Kurangnya kemampuan pemahaman konsep dan berpikir kritis matematika disebabkan pengaplikasian konsep belum akurat, kurangnya daya pikir siswa, bahkan dalam proses pembelajaran belum maksimal. Sehingga, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan berpikir kritis matematika siswa melalui penerapan model Connecting Organizing Reflecting Extending (CORE). Adapun subjek penelitiannya adalah siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulagi yang berjumlah 27 orang. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan validitas dan reliabilitas data untuk uji coba instrumen, serta perhitungan persentase setiap siklus dari tes kemampuan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis matematika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsepĀ siklus I aktivitas siswa mencapai 64,49% dan pada siklus II mencapai 86,45%. Pada Berpikir Kritis siklus I aktivitas siswa mencapai 59,37% dan pada siklus II 88,01%. Pada hasil observasi guru, siklus I mencapai 72,6% dan pada siklus II 92,26%. Kemampuan pemahaman konsep pada siklus I tes akhir ketuntasan secara klasikal yaitu 68,90% dan pada siklus II yaitu 88,33%. Berpikir kritis pada siklus I tes akhir ketuntasan secara klasikal yaitu 68,47% dan pada siklus II yaitu 87,12%. Kesimpulannya bahwa penerapan model Connecting Organizing Reflecting Extending dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan berpikir kritis matematika siswa.
Copyrights © 2023