain phytochemical compounds such as anthocyanins, flavonoids, phenolics, carotenoids which are useful as antioxidants. Indonesia is rich in biodiversity with a variety of plant species that can grow, including edible flowers. There is diversity, but only a few edibles that can grow and are familiar to Indonesian people will be reviewed in this article.
Analisis uji pemisahan Parasetamol dan Vitamin C pada sediaan tablet Farmasi menggunakan uji pemisahan Kromatografi Lapis Tipis Muhammad Eka Putra Ramandha; Lalu Busyairi Muhsin
JIKF Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v11i1.1664

Abstract

Saat ini, penggunaan obat dan vitamin semakin meningkat setiap tahunnya, beberapa diantaranya adalah Parasetamol dan vitamin C, Parasetamol atau acetaminophen adalah pereda nyeri dan antipiretik yang populer digunakan untuk meredakan sakit kepala dan nyeri ringan serta demam. Obat ini banyak digunakan sebagai obat resep untuk pengobatan nyeri dan masuk angin, sedangkan Vitamin C atau asam askorbat merupakan salah satu vitamin yang terbuat dari turunan heksosa, yang larut dalam air dan mudah teroksidasi. Proses dipercepat oleh panas, cahaya, alkali, enzim , dan katalis tembaga dan besi. Selain itu, asam askorbat memiliki gugus kromofor yang peka terhadap rangsangan cahaya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktifitas Parasetamol dan vitamin C dalam sediaan farmasi dengan uji pemisahan KLT, Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada uji aktivitas pemisahan vitamin C dan Parasetamol dengan KLT pada sediaan tablet farmasi dapat disimpulkan bahwa kandungan Parasetamol dan vitamin C dalam sediaan tablet farmasi memiliki Rf sebesar 0,88 pada noda Parasetamol kemudian 0,9 pada noda vitamin C dan 0,86 pada noda campuran yaitu sediaan tablet farmasi.
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol dan Fraksi N-Heksan-Etil Asetat Buah Paprika Merah (Capsicum annuum L.) Nur Anisah; Warsi Warsi; Muhammad Eka Putra Ramandha; Widani Darma Isasih; Rizqa Inayati; Nurul Indriani
Biocity Journal of Pharmacy Bioscience and Clinical Community Vol 1 No 1 (2022): Biocity: Journal of Pharmacy Bioscience and Clinical Community
Publisher : Department of Pharmacy, Bumigora University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/biocity.v1i1.2459

Abstract

Buah paprika merah (Capsicum annuum L.) mengandung diantaranya adalah vitamin E, vitamin C, karotenoid, dan kapsaisinoid yang dapat digunakan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada ekstrak metanol dan fraksi n-heksan-etil asetat buah paprika merah. Buah paprika merah segar diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol teknis kemudian difraksinasi secara bertingkat menggunakan pelarut n-heksan-dietil eter, hasil fraksi tidak larut n-heksan-dietil eter kemudian difraksinasi kembali menggunakan pelarut n-heksan-etil asetat. Fraksi n-heksan-etil asetat diuji secara kualitatif terhadap senyawa karotenoid yaitu β-karoten dengan uji KLT menggunakan fase diam silika gel F254 dan fase gerak metanol: aseton (1:1). Uji kuantitatif aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode penangkapan radikal DPPH dengan parameter nilai IC50. Nilai IC50 selanjutnya dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 20. Hasil uji kualitatif menunjukkan bahwa ekstrak metanol dan fraksi n-heksan-etil asetat mengandung senyawa β-karoten. Aktivitas antioksidan ekstrak metanol, fraksi n-heksan-etil asetat, dan standar β-karoten memiliki nilai IC50 berturut-turut sebesar 307,91, 281,69, dan 81,26 μg/mL. Berdasarkan hasil statistik, nilai IC50 fraksi n-heksan-etil asetat lebih kecil signifikan apabila dibandingkan dengan ekstrak metanol buah paprika merah. Namun lebih besar apabila dibandingkan dengan standar β-karoten. Fraksi n-heksan-etil asetat memiliki aktivitas antioksidan yang lebih poten apabila dibandingkan dengan ekstrak metanol buah paprika merah. Namun kurang poten apabila dibandingkan dengan standar β-karoten.
Students’ Perceptions on the Implementation of Natural Product Chemistry Laboratory Using Sasambo Medicinal Plants Hakim, Aliefman; Jufri, A. Wahab; Jamaluddin, Jamaluddin; Ramandha, Muhammad Eka Putra; Sari, Indah Juwita; Alasa, Victor M.
Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA Vol 8, No 1 (2022): Available Online in May 2022 (Web of Science Indexed)
Publisher : Department of Science Education, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jppi.v8i1.13531

Abstract

This research described the implementation of the natural product chemistry laboratory using Sasambo medicinal plants (Sasak, Samawa, Mbojo, indigenous tribes of Nusa Tenggara Barat Province, Indonesia). It revealed students' perceptions of laboratory activities. The use of Sasambo medicinal plants in laboratory activities is carried out because it is very close to students' daily lives. This research method was descriptive qualitative obtained from observation, documentation, interview, and questionnaire techniques. Respondents consisted of 59 third-year students from the Department of Chemistry Education at one of the state universities in Nusa Tenggara Barat, Indonesia, during the second semester of the 2020/2021 academic year. This laboratory activity begins with giving a laboratory project to students. The team determined the Sasambo medicinal plant species used in this laboratory based on the results of the previous isolation. The selection of the Sasambo medicinal plant species took into account the difficulty level of isolation of its secondary metabolite compounds. The results showed that the planning of the natural product chemistry Laboratory using Sasambo medicinal plants was in a good category. The facilities and infrastructure used were complete and proper, the learning resources used were apt and up-to-date, and the implementation of the activities was in the good, interesting, and disciplined category.
Profil Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri Bunga Kekara Laut (Canavalia rosea) Menggunakan Metode Difusi Cakram Idrus, Irman; Nasrun, Efa Kelya; Ramandha, Muhammad Eka Putra
Biocity Journal of Pharmacy Bioscience and Clinical Community Vol 2 No 2 (2024): Biocity: Journal of Pharmacy Bioscience and Clinical Community
Publisher : Department of Pharmacy, Bumigora University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/biocity.v2i2.3988

Abstract

Bacterial infection is one of the leading causes of chronic diseases and ongoing risks of mortality that continuously threaten public health globally. Improper use of antibiotics can lead to pathogenic bacteria developing resistance to antibiotics and cause dangerous side effects. Therefore, searching for alternative antibiotic sources derived from natural materials is essential. One type of plant that has the potential as an antibacterial agent is Canavalia rosea. This research aims to qualitatively assess the phytochemical content using tube methods and evaluate the antibacterial activity of the ethyl acetate fraction of Canavalia rosea extract using the disc diffusion method. Canavalia rosea leaves were extracted using a maceration method using 96% ethanol, and fractionation was done using ethyl acetate. Phytochemical analysis showed alkaloid, saponin, flavonoid, polyphenol, and tannin compounds in the Canavalia rosea flower extract. The antibacterial activity of the ethyl acetate fraction of the extract showed a significant inhibition zone against the growth of Staphylococcus aureus bacteria. At a concentration of 9 mg/mL, the inhibition zone reached 20.31 ± 0.27 mm, falling into the moderate to strong category. While at a concentration of 1.5 mg/mL, the inhibition zone reached 5.13 ± 0.32 mm, indicating lower inhibitory effects. Statistical analysis showed that the ethyl acetate fraction of Canavalia rosea extract has significant antibacterial activity, with each concentration having different effects in inhibiting the growth of S. aureus.