Dinasti Umayyah dianggap sebagai masa Dark Age of Islam oleh para sejarawan. Hal ini disebabkan oleh pertumpahan darah yang dilakukan oleh sesama umat Islam, seperti: (1) tragedi Karbala; (2) penjarahan Kota Madinah, serta; (3) melindungi Ka'bah dari pengepungan pasukan Umayyah yang mengakibatkan terbakarnya Ka'bah. Oleh karena itu, pada masa ini banyak tokoh yang mengklaim dirinya sebagai khalifah di Jazirah Arab untuk mengatasi konflik tersebut, salah satunya ialah Al-Mukhtar bin Abi Ubaid ats-Tsaqafi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Al-Mukhtar bin Abi Ubaid ats-Tsaqafi pada masa Dinasti Umayyah yang dianggap sebagai Dark Age of Islam. Penelitian ini mengaplikasikan metode sejarah dengan pendekatan kualitatif. Keterlibatan Al-Mukhtar bin Abi Ubaid ats-Tsaqafi dapat dibuktikan melalui peristiwa seperti: (1) Pengepungan Makkah yang dilakukan Dinasti Umayyah tahun 683 M; (2) Pemberontakan Kufah tahun 685 M; (3) Pertempuran Khazir tahun 686 M; (4) Pertempuran Harura dan Madhar tahun 687 M; dan lain sebagainya. Pada masa Dark Age of Islam ini, wilayah Jazirah Arab terbagi menjadi tiga kekuatan besar, yaitu Dinasti Umayyah (Suriah dan Mesir), Abdullah ibn al-Zubayr (Hijaz), dan Al-Mukhtar bin Abi Ubaid ats-Tsaqafi (Kufah). Pada akhirnya, kekuasaan Al-Mukhtar bin Abi Ubaid ats-Tsaqafi dikalahkan oleh Abdullah ibn al-Zubayr dan meninggalkan pengaruh terhadap ajaran Agama Islam Syiah, seperti: (1) konsep Bada', (2) doktrin Ghayba, dan (3) doktrin Raja'a.
Copyrights © 2024