Dilakukannya penelitian ini bertujuan menelusuri jejak sejarah adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah. Membicarakan konsep adat bersendi syara, syara bersendi kitabullah sebagai suatu persoalan memang cukup menarik. Hal itu disebabkan karena kalimat ini sangat sering terdengar apa bila orang berbicara tentang masalah adat di berbagai daerah, terutama yang termasuk dalam cakupan dunia Melayu seperti Sumatera Barat, Riau, Jambi, Aceh, bahkan sampai Gorontalo, suatu daerah yang terletak dibagian utara pulau Selawesi. Penelitian ini menggunakan pendekatan multidimensional, yakni pemecahan salah sejarah dalam perspektif multi disiplin dan ditopang dengan penerapan metode penelitian historis yang mengacu pada prosedur penulisan sejarah ilmiah, yang terdiri dari empat kelompok kegiatan. Keempat kelompok kegiatan tersebut meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiograf. Hasil penelitian ini: 1) Penelusuran sejarah abs-sbk : telaahan pertemuan bukit siguntang tanjung simalidu sebagai titik pangkal, 2) Lahirnya adagium ABS-SBK di Minangkabau berpangkal pada terjadinya konflik sosial antara kaum adat yang ingin mempertahankan tradisi adat lama dengan kaum agama yang yang ingin menerapkan hukum Islam secara menyeluruh sekaligus menghapuskan tradisi adat lama yang dinilai bertentangan dengan ajaran agama Islam.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024