Nihayah, Elok Faik Khotun
Pendidikan Matematika, Universitas Tompotika Luwuk

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PERAN EFIKASI DIRI TINGGI DALAM MEMBENTUK KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA MAHASISWA PADA PERKULIAHAN PROGRAM LINEAR ELOK FAIK KHOTUN NIHAYAH
JURNAL PENDIDIKAN GLASSER Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32529/glasser.v4i2.640

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Efikasi Diri tingkat tinggi dalam membentuk kemampuan berpikir kreatif matematika pada mata kuliah program linear. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket efikasi diri, tes kemampuan berpikir kreatif matematika, dan pedoman wawancara. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik yakni memeriksa data dari beberapa subjek dengan menggunakan teknik yang berbeda-beda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efikasi diri tinggi memiliki peran dalam membentuk kemampuan berpikir kreatif matematika yang ditandai dengan kemampuan subjek dalam menyelesaikan tes kemampuan berpikir kreatif matematika dengan baik dan benar, serta memenuhi indicator kemampuan berpikir kreatif matematika, yakni: (1) berpikir lancar, (2) berpikir luwes, (3) berpikir asli, dan (4) berpikir rinci. Peran tersebut juga nampak dari hasil wawancara kepada subjek yang memiliki tingkat efikasi diri tinggi. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa, mahasiswa: (1) menunjukkan rasa percaya diri dalam menyelesaikan berbagai masalah program linear yang diberikan, (2) menunjukkan berbagai respon terhadap banyaknya tugas serta kesulitan belajar matematika yang mereka hadapi, dan (3) menunjukkan sikap pantang menyerah dalam menyelesaikan masalah program linear. Sehingga, sikap-sikap tersebut mampu membentuk kemampuan berpikir kreatif matematika khususnya pada mata kuliah program linear.
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa dalam Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel Patima M Usman; Isal Tintis; Elok Faik Khotun Nihayah
Jurnal Basicedu Vol 6, No 1 (2022): February, Pages 1-1500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i1.1990

Abstract

Dalam proses pembelajaran, sebagian besar siswa di kelas X MA Alkhairaat Pagimana belum memahami langkah-langkah penyelesaian masalah matematika khususnya pada materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV). Olehnya itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dalam menyelesaikan soal SPLTV dan juga faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan pemecahan masalah matematika dan pedoman wawancara. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik yakni memeriksa data dari beberapa subjek dengan menggunakan teknik yang berbeda. Adapun indikator kemampuan pemecahan masalah matematika dalam penelitian ini yaitu: 1) mengidentifikasi masalah, 2) merencanakan penyelesaian masalah, 3) melaksanakan rencana penyelesaian, dan 4) mengevaluasi masalah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa berkemampuan tinggi memiliki kemampuan pemecahan masalah matematika dalam kategori “baik”. Namun, ada satu indikator yang tidak dipenuhi yaitu mengevaluasi masalah. Hal tersebut disebabkan oleh faktor kebiasaan siswa dalam menjawab dengan tidak mengevaluasi masalah terlebih dahulu. Sedangkan siswa berkemampuan rendah memiliki kemampuan pemecahan masalah matematika dalam kategori “kurang”. Faktor penyebabnya adalah, kurangnya kemampuan dasar matematika, kurang aktif dalam proses pembelajaran, kurang memperhatikan guru ketika menjelaskan, dan pengaruh pergaulan siswa di sekolah.
IDENTIFIKASI KESALAHAN KONSEPTUAL MAHASISWA DALAM PEMBUKTIAN SIFAT KEALJABARAN BILANGAN REAL DENGAN ALTERNATIF PENYELESAIAN REVOLUSI SOSIOKULTURAL (Studi Kualitatif Eksploratif pada Mahasiswa Semester V FKIP Untika) Elok Faik Khotun Nihayah; Saipul Bachri S. Lajiba
JURNAL KOULUTUS Vol. 1 No. 2 (2018): Jurnal Koulutus
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.333 KB)

Abstract

Penelitian ini dikategorikan ke dalam penelitian deskriptif-eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian ini diharapkan akan teridentifikasi kesalahankesalahan konseptual mahasiswa dan melalui penerapan Teori Belajar Revolusi Sosiokultural diharapkan akan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam membuktikan teorema-teorema yang ada dalam mata kuliah Analisis Real terutama pada materi Sifat Kealjabaran Bilangan Real. Hasil penelitian menghasilkan temuan bahwa kesalahan konseptual dalam membuktikan teorema sifat kealjabaran dilakukan oleh subjek berkemampuan tinggi dan subjek berkemampuan rendah dengan indikator 1) kurang tepat dalam menerapkan sifat-sifat operasi biner dalam pembuktian, 2) kurang tepat dalam mengaitkan berbagai teorema, dan 3) kurang tepat dalam memberikan keterangan pada setiap langkah penyelesaian pembuktian. Sedangkan penyebab terjadinya kesalahan diantaranya adalah: 1) kesulitan dalam menentukan sifat yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal, 2) kesulitan dalam mengaitkan antar teorema, 3) kesulitan dengan bentuk tanda mutlak, 4) kesulitan dengan bentuk akar, kesulitan dalam menerapkan teorema atau sifat, 5) kesulitan dalam mengoperasikan sebuah pembuktian, dan 6) kesulitan dengan simbol dalam analisis real. Sehingga, untuk meminimalisir kesalahan konseptual tersebut maka alternatif penyelesaiannya yaitu dengan menerapkan teori belajar revolusi sosiokultural. Dengan penerapan teori revolusi sosiokultural kesalahan konseptual yang dilakukan mahasiswa semakin berkurang. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata kelas dari 48 menjadi 85,27. Kata Kunci: Kesalahan Konseptual, Teori Belajar Revolusi Sosiokultural, Analisis Real
PROFIL PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNTIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL KALKULUS DITINJAU DARI LEVEL EFIKASI DIRI Elok Faik Khotun Nihayah; Ilham Akbar
Linear : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2017): Linear : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53090/jlinear.v1i1.87

Abstract

Telah dilakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif bertujuan untukmengidentifikasikan dan mendeskripsikan profil pemahaman konsep mahasiswa program studipendidikan matematika FKIP Untika Luwuk dalam menyelesaikan soal-soal kalkulus ditinjau dari levelefikasi diri tinggi dan level efikasi diri rendah. Proses pengumpulan data dalam penelitian inidilakukan dengan memberikan tes diagnostik kepada setiap subjek yang mengacu pada indikatorpemahaman konsep. Hasil pekerjaan setiap subjek kemudian diverifikasi oleh peneliti melalui teknikwawancara berdasaran level efikasi diri. Karakteristik pemahaman konsep subjek dipelajari melaluiinterpretasi atau representasi subjek dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi metode yaitu, dengan memadukanantara teknik tes dan wawancara. Data yang terkumpul melalui kedua teknik tersebut kemudianditinjau kekonsistensiannya. Data yang konsisiten adalah data yang valid, sehingga dapat dilanjutkandengan proses analisis data. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa subjek yang teridentifikasi levelefikasi diri tinggi cenderung memiliki pemahaman konsep dalam menyelesaikan soal-soal kalkulus.Sedangkan subjek yang teridentifikasi level efikasi diri rendah tidak memiliki pemahaman kosepdalam menyelesaikan soal-soal kalkulus. Temuan penelitian ini memperkuat temuan terdahulubahwa efikasi diri akan mempengaruhi proses motivasi seseorang, yaitu setelah orang tersebut tahudan yakin akan kemampuannya, mereka merasa mampu melaksanakan tugasnya, maka motivasinyajuga akan lebih kuat dalam menyelesaikan tugas tersebut.
ANALISIS COGNITIVE CONFLICT TERHADAP CONCEPTUAL CHANGE PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 LUWUK PADA MATERI DINAMIKA PARTIKEL Ilham Akbar; Anang Hadiatmo; Elok Faik Khotun Nihayah
Linear : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2017): Linear : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53090/jlinear.v1i2.91

Abstract

Telah dilakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif bertujuan untuk menganalisis konflik kognitif dan perubahan konseptual yang terjadi pada peserta didik. Sebagaimana pertanyaan penelitian ini yaitu, Apakah pembelajaran yang melibatkan strategi Cognitive Conflict (konflik kognitif) dapat menghadirkan Conceptual Change (Perubahan Konseptual) bagi peserta didik?, Bagaimana konflik kognitif tersebut berperan dalam mempengaruhi munculnya Conceptual Change (Perubahan Konseptual) peserta didik?. Sebagaimana hasil dalam penelitian ini bahwa Perubahan konseptual terjadi setelah menggunakan Strategi Konflik Kognitif, yakni ketika Subjek mampu menegosiasi konsep baru yang mereka peroleh lewat kegiatan eksperimen berupa percobaan bidang miring Galileo sebagai sebuah fakta ilmiah. Lewat pembelajaran strategi konflik kognitif, berdasarkan kegiatan percobaan bidang miring Galileo yang melibatkan fakta-fakta ilmiah tersebut subjek dapat memaknai munculnya konstruksi skema asimilasi yang baru dan akhirnya terakomodasi. Syarat munculnya perubahan konseptual yaitu intelligible (dimengerti), plausible (masuk akal), dan fruitful (bermanfaat), subjek dapat memahami bahwa percobaan bidang miring yang dilakukan tersebut memberikan suatu pengalaman dan pemahaman baru dalam epistemologis mereka.
ANALISIS PENGUASAAN MATERI PRASYARAT ALJABAR DALAM MENYELESAIKAN SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL Elok Faik Khotun Nihayah
Linear : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 1 (2021): Linear: Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.669 KB) | DOI: 10.53090/jlinear.v5i1.127

Abstract

Aljabar merupakan materi prasyarat yang harus dikuasai oleh siswa untuk mempelajari materi SPLDV. Namun, sebagian besar siswa masih memperoleh nilai rendah pada materi SPLDV dikarenakan kurangnya penguasaan materi prasyarat aljabar. Olehnya itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penguasaan materi prasyarat aljabar dalam menyelesaikan soal SPLDV, dan faktor penyebab rendahnya penguasaan materi prasyarat aljabar. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 4 subjek penelitian hanya 1 subjek yang mampu menguasai materi prasyarat aljabar dan 3 subjek lainnya belum mampu menguasainya. Hal ini didasarkan pada perolehan nilai tes diagnostik.Dari 4 subjek, hanya 1 subjek memperoleh nilai 88.89 dan telah memenuhi KKM. Sedangkan 3 subjek lainnya memperoleh nilai 66.67, 33,33, dan 38,89. Faktor penyebabnya yakni: tidak mengetahui makna symbol matematika, sulit menganalisis kalimat verbal untuk menyusun model matematika, dan sulit dalam perhitungan metode subtitusi terkait bilangan negatif dan positif. Sehingga, kemampuan penguasaan materi prasyarat aljabar kelas VIIIC SMP Negeri 1 Luwuk berada pada kategori kurang
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KARAKTERISTIK CARA BERPIKIR SISWA Elok Faik Khotun Nihayah
Linear : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2019): Linear : Jurnal Ilmu Pendidikan, Oktober 2019
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.482 KB) | DOI: 10.53090/jlinear.v3i2.146

Abstract

Penelitian ini, bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematika ditinjau dari karakteristik cara berpikir siswa pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Penelitian ini dikategorikan ke dalam jenis penelitian deskriptif-eksporatif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika yang dimiliki siswa berbeda-beda. Siswa dengan karakteristik cara berpikir Acak Abstrak (AA) memiliki kemampuan pemecahan masalah berkategori sangat baik dan mendapatkan hasil tes 95.06. Siswa dengan karakteristik cara berpikir Sekuensial Konkret (SK) memiliki kemampuan pemecahan masalah berkategori baik dan mendapatkan hasil tes 84.72. Siswa dengan karakteristik cara berpikir Sekuensial Abstrak (SA) memiliki kemampuan pemecahan masalah berkategori sangat kurang dan mendapatkan hasil tes 35.55. Siswa dengan karakteristik cara berpikir Acak Konkret (AK) memiliki kemampuan pemecahan masalah berkategori cukup dan mendapatkan hasil tes 56.94. Olehnya itu, dapat disimpulkan bahwa siswa dengan karakteristik cara berpikir Acak Abstrak (AA) dan Sekuensial Konkret (SK) lebih baik kemampuan pemecahan masalahnya dibandingkan dengan siswa yang berkarakteristik cara berpikir Sekuensial Abstrak (SK) dan Acak Konkret.
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa dalam Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel Patima M Usman; Isal Tintis; Elok Faik Khotun Nihayah
Jurnal Basicedu Vol 6, No 1 (2022): February, Pages 1-1500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i1.1990

Abstract

Dalam proses pembelajaran, sebagian besar siswa di kelas X MA Alkhairaat Pagimana belum memahami langkah-langkah penyelesaian masalah matematika khususnya pada materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV). Olehnya itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dalam menyelesaikan soal SPLTV dan juga faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan pemecahan masalah matematika dan pedoman wawancara. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik yakni memeriksa data dari beberapa subjek dengan menggunakan teknik yang berbeda. Adapun indikator kemampuan pemecahan masalah matematika dalam penelitian ini yaitu: 1) mengidentifikasi masalah, 2) merencanakan penyelesaian masalah, 3) melaksanakan rencana penyelesaian, dan 4) mengevaluasi masalah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa berkemampuan tinggi memiliki kemampuan pemecahan masalah matematika dalam kategori “baik”. Namun, ada satu indikator yang tidak dipenuhi yaitu mengevaluasi masalah. Hal tersebut disebabkan oleh faktor kebiasaan siswa dalam menjawab dengan tidak mengevaluasi masalah terlebih dahulu. Sedangkan siswa berkemampuan rendah memiliki kemampuan pemecahan masalah matematika dalam kategori “kurang”. Faktor penyebabnya adalah, kurangnya kemampuan dasar matematika, kurang aktif dalam proses pembelajaran, kurang memperhatikan guru ketika menjelaskan, dan pengaruh pergaulan siswa di sekolah.
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP SOSIAL PESERTA DIDIK KELAS VIII Radiatul Adawiah; Septiana Azizah; Elok Faik Khotun Nihayah
CENDEKIA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN Vol 11 No 1 (2023): Cendekia: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : STKIP Paris Barantai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33659/cip.v11i1.270

Abstract

The aims of this study are to determine whether the use of the Rotating Trio Exchange (RTE) cooperative learning model has an effect on the learning outcomes of eighth grade students of MTs Negeri 2 Kotabaru. To determine whether the use of the Rotating Trio Exchange (RTE) cooperative learning model affect the social attitudes of class VIII students at MTs Negeri 2 Kotabaru. The method used in this research is an experimental quantitative research method. The research design used is the Pre-Experimental Design One-Group Pretest-Posttest Design. The sample amounted to 32 people from 123 people total population. Data were collected using research instruments in the form of learning outcomes tests and questionnaires.The results of this study are (1) the use of the Rotating Trio Exchange (RTE) Cooperative Learning Model has an effect on the learning outcomes of students in Class VIII B of MTsN 2 Kotabaru by 1.8%. (2) The use of the Rotating Trio Exchange (RTE) Cooperative Learning Model has an effect on the social attitudes of students in Class VIII B of MTsN 2 Kotabaru by 9.3%.Keywords: Effect, RTE Cooperative Type, Learning Outcomes, Social Attitude
Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Berpikir Kritis Matematika Siswa Melalui Penerapan Model CORE I Wayan Sudane; Elok Faik Khotun Nihayah; Hasman; Mawar Fresi Maitano
Linear : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 7 No. 2 (2023): Linear : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53090/jlinear.v7i2.581

Abstract

Kurangnya kemampuan pemahaman konsep dan berpikir kritis matematika disebabkan pengaplikasian konsep belum akurat, kurangnya daya pikir siswa, bahkan dalam proses pembelajaran belum maksimal. Sehingga, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan berpikir kritis matematika siswa melalui penerapan model Connecting Organizing Reflecting Extending (CORE). Adapun subjek penelitiannya adalah siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulagi yang berjumlah 27 orang. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan validitas dan reliabilitas data untuk uji coba instrumen, serta perhitungan persentase setiap siklus dari tes kemampuan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis matematika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep  siklus I aktivitas siswa mencapai 64,49% dan pada siklus II mencapai 86,45%. Pada Berpikir Kritis siklus I aktivitas siswa mencapai 59,37% dan pada siklus II 88,01%. Pada hasil observasi guru, siklus I mencapai 72,6% dan pada siklus II 92,26%. Kemampuan pemahaman konsep pada siklus I tes akhir ketuntasan secara klasikal yaitu 68,90% dan pada siklus II yaitu 88,33%. Berpikir kritis pada siklus I tes akhir ketuntasan secara klasikal yaitu 68,47% dan pada siklus II yaitu 87,12%. Kesimpulannya bahwa penerapan model Connecting Organizing Reflecting Extending dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan berpikir kritis matematika siswa.