<![CDATA[Pertanian tradisional mencerminkan kekayaan budaya dan ekologis yang menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat lokal. Penelitian ini membahas "Pertanian Tradisional dalam Perspektif Etnoekologi" untuk menggali pemahaman mendalam tentang interaksi kompleks antara manusia dan lingkungan dalam konteks pertanian tradisional. Dengan menggunakan metode studi literatur, penelitian ini menyelidiki keberagaman praktik pertanian tradisional, nilai budaya yang melekat, dan dampak ekologisnya. Temuan utama menunjukkan bahwa pertanian tradisional bukan hanya sistem ekonomi, tetapi juga ekspresi budaya yang mengakar dalam kearifan lokal. Melalui literatur, penelitian ini mengidentifikasi pola tanam, pemilihan tanaman lokal, dan pengelolaan sumber daya alam sebagai aspek kunci pertanian tradisional. Keanekaragaman hayati juga ditemukan menjadi unsur krusial, dengan masyarakat lokal memanfaatkannya sebagai sumber daya utama. Namun, praktik ini dihadapkan pada tantangan serius, terutama dari perubahan iklim dan globalisasi, yang dapat mengancam keberlanjutan pertanian tradisional. Dalam konteks etnoekologi, penelitian ini menyoroti peran budaya sebagai perekat yang mengikat manusia dengan lingkungan pertanian mereka. Pengetahuan lokal, nilai-nilai, dan norma-norma masyarakat membentuk landasan pertanian tradisional. Studi literatur juga menggarisbawahi pentingnya integrasi pengetahuan lokal dengan inovasi modern untuk menjaga relevansi pertanian tradisional di masa depan. Dengan temuan ini, penelitian ini memberikan wawasan yang mendalam tentang kompleksitas hubungan antara manusia dan lingkungan dalam pertanian tradisional. Implikasi praktisnya termasuk pentingnya pelestarian kearifan lokal, pengembangan kebijakan yang mendukung, dan kolaborasi lintas sektoral untuk menjaga keberlanjutan pertanian tradisional.]]>
Copyrights © 2024
