Brigata Laskar Jawara merupakan suporter yang selalu mendukung klub kesayangannya yaitu Persika Karawang. Namun, Identitas dari Brigata Laskar Jawara ini mengalami Transformasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang bagaimana identitas kultural Brigata Laskar Jawara terbentuk serta untuk mengetahui komunikasi verbal dan nonverbal dalam konteks dukungan terhadap Persika Karawang. Penelitian ini dilaksanakan di Karawang dengan Narasumber sebanyak 2 orang yang merupakan anggota dari Brigata Laskar Jawara. Metode etnografi digunakan untuk menjawab pertanyaan dalam penelitian ini. Teori yang digunakan adalah teori identitas dari Henri Tajfel dan teori interaksi simbolik dari George Herbert Mead. Hasil dari penelitian adalah klub ini awalnya dikenal sebagai "Laskar Jawara", namun berubah menjadi Brigata Laskar Jawara ketika kelompok ini bertransformasi dari kultur Mania menjadi Ultras. Perubahan ini bukan sekadar penambahan kata Brigata, tetapi juga mencakup perubahan warna identitas dari merah ke hitam serta penyesuaian gaya dukungan dan koreografi sesuai dengan kultur ultras yang mereka anut. BLJ memiliki berbagai simbol verbal maupun nonverbal yang memperkuat identitas dan solidaritas kelompok, seperti logo yang mencerminkan budaya ultras dan identitas Persika Karawang, chant/anthem yang membakar semangat, dan tagline "Make Persika Great Again."
Copyrights © 2024